Kheiva-Revan 38

151 18 2
                                    

Beberapa menit kemudian mobil revan berhenti tepat di depan sebuah rumah yang sangat megah bahkan lebih megah dari pada rumah revan yang kecil nan indah itu.

“yuk masuk” ajak revan dia juga meraih tanganku dan menggandengku.

aku pun mengikutinya, dan kami sudah  berdiri di depan pintu besar yang terbuat dari kayu. jujur saja aku sangat gugup dan takut. aku takut kejadian waktu itu terulang lagi.

revan pun mengetuk pintu rumah om erdin. dan tante era yang membukakan pintu untuk kami aku kaget dengan tante era, sudah bertahun tahun tapi wajah tante era masih sama.

"kheiva" ucap tante era sambil memelukku.

"tante. khei kangen sama tante" ucap ku di dalam pelukan tante era.

"tante juga" ucap tante era.

kemudian kak luvita keluar dan menemui kami. aku pun memeluk kak luvita karena aku sangat kangen dengan kak luvita. tubuh kak luvita masih sama tapi rambutnya sudah berbeda, sekarang rambuk kak luvita pendek se bahu.

aku dan revan masuk ke dalam setelah tante era mengizinkan kami untuk masuk. aku dan revan menunggu di ruang tamu, sedangkan tante era memanggil om erdin.

tak lama kak luvita datang dengan membawa minuman dan sedikit makanan ringan. setelah kak luvita pergi om erdin datang ke ruang tamu dan duduk di kursi yang ada di depan kami.

"kheiva?" sapa sekaligus tanya om erdin.

"iya om?" ucapku.

"kamu gak kapok kapoknya ya, dulu saya sudah bilang ke kamu kalau kamu jangan pernah menemui revan dan keluarganya lagi. tapi sekarang kamu masuk ke kehidupan revan lagi" ucap om erdin dan berhasil membuat air mata kheiva lolos.

"papa!!" bentak revan. kemudian mengusap air mata kheiva yang jatuh membasahi pipi.

"revan akan menikahi kheiva apapun yang terjadi. walaupun tanpa restu dari anda, saya akan tetap menikahi kekasih saya ini. dan saya kesini salah besar, saya seharusnya tidak kesini untuk meminta restu dari anda" ucap revan

"revan udah" ucap kheiva. "om. jika om erdin nggak bisa kasih restu buat hubungan kita. kita juga gak maksa kok om, kita tidak akan menikah tanpa restu dari om." ucap kheiva

"apa apaan sih khei. kita akan tetap menikah dengan atau tanpa restu dari dia" ucap revan.

"revan, aku tau maksud kamu. tapi restu allah itu sama dengan restu orang tua. dan aku gak mau kita menikah tanpa restu dari papa kamu. jika papa kamu nggak merestui kita berarti allah juga tidak merestui hubungan kita revan" ucap kheiva sambil menangis.

"nggak nggak khei. aku akan tetap menikahi kamu" ucap revan.

"maaf om atas kehadiran saya kembali dan mengganggu waktu istirahat om. kalau begitu saya pamit dulu. assalamualaikum" ucap kheiva dan langsung berdiri.

"khei tunggu" ucap revan.

"kheiva!!" panggil om erdin membuat aku berhenti dan aku pun menoleh.

"iya om?" ucap kheiva.

"saya belum selesai bicara. sekarang kamu duduk di sebelah revan" ucap om erdin.

PERFECT in Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang