B a g i a n S e b e l a s
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Musim semi, bagi sebagian orang adalam musim yang begitu indah. Indah dengan segala macam hal baik yang nampak. Semi yang mengakhiri masa masa terkurung dalam ruangan karena tekanan udara dingin. Semi yang menampakkan mekarnya bunga yang menjadikan taman tak lagi hanya berupa pohon pohon tak berdaun dan suasana beku yang mengelilingi.
Namun bagi seorang Park Jimin, musim semi menyimpan jutaan rasa sakit. Jutaan untaian kata tak tersampaikan dan jutaan rindu yang hanya terpendam.
Baginya musim semi adalah ingatan dimana semuanya terkuak. Dimana terakhir kali ia melihat punggung Seulgi di bandara dan hari terakhirnya menyecap bahagia yang juga hanya singgah sesaat dalam kehidupannya yang selalu pahit.
"Yo bro.. kau menunggu lama.."
Jimin melirik singkat pada lelaki berbalut setelan olahraga yang kini dengan seenak hati mendaratkan bokong disampingnya.
"Kau niat sekali berolahraga.." Cibirnya.
Sedangkan si lelaki itu, Kim Taehyung menatap sinis sang sahabat. Mereka berjanji akan olahraga bersama bukan, setidaknya itu alasannya memanggil Jimin ketempat ini, tetapi lihatlah betapa Jimin hanya mengenakan celana jeans dan kaos lengan panjang yang sama sama berwarna hitam.
"Kita janjian akan olahraga bersama Jimin, kau yang pikun!"
Lelaki Park itu hanya mengedikkan bahu.
"Kau semakin jelek dari terakhir kita bertemu, jadi kau gagal mengajak Seulgi balikan ya?"
Jimin mendesah panjang, sudah tahu sekali dengan mulut sobatnya yang satu ini, tidak berubah ya rupanya.
"Kau sendiri, Irene misuh-misuh karena lagi lagi kau memundurkan jadwal pernikahan. Tidak berani rupanya, haha?" Balasnya tak kalah pedas, diakhiri dengan sebuah tawa sinis.
Taehyung nampak menggerutu, tentu saja bukan masalah berani atau tidak. Dasar Jimin sok tahu.
"Kau tidak mengerti.."
Ya, tentu saja. Jimin tidak pernah sekalipun memikirkan pernikahan. Dengan siapapun bahkan dengan Seulgi sekalipun. Yang dikatakan Jimin pada Taehyung mungkin lebih kepada ungkapan terhadap dirinya sendiri. Dia tidak berani bahkan dengan hanya memikirkannya.
"Jimin.."
"Hng kenapa?"
"Aku sedikit menguping dari berbagai gossip di rumah sakit. Katanya seseorang bernama Alexandra Jeon akan menempati posisi kosong yang ditinggal Kim Jaehan. Kau tahu kan kakak Kim Seokjin mundur dari jabatannya dan mendirikan klinik pribadi diluar kota?"
"Aku sudah tahu.."
Taehyung mengernyitkan kening.
"Yang mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} GROWING PAIN
FanfictionDunia seperti memainkannya, mengejeknya, mengoloknya karena selalu gagal, selalu sendirian, selalu terluka, selalu menderita, selalu fakta tentangnya adalah menyakitkan Luka itu tidak pernah sembuh, sekian lama justru semakin tumbuh dan semakin meny...