GROWING PAIN 31

381 60 15
                                    

Hai semua, udah siap sama bab penjelasan?

Aku salah mengira kemarin kukira bab 31 bakal jadi kilas balik, eh ternyata bab penjelasan, jadi bab ini lanjutannya bab 29 saat insiden penembakan

So kalian bakal tau kenapa yang di kubur kemaren Taehyung..

Siapa tau kalian butuh, siap tissue ya ahaha..

Background musik nya yang ada di mulmed atau instrumen piano Yiruma — River flows in you juga boleh, atau iringan instrumen yang suasananya dark lain..

Selamat membaca!

B a g i a n     T i g a     P u l u h     S a t u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B a g i a n     T i g a     P u l u h     S a t u

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebulan lalu — Yang terjadi hari itu

Jimin memekikkan nama Seulgi histeris kala Seulgi menutup kedua matanya, bahkan kala Irene sahabat Seulgi itu tercengang mendapati denyut nadinya tak teraba. Maka dengan segera ia menginstruksi pada Jimin untuk meletakkan Seulgi ke lantai, ia sudah memanggil bantuan dari IGD yang pasti akan segera tiba. Namun ia juga merutuk karena itu sangat lama.

Irene dengan tangan bergetar melakukan kompresi dada, ia melakukannya berulang sambil sesekali memeriksa apakah denyutnya sudah kembali dan mendengar ritme napasnya. Jimin yang sama sekali tidak tahu apa apa tentang pertolongan pertama hanya bisa terduduk lemas menatap kosong pada tubuh bersimbah darah seorang Seulgi. Tak lama rombongan berjas putih datang membawa brangkar dan peralatan dari IGD, beruntung Irene mengintruksi mereka untuk membawa alat kejut jantung dan intubasi.

Setelah tiga kali percobaan, denyut jantung Seulgi kembali meski masih begitu lemah. Irene segera menginstruksi untuk membawa tubuh sahabatnya itu kedalam ruang operasi. Jimin turut serta mendorong brangkar itu.

Munajat ia panjatkan selama perjalanan menuju ruang operasi bahkan ia tidak sama sekali memalingkan pandangannya dari wajah sang kekasih, berharap ia dapat melihat mata itu bergerak terbuka meski dalam keadaan ini seperti mustahil.

Jimin hanya bisa menunggu diluar ruang operasi yang tertutup rapat. Tubuh lelahnya ia dudukkan diatas kursi tunggu dengan tubuh total membungkuk kedepan, ia menyembunyikan wajahnya dikedua tangannya yang saat ini masih berlumuran darah yang mulai mengering.

Ia ketakutan, mendengar suara tembakan itu. Ia total hilang kewarasan manakala tubuh Seulgi jatuh dalam pelukannya lalu kedua tangannya yang menahan tubuh Seulgi berlumuran darah, ia merasa gila. Ia merasa dunia mempermainkannya, tubuhnya mulai tremor, gemetaran, ia menggigit kuku kukunya.

{✔️Complete} GROWING PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang