Kheiva-Revan 53

587 11 0
                                    

Hanya sepuluh menit mereka sampai di cafe itu. Dari depan sudah terlihat dekorasi cafe itu sangat romantis. Kheiva tak percaya dengan itu, di dalam juga sudah ada arsen dan cika serta sahabat kerja kheiva. Mereka memeluk kheiva dengan senang karena bisa melihat sahabatnya di hari spesialnya.

Khweiva dan revan berjalan di paling depan dan masuk ke dalam cafe itu. Sudah sangat romantis sekali mereka. Impian revan dan kheiva sudah terwujud sekarang, tinggal beberapa langkah lagi mereka akan menuju jenjang yang lebih serius.

Malam ini telah tiba, malam di mana penantian kheiva dan revan selama ini akhirnya terwujudkan. Semuanya masalah di masa lalu akan berakhir dan di gantikan dengan kebahagiaan di masa depan.

Mereka berdua berdiri di kerumunan orang banyak, mereka mengenal tamu tamu yang mereka undang, sebagian besar adalah keluarga dan teman dekatnya. "aku nerfest van" ucap kheiva membuat revan mengerutkan dahinya "gapapa ada aku disini, jika kamu nerfest lihat mata aku, tatap dalam dalam di dalam sana ada cinta dan kasih sayang serta ketulusan untuk hubungan kita" ucap Revan meyakinkan kheiva supaya tidak gugup.

"Ayo van, pasangakan cincin ini di jari kheiva" ucap era sembari memberikan sebuah cincin dengan berlian mungil di tengahnya membuat cincin itu terlihat sangat cantik jika berada di tangan kheiva.

Revan mengambilnya dan meraih tangan kheiva, menggenggamnya dan memasukan cincin itu ke jari manis kheiva dengan pelan, hanya beberapa detik cincin itu sudah menemukan tempatnya yang layak, di jari kheiva.

Semua tamu undangan bertepuk tangan dan tersenyum. kini giliran kheiva yang memasangkan cincin ke jari manis revan, gadis itu mengambil cincin nya yang di pegang oleh mira dan memasukanya pelan ke jari manis milik revan. lagi lahmgi suara tepuk tangan para tamu undangan memenuhi seisi ruangan.

Revan mencium kening kheiva dan memeluknya di depan tamu undangan, akhirnya cinta mereka bisa di satukan dalam hubungan ini. Semua tamu undangan ikut bahagia atas kebahagiaan mereka berdua. "impian ku terwujud untuk bertunangan dengan mu khei tinggal impianku menikahi gadis yang aku sayang khei" ucap revan saat kheiva masih ada di dekapannya. "makasih van" ucap kheiva sambil memeluk erat revan.

setelah bertukar cincin, mereka berdansa di taman cafe, hampir semuanya berdansa di sana. kheiva menatap mata revan dalam dalam dan menemukan ketulusan cinta dari revan. dan revan pun melakukan hal yang sama seperti kheiva. "aku mencintai kamu sangat mencintai kamu" ucap revan, sekarang hidung mereka bersentuhan dan tak ada jarak lagi antara wajah mereka. Tangan Revan yang memegang pinggang milik kheiva dan tangan kheiva yang mengalung indah di leher revan, tak lama

cupp

Revan mencium bibir kheiva singkat di tengah dansanya dan tersenyum. kheiva pun tersenyum melihat kelakuan revan, apakah laki laki itu tidak malu sekarang, banyak tamu undangan dan orang tua mereka di sini tapi dia malah melakukan itu sekarang

itu adalah kecupan pertama kheiva, selama ini bibir kheiva belum pernah di kecup bahkan di cium oleh laki laki manapun, hanya revan lah yang sudah melakukannya-tadi. Gadis itu berharap supaya revan yang melakukan pertama dan selamanya.

Dansa berakhir dengan kheiva yang memeluk revan dengan erat. Mereka duduk di kursi sambil meminum jus alpukat kesukaan mereka, entah sejak kapan kheiva jadi suka dengan alpukat. Mereka bercerita banyak tentang hari ini, tanpa mereka sadari sedari tadi vino memotret mereka berdua. dan di saat revan mengecup bibir kheiva, vino mendapatkannya. Vino berhasil menangkap momen itu, laki laki itu akan memberikanya ke mereka sebagai hadiah pertunangan mereka.

"makasih van, makasih buat semua yang udah kamu lakuin buat aku" ucap kheiva.

"sama sama, walaupun kamu minta nyawa aku , aku akan kasih itu" ucap revan.

mereka kembali meminum jus alpukatnya sambil tersenyum. Karin, dea dan dinda yang melihatnya tersenyum lebar melihatnya. Sahabatnya yang satu ini telah bertunangan lebih dulu dari mereka, seharusnya milla juga harus menyaksikan ini tapi mereka yakin kalau milla juga melihat acara ini di atas sana.

"lagi apa nih?" tanya vino mendekat ke temoat mereka bertiga.

"eh  kak. aku sama karin ke sana dulu ya." ucap dea membuat vino menatap dea.

"jagain dinda ya vin, aku tau kamu pasti bisa cinta sama dinda. dinda butuh lo vin, semoga bahagia." ucap karin sambil melihatkan senyumnya.

Gadis itu benar benar sudah bahagia bersama rizal. Tawa gadis itu sudah kembali walaupun bukan bersama vino. "sorry rin, kalau gue gak bisa tepatin janji gue yang pernah gue janjiin buat lo" ucap vino menatap karin, dia sadar jika cintanya dengan karin sudah berakhir sejak dulu. tak ada yang harus di lakukan lagi supaya hubunganya baik.

"iya udah aku maafin kok vin. tapi kamu janji, buat dinda bahagia. kalau kamu gak bisa buat aku bahagia waktu itu tolong buat sahabatku yang satu ini bahagia" ucap karin dan vino menganggukan kepalanya yang bisa karin lihat. "kalau gitu gue sama dea ke sana sulu ya" lanjut karin meninggalkan vino dan dinda berduaan.

sejak kepergian kheiva, vino jadi lebih suka dengan dinda bahkan beberapa kali mereka terlihat pergi bersama untuk makan malam dan jalan jalan. "kamu mau kan nerima aku, kasih kesempatan supaya gak lakuin hal yang sama seperti dulu yang aku lakuin ke karin. Pandang aku sebagai vino sebenarnya." ucap vino sambil menatap dinda. "iya kak, aku harap kamu gak seperti laki laki itu" ucap dinda, gadis itu langsung memeluk vino begitupun vino, vino membalas pelukan dinda. Kebahagiaan mereka dimuali sekarang, disinilah awal mereka berdua. semoga bahagia, sampau selamanya.

Waktu ini mereka semua berkumpul, Revan dan kheiva berfoto dengan keluarganya satu persatu hingga waktunya tiba. Mereka semua naik ke atas, sekarang giliran teman temannya. Mereka semua akan foto bersama dalam satu moment dan selamanya tak kan terlupa di hari ini.

Senyum mereka mengembang di wajahnya, kheiva dan revan yang berdiri di tenang tengah di antara mereka semua dan sebelah kheiva ada revan dan vino dan di sebelah revan ada kheiva dan nico.

Mereka tak hanya mengambil foto satu kali, tapi berkali kali hingga mereka semua membawa minuman untuk diabadikan, foto terakhir mereka bersorak gembira menyebutkan nama kheiva dan revan secara di gabung.

"Kheivarevan!!!!" teriak mereka dengan tawa memenuhi ruangan di cafe ini.

Senyum mereka semua terlihat di lembar foto itu, mungkin ini adalah kenangan tak terlupakan, malam ini semua hidup dimuali dari awal. mereka semua menjadi saksi kebahagiaan kheiva dan revan.

semoga sampai akhir akan sama, mereka akan kompak dan selalu bahagia selamanya. Mungkin akhir cinta kheiva dan revan tak kan sampai di sini saja karena perjalanan mereka masih panjang. Tapi mereka harus selalu menghadapinya dengan hati tenang dan kesabaran. Selamat bahagia kheiva-Revan, selamat memulai kehidupan awal di ikatan pertunangan ini.

-SELESAI-

***
Sekian dari Cerita PERFECT IN LOVE semoga di lain kesempatan cinta kheiva dan revan bisa di tulis kembali dengan kata kata lebih indah.

Simak lagi Epilog dari Cerita PERFECT IN LOVE :

PERFECT in Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang