GROWING PAIN 23

361 68 26
                                    

B a g i a n      D u a      P u l u h      T i g a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B a g i a n      D u a      P u l u h      T i g a

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mungkin secara kasat mata tidak terlihat begitu banyak perubahan dari dalam diri seorang Park Jimin dalam beberapa hari terakhir. Tetapi dalam analisa seorang Kim Namjoon, ia jelas tahu perbedaannya meski hanya dari sorot matanya saja.

Sebenarnya yang dibutuhkan Jimin hanyalah berdamai dengan masa lalu, tanpa sadar berbicara dengan Seulgi adalah bentuk dari perdamaian dalam hatinya. Jimin hanya tidak sadar telah melakukannya. Ia hanya tidak sadar bahwa seluruh kegaduhan dalam hatinya meredam berkat kehadiran Jeon Seulgi. Meski apa yang diharapkan dulu berbeda dengan kenyataan sekarang dimana hubungan keduanya hanya bisa sebatas teman bicara, lalu memangnya seorang Kim Namjoon akan diam saja?

Dia punya cara untuk mewujudkan keinginan Jimin.

Jika ini disebut sebagai berpihak pada Jimin, Kim Namjoon tidak keberatan. Tapi sejujurnya yang dia lakukan hanya mencoba menciptakan kelegaan untuk semua pihak, termasuk Seulgi. Sosok yang kini masih terjebak dan terjerat secara tidak kasat mata.

"Apa apaan dengan maksud kau membawa ku kesini Kim?"

Seulgi bertanya penuh geram, pasalnya sehabis istirahat makan siang dia diasingkan oleh Kim Namjoon ke tempat dimana tidak ada mata dan telinga yang bisa menggapai pembicaraan mereka.

"Sejujurnya mungkin lebih baik andaikata kau masih di California dan Jung Hoseok bisa membawa pesan. Jung's Corp milik calon mertuamu memiliki terlalu banyak mata dan telinga dimana mana.."

Seulgi duduk di undakan berumput, dibagian terluar dan terjauh dari tempat kerjanya. Ia ada di taman luar gedung rumah sakit, sudut buta CCTV yang biasa digunakan sebagai tempat mesum karyawan rumah sakit kelebihan hawa nafsu.

"Mungkin aku diawasi, karena tanpa atau dengan bukti akurat mereka tahu aku adalah anak didik kesayangan professor Kim Jaehan. Maka membicarakan tentang rahasia yang selama ini ditutup rapat oleh Jung's family kita harus berusaha sejauh mungkin dari mata dan telinga.." Ucapnya.

Kim Namjoon lantas sekali lagi mengawasi sekeliling.

"Ini adalah profile asli Jung Julian.. Jung Hwan dan juga Jung Haesung.. aku tidak ingin menjelaskannya, kau psikiater jadi kuminta kau baca sendiri. Dengan mempertimbangkan mata dan telinga disekitarmu.. ingat! Lebih aman kau tinggalkan dokumen ini dalam perlindungan ayah atau adikmu. Jangan dibuka sekarang, oke? Aku pergi. Kau pergi ke arah lain agar kamera sialan itu tidak melihat kita ke arah yang sama.."

Namjoon melangkah pergi, bersikap biasa mengeluarkan permen dari saku dan berjalan santai. Ah ia berbalik setelah beberapa langkah.

"Hei, kau tidak bodoh kan dengan tidak menyembunyikannya dibalik jubahmu?"

{✔️Complete} GROWING PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang