Bener bener tuh orang ya, setelah hancurin hubungan kak vino sama karin. akhirnya kenapa dia harus pergi, dia ninggalin kak vino, kenapa?
setelah itu aku mengajak karin, revan dan rizal untuk ke makam milla. aku ingin berziarah ke sana. aku ingin minta maaf sama dia karna di hari hari terakhirnya aku gak ada buat dia. dan dia hanya di temani rizal dan karin saja.
bahkan orang tua milla saja tidak peduli dengan dia. waktu dia sakit, mereka tidak peduli dan sekarang waktu milla meninggal mereka juga tidak pulang untuk menemui anaknya untuk terakhir kali nya.
sebelumnya aku meminta revan untuk berhenti di toko bunga untuk membeli bunga. setelah itu kami pergi ke makam milla.
aku melihat batu nisan yang bertuliskan namanya. air mataku berhasil lolos melihat nama mila terukir di batu itu. hanya ada kenangan saja sekarang.
jika aku tau kelulusan itu adalah waktu terakhirku bertemu dengan milla pasti aku akan memeluk erat milla hingga sulit di lepaskan. cukup berat untukku menjalani semuanya.
setelah tiga tahun bersahabat, dan akhirnya juga kita berpisah. milla yang telah kembali ke pada tuhan. dan kita belum menemukan kabar dinda dan dea.
"milla maafin aku ya. maaf kalau aku gak ada di saat hari hari terakhir kamu." ucapku sambil menaburkan bunga yang tadi sempat ku beli. dan terakhir aku meletakan bucket bunga mawar putih di atas batu nisan makam milla.
kita berdiri di depan mobil dan lokasinya masih di depan pemakaman. cukup ramai pemakaman ini karena lokasinya yang tak jauh dari jalanan.
"kita mau kemana?" tanya revan.
"cari tau dinda dan dea yuk sama nico dan bevan juga" ucapku.
"boleh. aku juga kangen sama mereka" ucap karin.
"start di mana kita?" tanya rizal.
"sekolah. ya di sana kita ke sma sekarang. kita cari tau tentang dokumen kelulusan siapa tau ada dokumen yang menjadi petunjuk buat kita" ucapku.
"coba kita ke rumah nico deh. gue tau rumah orang tuanya." ucap rizal.
"yaudah ayo" ucap revan.
"eh mendingan satu mobil aja. kita ke rumah gue dulu ya mau naro motor. gak jauh kok dari sini" ucap rizal
"oke" ucap revan
aku dan revan pun masuk ke mobil sedangkan karin membonceng rizal naik motornya. kami akan ke rumah rizal sebelum pergi ke rumah orang tua nico.
aku ingin di hari pertunangan ku dengan revan, semuanya bisa berkumpul lagi. keluargaku , sahabatku, dan teman temanku. mereka yang sudah mendukung hubunganku dan revan. jadi mereka juga yang harus menjadi saksi hubungan kami yang akan menuju jenjang yang lebih serius.
tak lama kami sampai di rumah rizal. dia meletakan motornya di depan rumahnya. aku keluar untuk pindah posisi. sekarang rizal duduk di kursi penumpang depan. sedangkan aku duduk di kursi penumpang belakang berasama karin.
"agak jauh dari sini. pokoknya kita ke daerah ****** dulu nanti kalau udah sampe kita lebih cepet nyari nya." ucap rizal.
revan menuruti ucapan rizal tak lama kita pun sampai di daerah ****** dan rizal menunjukan jalan ke rumah orang tua nico. rumahnya lumayan besar dan ada dua mobil juga yang terparkir di depan rumahnya.
kami berempat pun turun dan menuju teras rumah orang tua nico. rizal mengetuk pintunya beberapa kali.
tok tok tok tok
"assalamualaikum" ucap rizal.
tak lama pintu pun dibuka oleh seseorang. rizal mengenalnya, itu adalah mamanya nico. umurnya sudah lumayan tua, karena nico adalah anak terakhirnya.
"nico udah punya rumah sendiri di ***. coba kalian ke sana, siapa tau nico ada dirumah. biasanya dia di rumah kalau jam segini." ucap mamanya.
"oke tante. terima kasih banyak ya tante. kami ber empat permisi dulu . maaf kalau kehadiran kami membuat tante terganggu." ucap rizal.
"iya tidak apa apa nak rizal" ucap mamanya nico kemudian kami berempat bersalaman kepada mama nico dan masuk ke mobil revan.
sekarang kami akan pergi ke rumah nico yang alamatnya sudah diberikan oleh mamanya. alamat itu tak asing bagi revan. dia pernah ke daerah itu tapi tidak pernah ke rumah nico.
setelah beberapa menit mobil revan berhenti di depan rumah yang sangat besar. rizal menyamakan alamatnya dan ternyata sama. kami pun turun.
"maaf pak mau tanya nico nya ada?" tanya revan.
"pak nico sedang kerja di kantornya. pulangnya nanti malam" ucap satpam itu.
"kalau boleh tau kantor nico dimana ya pak?" tanya rizal.
"di *****" ucap satpam itu.
"makasih pa" ucap rizal.
setelah itu kami berdiri sebentar di depan mobil revan. aku bersender di pintu penumpang. sedangkan revan dan nico berdiri di hadapanku begitu juga karin.
"nyari alamat lagi" ucap karin.
"gapapa. kita lakuin ini juga buat nyatuin persahabatan kita di sma dulu" ucapku.
setelah itu kami melanjutkan untuk mencari alamat kantor nico. revan dengan mudah menemukan kantor nico karena revan tau beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan papanya.
"ini yak kantornya nico" ucap rizal melihat keluar.
"iya ini alamatnya. yuk turun" ucap revan dan kita mengikuti perintahnya.
revan bertanya kepada resepcionis (ah gak tau penulisannya. kalau salah maaf ya) dan dia mengizinkan kita untuk masuk ke ruangan nico.
tapi kita harus menunggu terlebih dahulu karena nico sedang meeting. rizal dengan jahil duduk di kursi kerja milik nico. di dalam ruangan nico ada beberapa fotonya bersama dengan dea dan juga ada foto kita bersama waktu kelulusan itu, semua nya punya karena kita mencetak lebih dari satu dan kita semua juga punya file nya masing masing.
Tak lama pintu ruangan nico terbuka dan melihatkan nico yang sangat berbeda dengan yang dulu. nico sekarang lebih Gagah dan terlihat cool. pasti dea sangat mencintai nico.
"widih broo!!" teriak rizal dan langsung berlari menuju nico.
"apa kabar lo semua?" tanya nico
"baik kok kita semua. cuma nih si revan di kecelakaan setelah kelulusan nya nih si cewek cewek. dia koma tiga tahun dan parahnya kheiva hilang ke luar negri tau gak" ucap rizal asal ngomong.
tapi dia juga bener soal itu jadi aku tak bisa menyalahkan rizal jika dia salah kata. karena itu semua benar.
"akhirnya setelah mencari tiga alamat lo ketemu juga nic" ucap karin.
"iyalah gue kan gak pernah pergi" ucap nico.
setelah itu nico mengajak kita untuk duduk di sofa. kita banyak membicarakan tentang masa lalu saat di sma dan hidup mereka masing masing.
tadi aku sudah bertanya tentang dea, dan nico bilang dea sudah dalam perjalanan untuk ke sini. nico bilang kalau dea punya butik di jakarta.
mereka sudah benar benar sukses sekarang. aku hanya tinggal membuat skripsi dan setelah itu aku bisa lulus. gapi tergantung skripsi ku juga.
"Nico!!!" jerit dea saat memasuki ruangab nico.
sebelumnya dea tidak menyadari jika ada kami di sini. aku melihat wajah dea sangat terkejut dengan adanya kami di ruangan nico.
"dea!!" panggilku.
***
Lanjut kuy
sebelumnya tolong divote ya
author mohon sama kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Random[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]