B a g i a n D e l a p a n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dia adalah serpihan yang engkau tinggalkan..
Sepatah hati yang engkau abaikan..
Sepotong luka yang engkau sematkan..
Sepucuk rindu yang engkau singkirkan..
Tetapi dia adalah hati teguh yang akan membungkam masa hanya untuk menemukanmu..
2020
Growing Pain
K a r i z k a_______
Dibalik gumpalan awan tersimpan jutaan harapan yang Jimin panjatkan, berharap ketika jet pribadi yang membawanya ke tanah Amerika itu akan menjadi perantara untuk hatinya yang kemudian menemukan penawar rindu.
Kejamnya waktu, kejamnya masa, kejamnya takdir telah ia abaikan. Karena rasa cinta paling kuat dalam debaran dada, hembus napas yang mengalirkan jutaan rindu hanya untuk sosok paling dicinta. Wanita yang menjadi penguasa dirinya sejak dulu, sejak ia bertemu dengannya ditengah hingar bingar club malam.
Meski pertemuan antara kedua insan itu berakhir dengan adanya hal hal yang terungkap dengan getah yang beracun bagi seorang Park Jimin. Jeon Seulgi adalah poros dunianya. Gadis itu adalah penawar dari segala pesakitan Jimin. Pemenang dari segala hal yang berhubungan dengan hati Jimin. Segalanya..
Jimin sama sekali tidak pernah menyesal, asalkan ada Seulgi didunia ini, hidup diatas bara api pun Jimin tidak masalah, karena Seulgi akan memadamkan setiap bara yang ada meski hanya dengan satu senyumannya yang manis. Oh betapa Jimin merindukan bagaimana eloknya senyum gadis itu. Tak sadar ketika hal itu perlahan membuatnya berimajinasi dan tersenyum seorang diri.
"Sajangnim.. kita akan mendarat setengah jam lagi.."
Lantas kalimat itu membuatnya semakin tidak sabar ingin menemukan Jeon Seulgi dengan kedua tangan dan kakinya sendiri.
Setengah jam rasanya berlalu dengan cepat, sampai ketika mereka tiba di parkiran bandara. Sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati. Jimin tidak masalah dengan keberadaan manusia-manusia berbadan besar sewaan ayahnya, termasuk Seo Jungho yang membututinya sampai ke California. Dengan sebuah syarat, ikuti diam diam. Membuat seolah Jimin tidak bersama siapapun, sebab lelaki itu ingin berjumpa dengan seulgi secara leluasa.
Lelaki itu menolak saran Jungho untuk lebih dulu beristirahat, ia lebih memilih memacu mobil mewah sewaannya ke tempat Jeon Seulgi bekerja.
Hatinya bergemuruh, ada rasa senang dan takut disatu waktu. Ada perasaan yang menekannya untuk terlalu antusias meski pada akhirnya dia memang terlalu bersemangat. Ada tanya yang terulang dalam benaknya, bagaimana sosok Seulgi sekarang? Apakah dia akan senang atas kedatangannya? Ataukah sebaliknya? Apakah Seulgi akan kecewa karena Jimin terlalu terlambat menemukannya? Atau barangkali di pilihan terakhir, ia selalu menyematkan pertanyaan dan pernyataan terburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} GROWING PAIN
FanfictionDunia seperti memainkannya, mengejeknya, mengoloknya karena selalu gagal, selalu sendirian, selalu terluka, selalu menderita, selalu fakta tentangnya adalah menyakitkan Luka itu tidak pernah sembuh, sekian lama justru semakin tumbuh dan semakin meny...