Hari ini hari selasa, tanggal 25 september adalah hari jadianku bersama dengan revan. hari ini aku sangat bahagia. akhirnya aku bisa memeiliki revan.
aku dan revan hari ini akan pulang bersama dan makan siang di luar. Revan mengizinkan aku dan dia untuk pulng lebih awal daripada biasanya.
Hari ini aku dan revan jalan jalan ke salah satu mall yang terletak tak jauh dari sekolah dan sekalian makan siang disana.
kami memesan spaghetti carbonara, kesukaanku. Dan ternyata revan juga menyukainya, ternyata kami menyukai makanan yang sama.
"enak?" tanya revan.
"iya!!" jawabku dengan tersenyum kepadanya.
"mau aku suapin?" tanya revan.
kemudian aku tersenyum indah kepadanya "mau !!!" jawabku.
Kemudian revan menyuapiku, dan aku pun menyuapinya. Kami bersenang senang disana hanya saja belum sempat nonton bioskop.
kami akan nonton bioskop jika waktunya sudah sangat tepat. dan kini sudah terlalu sore, revanpun mengantarku pulang ke rumah.
"makasih ya revan sayang" ucapku sambil melepas helm ku.
"iya kheiva sayang" ucap revan sambil mencubit kedua pipiku dengan gemas.
"hati hati ya, nanti kabarin kalo udah sampe rumah" ucapku.
"iya, duluan ya" ucapnya dengan senyuman.
kemudian aku melmbaikan tanganku kepadanya, setelah kupastikan dia sudah pergi. aku langsung masuk ke rumah. Ternyata rumah sangat sepi seperti tidak ada orang satupun. Aku memandangi sekeliling dan nihil, tidak ada orang.
"khei!!" panggil kak vino.
"kak vino" ucapku ketika kak vino berjalan mendekatiku.
"cie cie. kamu udah jadian ya sama revan?" tanya kak vino sambil tersenyum menggodaku.
"apaan sih kak" ucapku.
"pasti udah. tadi kakak denger kamu panggil dia revan sayang, terus revan juga panggil kamu kheiva sayang. pasti udah jadian kan?" tanya kak vino sekali lagi.
"iya" ucapku dengan malas.
"kakak nggak papa kok kalo kamu maunya sama revan. dia itu baik anaknya tapi ya kalo disekolah sering bolos" ucap kak vino.
Setelah mendengar kak vino bicara. aku langsung naik ke atas tanpa permisi kepada kak vino. hari ini rasanya sangat lelah. tapi sangat menyenangkan bagiku. karna hari ini aku sudah mengisi seluruh hatiku.
aku pun meletakkan tasku di kursi kemudian melepas sepatuku, dan masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaianku.
saat aku keluar dari kamar mandi aku mendekati hpku dan ternyata revan sudah menelfonkon beberapa kali. tak ingin membuatnya khawatir aku pun menelfon balik dia, tak tunggu lama dia langsung mengangkat telfonku.
lalu kami berbincang hal hal yang tak begitu penting menurutku. aku pun tersenyum senyum sendiri mendengar perkataan revan. Mungkin jika ada orang yang melihatku, dia akan mengira kalau aku ini adalah orang gila.
revan mengajakku untuk makan malam bersama malam ini, aku pun menyetujuinya. bukan pertama kali aku akan makan bersama dengan revan tapi sudah beberapa kali. tapi setelah aku menjadi kekasihnya mungkin malam ini akan menjadi makan malam pertamaku bersama revan.
.
.
.
.
.
Aku telah siap dengan dress berwarna putih dengan sepatu snekers berwarna putih juga. aku tidak menyukai sepatu yang tinggi, aku lebih suka menggunakan snekers saja. Aku menggeraikan rambut hitam panjangku dan membentuk pony tail di sisi kanan atas telingaky.
Aku sudah siap dan segera turun ke bawah, aku sudah melihat jika revan menungguku dibawah bersama kak vino. kebetulan papa, ayah, bunda, dan mama sedang pergi jadi aku bisa pergi makan malam bersama revan.
revan tersenyum tulus melihatku. bahkan dia menatapku tajam seperti akan memakanku."kamu cantik kheiva" ucap revan sambil tersenyum.
"makasih" ucapku sambil membalas senyumannya.
Kemudian revan menggandeng tanganku menuju mobilnya dan membukakan pintu untukku. memang sungguh romantis revan itu.
Revan sudah mempersiapkan semuanya. Saat kita sudah sampai di parkiran cafe, aku melihat cafe itu sungguh sangat romantis aku yakin revan sudah mempersiapkan semuanya sendiri.
Dan Revan pun menggandeng tanganku dan mengajakku untuk langsung masuk saja. Cafe ini memang cafe milik mamany jadi dia dengan sanagat mudah mempersiapkan semuanya.
Revan memang laki laki yang memounyai segalanya, keluarganya tergolong menengah keatas. Revan memang anak tunggal dan dia seding dimanjakan, saat dia meminta apapun dengan mudah orangtuanya memberikan yang ia mau.
Aku dan revan kemudian duduk setelah beberapa menit masakan untuk makan malam telah tiba. kami mungkin tidak terlalu fokus pada makanannya tapi malah fokus pada tatapan satu sama lain.
Setelah selesai, revan menawarkan untuk berdansa bersama. Akupun menyetujuinya, inilah dansa pertamaku bersama revan.
"mau dansa?" tanya revan.
"boleh". jawabku.
lalu revan berdiri dan menjemputku untuk berdiri, kemudian kita berdansa dengan anggun. revan menatapku dengan penuh cinta begitupun denganku aku sangat mencintai revan dari segala galanya.
setelah dansa selesai, revan mengantarku untuk pulang. Di perjalanan revan kembali bercerita yang tidak terlalu penting dan anehnya aku hanya tersenyum melihat raut wajah revan saat bercerita.
.
.
.
.
.
Votenya jangan lupa ok :)
ditunggu......
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Diversos[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]