Kheiva-Revan 50

163 9 0
                                    

"Aku mohon sama kamu sayang" ucap kheiva memohon kepada revan.

Jika sudah seperti ini susah buat revan menolak permohonan kheiva, pasti dia akan luluh dengan gadisnya itu. Dia tak tau harus bagaimana lagi sekarang.

"oke aku izinin tapi dengan satu syarat" ucap Revan dengan berat hati mengizinkan Revan.

"Apa syaratnya?" tanya kheiva sedikit senang karena revan mengizinkanya.

Revan tediam dan sedikit berfikir sekarang. Dia menghela nafasnya panjang panjang dan menatap mata kheiva. "setelah sarjana kamu janji akan bertunangan sama aku" ucap Revan serius dan kheiva diam menatap Revan. "gimana setuju?" tanya Revan dan kheiva mengalihkan pandanganya ke mie ayam yang ada di depannya.

Kheiva kembali menatap revan dan mendapati laki laki itu juga sedang menatapnya. "Iya aku mau, aku setuju van" ucap kheiva sambil tersenyum. Revan pun ikut tersenyum dengan senyum sederhananya dan meraih tangan kheiva. revan tersenyum dan mencium punggung tangan kheiva lalu kembali menatap gadisnya itu.

Mereka melanjutkan makanya, mereka tak akan menyia nyiakan hari ini. mungkin revan tidak akan pergi dengan gadis itu tiga hari lagi tapi revan akan menyusulnya setelah itu karena dia harus mengurus semua pekerjaanya di indonesia dan akan meminta papanya supaya ia dapat pindah ke california.

Setelah makan mie ayam. Revan mengajak kheiva ke pasar malam, pasar malam seperti ini tak kan di temukan di california, di sana hanya akan ada wisata taman hiburan yang mungkin mirip tapi tak kan seindah pasar malam di sini.

Mereka tak naik apa apa, hanya melihat lihat saja dan sesekali melihat keramaian di sana. Kheiva tersenyum lepas di sini bersama revan. Revan bahagia melihat tawa kheiva yang selama ini tak pernah ia lihat dan tak pernah ia dapatkan.

Jika kheiva sudah betah di california maka Revan akan segera menikahi kheiva dan mengajak kheiva untuk menetap di california selamanya, itupun jika gadis itu mau.

Mereka jalan jalan hingga larut malam. sekarang jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam tapi mereka masih berada pinggir jalan dan duduk di salah satu warung yang menjual sate. sejak kheiva keluar dari pasar malam dia terus saja merengek meminta revan untuk menemaninya membeli sate sebelum pulang.

Akhirnya revan menuruti permintaan gadis itu. mereka mampir ke warung sate sebelum mengantarkan kheiva pulang ke rumah nya. Kheiva mungkin susah mendapatkan suasana seperti ini di california. Dia terlihat beberapa kali melirik dan mengedarkan pandanganya ke jalan raya.

"maaf ya jika aku gak bisa menemani kamu nanti waktu kamu pergi. tapi aku janji bakal nyusul kamu ke california jika urusanku sudah selesai" ucap Revan dan membuat kheiva senang. Laki laki itu akan membuat nya bahagia nanti di sana. dan tak kan pernah merasa kesepian lagi.

_

malam ini kheiva sudah mengganti bajunya dengan kaos oblong berwarna putih polos. Setelah makan sate tadi bersama revan, laki laki itu langsung mengantarkan kheiva pulang dengan selamat tanpa ada yang berkurang sedikit pun.

"selamat malam revan" ucap kheiva lalu menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Kheiva sangat bahagia, dia bahagia hari ini. andai saja teman temanya belum pulang pasti kheiva akan menceritakan semuanya di sini juga, Itu pasti. Tapi malam ini kheiva harus mengisi dayanya untuk hari esok.

di ruangan lain, vino sedang memainkan laptopnya. sekarang vino sudah bekerja dan sudah mulai menghasilkan uang. vino bekerja di perusahaan milik rudi untuk meneruskan perusahaan ayahnya itu.

Selama ini vino selalu lupa waktu istirahat karena pekerjaanya. dia lebih memilih untuk bekerja daripada istirahat, tubuhnya tak seperti dulu lagi. Tubuh vino sedikit kurus sekarang karena pola makannya yang tidak teratur.

***

"Jadi lo mau ke california lagi?" tanya dea dan membuat kheiva menganggukan kepalanya. "iya, aku kan mau lanjutin kuliah aku, kurang satu semester lagi. tapi kali ini kita bisa kan saling bertukar kabar?" tanya kheiva.

"boleh kok khei" jawab dinda.

Dinda, dea dan karin memeluk kheiva sambil tersenyum. Jika saja mereka bisa ikut dengan kheiva maka kheiva akan sangat bahagia. Di apartemen nya akan terisi dengan canda tawa mereka semua.

"besok aku berangkat. jadi kita habisin waktu hari ini ya, pasti nanti aku akan merindukan kalian"ucap kheiva dan teman temannya menganggukan kepalanya. Mereka masuk ke dalam mobil karin dan melajukannya.

Mereka akan menghabiskan waktu hari ini bersama. Mereka tak peduli dengan halangannya, yang penting bisa bersenang senang. Kheiva senang dia bisa menyatukan persahabatnya kembali walaupun kheiva akan pergi meninggalkan mereka lagi. Tapi itu hanya sementara saja.

***

"udah dibawa semua khei?" tanya Yuli dan membuat kheiva melihat ke koper nya "udah kok bun, bunda tenang aja. jika nanti ada yang ketinggalan pasti kheiva akan nitip ke revan nanti jika dia ke sana" ucap kheiva dan revan menganggukan kepala.

"yaudah kamu masuk gih, bentar lagi berangkat kan?" tanya Rudi. Mereka semua mengantar kheiva ke bandara, Kheiva memeluk mereka semua secara bergantian dan terakhir dia memeluk revan dengan erat.

Dulu kheiva ke bandara sendirian dan tak ada yang tahu, tapi sekarang mereka semua ada di sini untuk kheiva. Kheiva meneteskan air matanya di pelukan revan, walaupun dia yakin revan akan menyusulnya tapi entah kenapa kheiva sangat berat untuk meninggalkan laki laki yang ada di pelukannya ini.

"kamu janji kan akan nyusul aku?"

"iya" jawab revan kemudian kheiva menarik kopernya masuk ke dalam. Mereka semua melihat punggung kheiva yang semakin menjauh sampai sudah tak terlihat sekarang.

Revan menarik nafasnya panjang panjang. sebenarnya dia ingin sekali pergi dengan kheiva sekarang tapi dia harus mengurus pekerjaannya dulu, siapa tahu cepat selesai dan dia akan segera menyusul kheiva ke sana.

_

Revan kembali ke rumahnya dan melihat mobil kheiva yang tidak pernah di ambil oleh kheiva. Revan sering masuk ke dalam untuk melihat kenangan nya dengan kheiva dulu tapi sekarang, revan hanya perlu video call saja sudah bisa karena revan telah mendapatkan kontak kheiva.

Revan masuk ke dalam rumahnya dan mengambil air dingin di kulkas, laki laki itu menenggaknya hingga tak bersisa. Dia meletakan gelas itu di bak cuci piring dan pergi ke kamarnya. Kheiva sempat tidur di kamarnya dulu sebelum ia pergi ke california. tapi tadi malam kheiva tidak melakukan itu.

Revan melepas jaketnya dan mengambil hpnya untuk di cas, karena baterainya sudah tinggal sedikit. laki laki itu hampir tidak mengecas hpnya setiap hari. Hanya kalau dia ingat saja, revan berjalan menuju balkon kamarnya yang sudah lama tak ia kunjungi. Revan melihat debu tebal yang ada di kaca pembatas balkonya.

Pemandangan perumahan di sini sangat indah, taman yang ada di sudut komplek terlihat karena taman itu cukup luas. dulu kheiva sering mengajak revan ke sana untuk belajar bersama saat ia ujian.

Tak ada memori yang hilang di kepala revan. benturan yang mengenai kepala revan hanya melukai bagian luar saja bukan bagian dalam kepala revan. Laki laki itu benar benar beruntung dan selamat dari kecelakaan itu walaupun harus koma tiga tahun lamanya.

***
Jangan Lupa diVOTE ya
makasih yang udah mau vote cerita ini.

PERFECT in Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang