"aku sayang kamu" ucap revan di saat kita sedang makan.Aku pun langsung menoleh dan menatap tajam matanya. Kenapa dia ngomong seperti itu padaku.
"maksud kamu apa?"tanyaku hanya memastikan.
"iya untuk saat ini aku mulai sayang sama kamu, dan untuk seterusnya juga akan sama mungkin nambah lebih cinta" ucapnya membuat hatiku semakin kacau.
Aku tidak berkata apa apa saat itu karna ku bingung akan berbicara seperti apa mendengar kalau revan sayang sama aku.
aku melihat revan tersenyum tulus padaku. Aku pun langsung membalas senyuman revan. Aku rasanya ingin teriak saat revan mengeluarkan kata kata itu lagi.
Pasti aku akan terus terbayang bayang ucapannya. Inilah aku yang sebenarnya, setelah di kasih harapan tabi belum tentu kepastian aku langsung senang.
Setelah itu kami jalan jalan di taman yang tak jauh dari cafe tadi. Aku dan Revan banyak bercerita ketika sedang berjalan.
Rasanya begitu nyaman ketika berada dekat dengan Revan. Dan aku juga tidak membencinya ketika dia ngungkapin perasaannya kepadaku karn itu hak dia, dan aku tidak bisa mengatur kehidupannya.
Saat itu kami sedang duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rumput hijau. Tertawa bersama diiringi oleh angin yang bertiup kencang.
Tak lupa kamipun mengambil foto untuk kenangan hari ini dan untuk selamanya. Aku bisa merasakan bahwa perasaan revan begitu tulus kepadaku.
Jujur aku juga memiliki perasaan yang sama seperti revan. Karna setiap dengannya ku merasa begitu bahagia dan tak ingin pergi jauh jauh darinya.
..
.
.
.
Tak terasa hari sudah mulai sore, aku pun mengajak revan untuk pulang. Setelah sampai dirumahku aku mengajak revan masuk, dan revanpun menurut.
Aku mengajak revan ke taman samping, karna aku dan revan akan belajar bersama setelah tadi siang kami membolos. Semoga saja bunda tidak tau.
Setelah aku itu ku memutuskan untuk pergi ke kamar dulu, rasanya ingin cepat cepat berganti baju. Saat aku sudah ada di depn pintu kamarku bunda memanggilku.
"Khei!!" panggil bunda.
"bunda" akupun mencium punggung telapak tangan bunda lalu melakukan hal yang sama kepada seseorang yang berada di samping bunda, mungkin saja dia adalah temn bunda.
Tapi setelah itu dia langsung memelukku erat. Aku bingung kenapa dia seperti ini.Dan dia memelukku sambil menangis.
"kheiva sayang " ucapnya
"iya" jawabku.
"khei, ini mama mu. Yang sering kau tanyakan pada bunda. Dia sekarang ada di hadapanmu khei" ucap bunda sambil menangis.
"mama" ucapku menatapnya sambil menangis. kemudian aku langsung memeluknya dengan erat.
"Maafin mama khei, mama udah ninggalin kamu selama ini. maafin mama". ucap mama setelah pelukanku aku lepas.
"iya, kheiva udah maafin mama selama ini. Kheiva sayang sama mama. kheiva kangen sama mama" ucapku sambil menangis menatap mama.
Tanpa ku sadari, di sini juga sudah ada kak vino dan revan. Mungkin mereka telah melihatku.
Aku sangat bahagia hari ini. Aku bisa jalan sama revan dan Bertemu mama setelah sekian lamanya.
"yaudah, kheiva mandi dulu. Kan katanya mau belajar sama revan" ucap yuli.
"iya bun".
"ma, ku masuk dulu ya mau mandi soalnya. terus habis ini belajar sma revan. nanti malam bicara lagi ya ma" ucapku sambil menatap mama."iya sayang" ucap mama sambil memelukku kembali.
Akupun memutuskan untuk langsung masuk ke kamar dan mandi. tak lama kemudian aku sudah keluar dengan mengenakan celana pendek dan kaos pendek berwarna biru.
akupun langsung turun menemui revan. kemudian kita belajar bersama, walaupun pelajaranku dan revan tidak sama karna revan itu kakak kelasku.
Kami asyik belajar hingga hari mulai malam. Bunda memanggil kami untuk ikut makan malam bersama. dan bunda tidak mengizinkan revan pulang hingga makan malam selesai.
Aku duduk diantara mama dan bunda, dan revan duduk bersebrangan denganku dan disampingnya kak vino.
saat kami sedang makan, ayah pun datang. aku tidak tau jika ayah akan pulang secepat ini. kata bunda ayah bakal pulang dua hari lagi.
Dan tunggu, siapa orang laki laki yang ada di sebelah ayah?. Tiba tiba saja ayah memanggilku.
"kheiva" panggil ayah.
"iya yah". jawabku
"khei, kamu kenal dia" ucap ayah sambil menunjuk orang yang ada disebelahnya.
akupun menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"nah kamu belum kenal kan siapa dia, Ayah kenalin .Dia ini Pak Mirza, papa kandung mu khei , yang selama ini kamu cari dn kamu rindukan" ucap ayah smbil tersenyum. Semua orang yang ada di ruang makan pun ikut tersenyum.
"ini papa khei yah?" tanyaku untuk memastikan.
"iya, sekarang kamu peluk dia khei" sahut bunda yang berada di belakangku.
"papa" ucapku sambil memeluk papa.
"kheiva" ucap papa sambil menangis di pelukanku, begitu juga denganku. Aku menangis dipelukan papa.
"khei kangen sama papa" ucapku sambil menangis.
"papa juga kangen sama kamu" ucap papa.
Kemudian ayah mengajak papa untuk ikut makan malam. Makan malam kali ini sungguh menyenangkan, karna semua orang yang aku sayang ada di sini. Termasuk kedua orang tuaku dan Revan.
Setelah makan malam selesai Papa dan mama menjelaskn semua alasan mereka menitipkanku pada ayah dan bunda, karna ada urusan pekerjaan. Dan pada saat itu perusaan papa akan bangkrut jika ia tak pergi ke luar negri.
Dan sekarang semua kembali normal. mereka sudah kembli untukku, aku pikir mereka akan melupakanku. Tapi ternyata tidak. Mereka masih sangat sayang kepadaku.
Bahkan kata bunda dan ayah mereka masih sering menanyakan kabarku, dan itu sengaja di rahasiakan dariku. Entah tujuannya untuk apa, tapi aku bahagia papa dan mama masih peduli kepadaku.
Akupun bercerita banyak hal dengan papa dan mama di ruang tengah. Ayah dan bunda yang menyuruh kami untuk bercerita. dan revan tadi setelah makan malam selesai langsung pamit untuk pulang dan kak vino pergi untuk berkumpul dengan teman temannya.
Setelah itu papa dan mama pamit untuk pulang. Sebenarnya aku maunya mereka tinggal disini, tapi mereka akan beres beres terlebih dahulu. mungkin besok mereka akan pindah. Kata ayah, rumah ini adalah rumah papa dan mama. Tapi papa kasih ke ayah ketika mereka akan pergi ke luar negeri.
Dan Ayah juga yang meminta agar papa dan mama tinggal disini, alasannya untuk kebahagiaanku.
Dan mereka pun tidak keberatan. Tapi kata papa, papa dan mama akan sering ke luar negeri lagi untuk menangani perusahaan mereka yang ada di luar negri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Diversos[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]