Kheiva berjalan ke arah kulkas dan mengambil sayur kangkun, Ayam , tempe dan tahu, wortel, tomat, Sayur daun bawang dan seledri. Setelah selesai mengambilnya, kheiva langsung meletakannya di meja dan memotong motong wortel dan tomat.
"van kamu buat telur goreng sekalian ya" ucap kheiva.
"oke" ucap Revan.
Mereka memasak bersama, Revan memotong tempe serta tahu sedangkan Kheiva, dia sedang mencuci kangkung karena dia akan membuat tumis kangkung.
Revan mempunyai ide buruk hari ini, dia mengambil segenggam tepung dan langsung mengusapnya ke wajah kheiva, alhasil wajah kheiva putih dilumuri tepung semua. "Revan!!!!!!!" teriak kheiva dengan sangat keras. Tapi revan malah tertawa terbahak bahak, bukan hanya wajah kheiva tapi rambut kheiva yang pirang juga telah berubah menjadi putih.
Kheiva yang tak terima langsung mengambil tepung dan menuangkannya ke wajah revan, kini satu kemasan tepung sudah habis sia sia karena ulah mereka. Revan kembali membuka kemasan baru dan mengejar kheiva yang ingin berlari ke kamar mandi. "sayang!!!" panggil revan dan kheiva menoleh.
Tiba tiba saja revan melempari serbuk tepung ke arah kheiva. Sekarang mereka sedang kejar kejaran di dapur, cukup leluasa mereka seperti ini karena dapur di rumah kheiva sangat luas dan bisa di jadikan tempat bermain.
"aaaa!!!" teriak kheiva saat kakinya terpeleset karena tepung yang tercecer di lantai membuat lantai semakin licin. Gadis itu tak merasakan tubuhnya sakit semua. malah seperti ada orang yang kenangkap tubuhnya.
Kheiva membuka matanya dan melihat revan menatap wajahnya, hal itu berlangsung cukup lama. mereka saling bertatap mata dan menemukan kasih sayang yang besar di antara mereka.
"eheemmmmm" desah karin yang berjalan menuruni tangga dari lantai atas dan melihat mereka sedang romantis romantis di dapur.
Mendengar ada suara kheiva dan revan langsung mengalihkan tatapan mereka. Wajah mereka sekarang sudah tak berbentuk, banyak sekali tepung di wajah dan tubuh mereka bahkan mereka belum menyelesaikan memasaknya.
Karin melihat banyak tumpahan tepung yang tercecer di mana mana. Bahkan di tempat karin berdiri lantainya sudah sangat licin. "kalian kaya anak kecil aja deh. lihat tu tepungnya tercecer di mana mana" tegas karin.
Mereka berdua cengar cengir sambil menatap karin yang berdiri di depannya. "karin gak usah marah marah, nanti juga mau dibersihin" ucap Revan sambil melirik ke arah kheiva. Rencana memasak mereka gagal karena revan, tapi tak apa ini cukup menyenangkan menurut kheiva.
Kheiva meninggalkan Revan yang berdiri mematung di tempatnya dan pergi ke kamarnya. Kheiva berencana untuk mandi karena tubuhnya sudah sangat kotor karena tepung. Revan pun meninggalkan Karin di tempatnya. Kini karin sendirian di dapur.
_
"Ya ampun apa ini?" Tanya Mira sembari mwlihat dapur yang begitu berantakan. Tak lama dari itu Yuli dan Rudi keluar dari kamarnya dan menemui Mira. "Ada apa mir?" tanya yuli.
"ini mbak, dapur kok bisa berantakan gini" ucap Mira kemudian yuli mengedarkan pandanganya ke sekeliling, benar yang dikatakan mira dapur begitu sangat berantakan. "ulah kheiva sama revan tante" sahut karin yang berjalan ke arah mereka bertiga
"kheiva sama revan?" tanya rudi. "iya om, tadi kan karin turun dari kamar lihat mereka sedang kejar kejaran dan kondisi dapur sudah seperti ini.sekarang mereka sedang bersih bersih di kamar mereka" jawa. karin.
Kemudian Rudi berjalan meninggalkan Mira, Yuli dan karin menuju ruang keluarga. Mira membersihkan semuanya dan mengepel lantai supaya tidak licin, dia dibantu oleh karin. sedangkan yang lain belum pada bangun sekarang.
"tante, tante berfikir buat kheiva bertunangan dengan revan?" tanya karin kepada Mira.
Mira sempat melirik ke arah karin dan gadis itu menaikan satu alisnya. Mira berfikir sebentar dan benar kata karin, mereka saling mencintai. Mereka harus lebih serius dengan hubungan mereka.
Mira hanya diam saja tak berkutik. dia memilih untuk membuatkan kopi suaminya. karin yang tak mendengar jawaban atas pertanyaannya pun memilih diam karena tak ada yang harus di bicarakan lagi setelah ini.
_
Sore ini Kheiva dan Revan sedang berjalan jalan di Taman yang ada di komplek perumahan Erdin. Tadi mereka sempat mampir ke sana untuk menemui orang tua Revan tapi mereka hanya bertemu dengan erdin saja karena Kata erdin, Era sedang pergi bersama suaminya.
"Mau makan nggak?" tanya Revan kepada kheiva saat berjalan. kheiva mwnganggukan kepalanya dan menuruti ajakan dari Revan.
Mereka berjalan ke salah satu warung di sana yang menjual mie ayam. sudah lama mereka tak makan mie ayam sejak kepulangan kheiva, terakhir revan makan mie ayam bersama kheiva adalah bertahun tahun yang lalu sebelum kheiva ujian sekolah dan itu sudah lama sekali.
Revan dari tadi terus saja memperhatikan kekasihnya yang melamun, sepertinya gadis itu sedang banyak fikiran sekarang. Bahkan kheiva terus saja mengaduk es teh yang tadinya masih ada endapan gula dan sekarang sudah tak terlihat lagi. "ada masalah khei?" tanya revan membuat kheiva tersadar dan menatap wajah revan yang sepertinya khawatir dengan dirinya.
"enggak kok van" jawab kheiva lalu melemparkan senyum ke arah revan. Tak lama mie ayam yang mereka pesan datang. revan mengambil saus lalu menuangkan banyak saus di mienya sedangkan kheiva dia hanya memakai sedikit saja.
"Aku mau ke california lagi van" ucap kheiva tiba tiba hingga membuat revan tersedak kaget dengan ucapan gadisnya itu. Revan segera meminum es nya dan mengatur nafasnya. Laki laki iti melihat gadisnya sedang menatap dirinya. "hah?" tanya revan tak tau maksud dari perkataan kheiva.
"kenapa?" tanya kheiva. Revan menghela nafasnya dan menatap gadisnya itu. "Aku nggak izinin kamu ke california lagi" ucap Revan setelah itu melanjutkan memakan mienya lagi. Dan Kheiva meminum es tehnya dengan raut wajah kecewa.
"Aku gak minta izin sama kamu van, kalau kamu mau kamu bisa ikut denganku. lagian aku mau lanjutin kuliah aku ini, tinggal satu semester lagi aku menjadi sarjana, aku nggak mau menyia nyiakan nya van" jelas kheiva.
Revan menatap kheiva dengan penuh arti memohon kepada gadisnya untuk mengurungkan niatnya itu. Revan tak tau lagi harus bagaimana, sudah susah payah dia membujuk kheiva supaya mau ikut pulang denganya dan setelah pulang dia mau kembali lagi ke california, jelas jelas revan tak setuju dengan itu.
"Aku mohon sama kamu sayang" ucap kheiva memohon kepada revan.
Jika sudah seperti ini susah buat revan menolak permohonan kheiva, pasti dia akan luluh dengan gadisnya itu. Dia tak tau harus bagaimana lagi sekarang.
"oke aku izinin tapi dengan satu syarat" ucap Revan dengan berat hati mengizinkan Revan.
"Apa syaratnya?" tanya kheiva sedikit senang karena revan mengizinkanya.
***
Jangan lupa diVote ya.
Kira kira apa syarat yang di berikan revan kepada kheiva ya? mau tau kan?
baca terus aja cerita ini, jangan sampai ketinggalan
oh ya ada kabar baik dari Perfect In Love. Cerita ini akan segera selesai. Jadi kalau mau tau endingnya Perfect in love pantengin terus oke ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Aléatoire[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]