Aku menahan isakanku dan menjawab” entahlah tante tapi yang pasti aku akan pergi jauh dari sini” jawabku. “tante aku mohon tolong jagain revan baik baik” ucapku.
“pasti sayang, pasti. Tante akan jagain pacarmu dengan baik” ucap tante era kemudian memelukku erat. Setelah pelukan itu selesai aku beralih memeluk om erdin.
“saya pamit om. Makasih atas semuantya, om sudah menerima saya dengan baik” ucapku sambil memeluk om erdin dan om erdin mengusap rambutku pelan bisa ku dengar kalau om erdin terisak.
“saya akan merestui kalian apabila kalian di pertemukan kembali” ucap om erdin.
“makasih om” ucapku kemudian melepaskan pelukan om erdin.
“kak luvita” panggilku lalu memeluk tubuh kak luvita yang hampir sama dari tubuhku “kak luvita tolong jaga revan baik baik ya. Bilang sama dia aku sangat cinta sama dia dan aku menunggu dia di tempatku nantinya kalo dia udah sadar.
“iya khei” ucap kak luvita.
Setelah aku berpamit kepadda mereka aku pergi dari rumah sakit. Entah kenapa rasanya saat akumelangkahkan kaki ku menjauhi ruangan revan rasanya sangat berat. Sebenarnya dalam hatiku yang paling dalam aku tidak bisa meninggalkan revan dalam keadaan seperti sekarang ini tapi apa mau buat , jika om erdin sudah berehendak aku tidak bisa melawannya lagi.
.
.
.
.
.
Aku melipat semua bajuku dan mengemas semua barang barangku. Aku pamit kepada papa dan mama kalau aku akan pergi ke yogjakarta untuk menjalankan hidupku disana.
Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Aku takut jika papa dan mama malah tidak mengizinkanku. Aku berencana untuk berangkat besok pagi pagi dan sekarang aku akan pergi ke rumah revan dan menginap semalam disana.
Aku membawa mobilku ke rumah revan dan memarkirnya di tempat parkir yang disediakan khusus oleh revan kepadaku ketika aku akan mengunjungi rumahnya. Aku memang membawa kunci cadangan rumah revan karena revan memberikannya kepadaku.
Aku membuka pintunya dan masuk ke dalam yang pertama kali ku lihat adalah foto figura besar yang sangat indah berisi foto keluarga revan sebelum mereka bercerai.
Aku beralih ke foto yang ada di sebelahnya. Tampak fotoku dan foto revan saat sedang berdansa malam itu saat kami merayakan hari jadi kami di cafe starnight. Aku tersenyum melihat foto itu. aku meletakan koperku di sebelah kursi panjang yang ada di depat tv.
Lalu aku menuju ke lantai atas yang langsung terhubung ke kamar revan. Aku membuka lemari pakaian revan dan mengambil satu kemeja berwarna putih yang pernah dia kenakan waktu berdansa saat itu. aku memakainya dan duduk di kasur king size revan.Aku memeluk tubuhku sendiri dan merebahkan tubuhku. Aku memejamkan mataku dan membayangkan kejadian satu tahun yang sudah ku lewati bersama revan.
05.00
Jam sudah menunjukan pukul lima pagi aku segera bersiap siap dan turun ke bawah sebelumnya aku meletakan surat yang sudah ku buat sebelum datang kesini diatas kasur dan meletakkan kunci mobilku diatas surat itu.
Mataku tertuju pada sebuah rak kecil yang letaknya tak jauh dari lemari pakaian. Aku membukanya dan mengambil bucket bunga mawar merah yang sudah mengering dan terdapat sebuah surat yang terselip di tengahnya.
Happy Valentine day kheiva.....
-REVANAku membacanya dan air mataku lolos membasahi kertas itu. aku melipatnya dan menyelipkan kembali di bucket bunga itu. aku membawanya dan mengambil koper yang ada di atas lemari revan dan memasukan bucket bunga itu. aku membawa koper itu turun setelah taksi online ku sudah datang. Aku turun masih mengenakan kemeja revan.
aku sampai di bandara pukul enam lebih lima menit pagi hari sedangakan penerbanganku berangkat pada pukul enam lebih tiga puluh menit. Aku menunggu di kusi tunggu sambil mengelus foto revan yang aku ambil di kamar revan tadi sebelum berangkat.
Aku ikut penerbangan ke california, aku memutuskan untuk melanjutkan hidupku disana dan mencari beasiswa di sana. Walaupun aku harus menyia nyiakan mimpiku selama ini.
Aku masuk ke pesawat dan melihat keluar melalui jendela. Hari ini adalah hariku yang paling menyedihkan. Aku tidak dapat bertemu dengan revan lagi dan aku harus pergi sejauh ungkin dari revan.
Jika takdir kita mempertemukan kita kembali pasti kita akan bersatu kembali van. Selamat tinggal revan, aku sangat cinta sama kamu. Batinku.
.
.
.
.
.
Setelah perjalanan panjang yang hampir memakan waktu satu hari. Akhirnya aku telah tiba di negara tujuanku dan mulailah kehidupanku sekarang. Kehidupanku sendirian, hidup tanpa dirimu revan hidup tanpa kasih sayang dari mereka yang menyayangiku .
Aku menyewa sebuah apartemen yang letaknya tak jauh dari salah satu unuversitas di sana. Aku akan mencoba meminta beasiswa besok upaya aku bisa mengejar cita citaku.
Mungkin di sini aku tidak bisa hidup mewah. Aku hanya akan hidup sederhana di sini karena aku tidak membawa banyak uang ke sini jadi aku harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupku.
.
.
.
.
.
Pagi ini di california aku sudah bersiap untuk mendaftar dan mencari beasiswa di universitas yang dekat dengan apartemenku. Aku harus berjalan kaki karena aku tidak mempunyai banyak uang untuk naik bis ataupun taksi.
Tak butuh waktu lama aku mendapatkan kampus yang menerima beasiswa tapi aku harus menunggunya beberapa hari bahkan beberapa bulan untuk mendapat kabar tentang beasiswaku.
Setelah dari kampus aku berniat untuk melamar kerja di sebuah cafe yang letaknya hanya satu kilo dari apartemenku dan itu lumayan dekat. Aku akan bekerja disana sambil menunggu surat beasiswa itu datang.
Hari ini aku bahagia sekali, aku bisa mendapatkan pekerjaan di sini dan pastinya akan bisa memenuhi kebutuhanku di sini. Setelah kegiatanku selesai aku memutuskan untuk pulang ke apartemen untuk membereskan semua pakaianku.
Lagi lagi aku harus berjalan kaki sejauh hampir satu kilometer, tapi tidak apa lah jika harus seperti ini. Setelah berjalan hampir setengah jam akhirnya aku sampai di apartemen.
Aku mengambil koperku yang ku letakan di sebelah kursi lalu membawanya ke kamar. Aku mengambil bucket bunga mawar yyang sudah mengering itu dan meletakannya di atas kasur. Aku berencana ingin membeli sebuat kotak kaca untuk meletakan bungan itu.
Bunga itu adalah satu satunya kenangan revan yang aku bawa selain kemeja dan satu foto. Aku membuka koper yang berisi pakaian dan memindahkannya ke lemari. Akhirnya barang barangku telah disimpan dengan rapi kecuali kemeja putih milik revan. Aku akan membawanya ke mana pun aku pergi supaya aku merasa aku sedang pergi bersamanya.
.
.
.
.
.
lanjut...
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Diversos[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]