"tunggu tunggu. lo kok gak berteriak? atau ketakutan? ketika mendengar masa lalu." tanya karin.
"enggak kok. aku dulu sering berteriak ketakutan karena aku pengen sendiri aja, aku butuh ketenangan. jadi dengan cara itu mama tidak sering mengajaku bicara dan mama jadi melarang siapa saja untuk bertemu denganku" ucap dinda.
"jadi lo bohong sama nyokap lo?" tanya dea.
"iya" ucap dinda.
"ya ampun lo bisa bisa nya bohong sama nyokap lo sendiri. dan lo tau gue sering ke sini tapi apa jawaban nyokap lo, lo tau? dia selalu bilang kalau lo tu lagi pergi. dan akhirnya kita kesini rame rame, kheiva tegasin ke nyokap lo kalau lo gak bakal kenapa napa sama kita. dia nyuruh nyokap lo jujur, dan dia jujur sama kita. kita sempet khawatir sama lo eh ternyata ini semua cuma kebohongan lo. dasar ya dinda gak pernah berubah" ucap dea sambil mengacak acak rambut dinda dan dinda hanya tertawa melihat dea seperti itu
"terus bevan gimana?" tanyaku.
"gak tau, setelah hasil dna itu keluar aku udah gak pernah ketemu sama bevan. gue jijik lihat dia, untuk itu cuma tunangan. gimana kalau nikah coba" ucap dinda sambil tersenyum.
aku melihat dinda yang baik baik aja pun aku sangat bahagia. berarti kita masih sama seperti dulu. hanya saja kita gak lengkap sekarang. milla sudah tidak ada sama kita, dia udah kembali ke asalnya dan tak akan pernah kembali ke dunia.
"oh ya lo tau tentang milla?" tanya dea.
"iya gue tau kok. milla meninggal tiga tahun yang lalu kan? gue tau semuanya. waktu itu gue sama nyokap lagi ziarah ke makam kakek. dan gue lewati makam yang ada nama milla. dan gue lihat nama ayahnya. ternyata itu milla beneran. gue sempet beberapa kali ke sana. hanya milla yang dapat gue temui, gue sering cerita ke dia walaupun gue gak tau milla denger apa nggak. tapi setidaknya gue jadi lebih lega" ucap dinda.
setelah itu dinda mandi dan bersiap siap. hari ini aku mengajak mereka semua menginap di rumahku. bunda tadi nelfon katanya kak vino sudah pulang. dan aku bilang ke bunda agar jangan beritau kak vino soal aku
Aku senang mereka semua mau aku ajak menginap di rumah. kita akan merayakan ini semua dengan pesta kecil di rumah. hanya bakar bakar, menyayi, bercerita dan bercanda.
aku senang mamanya dinda mengizinkan dinda untuk ikut dengan kami. setelah itu revan mengantarkan dea dulu untuk mengambil bajunya dan melakukan hal yang sama ke yang lain juga.
setelah semuanya selesai. kita mampir ke supermarket untuk membeli makanan dan minuman. serta ikan dan ayam. kita akan sangat senang malam ini. semuanya sudah kumpul lagi seperti dulu.
.
.
.
.
.
setelah sampai di rumahku aku mengetuk pintu dan bunda yang membuka nya bunda mengajak teman temanku untuk masuk dan aku mengajak mereka untuk ke kamarku, meletakan tas mereka.
sedangkan yang laki laki masih duduk di sofa karena kak vino lagi di kamarnya. mereka akan menginap di kamar kak vino walaupun ada kamar tamu di sini.
tapi mereka menolaknya dan memilih untuk tidur di kamar kak vino. aku mengetuk pintu kamar kak vino setelah aku mengantar temanku ke kamarku.
kak vino membukanya dan melihat ku dengan tatapan yang tak mungkin. kak vino melihat dari ujung kepala sampai ujung kakiku, meneliti semuanya.
"surprise" ucapku sambil tersenyum.
"kheiva" ucap kak vino dan aku mengangguk.
kak vino langsung memelukku dengan erat. aku juga membalas pelukannya. aku sangat rindu dengan kak vino, dan akhirnya aku bisa memeluk tubuh kak vino lagi.
"kamu kemana selama ini khei? kenapa gak pernah kabarin kakak sih" ucap kak vino sambil menangis.
"kak vino cengeng ih. khei kan gak kemana mana, khei cuma ke california doang" ucapku.
"california?" tanya kak vino.
"iya california, khei tinggal dan kuliah disana selama ini. maaf ya kalau khei gak kabarin kakak. khei gak mau kakak nyusul ke sana" ucapku sambil tersenyum.
dan kak vino kembali memelukku. aku pun dengan senang hati memeluk kak vino. kak vino adalah laki laki yang sangat aku rindukan selama ini. kakak sepupuku sangat menyayangiku seperti adiknya sendiri.
ku mengajak kak vino kebawah untuk menemui revan dan yang lain. karin, dea, dan dinda juga sudah turun ke bawah. jadi tinggal kita aja yang belum turun.
"karin" ucap kak vino saat melihat karin duduk bersama dea dan dinda.
"kak vino" ucap karin.
aku melihat rizal sepertinya tidak cemburu dengan mereka. mungkin rizal memaklumi karena mungkin karin kangen dengan kak vino. dia tidak keras kepala jadi dia bisa memahami karin.
"gimana kabar kamu?" tanya karin.
"baik kok. kamu sendiri?" tanya kak vino.
"baik juga" ucap karin.
setelah itu aku duduk di samping dea dan kak vino duduk di samping revan. kami akan memulai pestanya sekarang. anak laki laki menyiapkan ikannya sedangkan kami yang perempuan menyiapkan bumbu dan makanan serta minuman.
aku senang melihat kekompakan ini. aku senang sekali. bagaimana tidak, selama enam tahun aku sendiri dan akhirnya kita bisa bersama sama seperti ini. revan selalu saja menoleh ke arahku dan tersenyum kepadaku.
akupun membalas senyumannya. aku telah selesai membuat minum dan aku membawanya berjalan menuju taman samping rumah untuk mereka.
kak vino terlihat sangat bahagia sekali. jika saja kak vino masih bersama dengan karin dia akan lebih bahagia saat ini. aku belum bertanya ke kak vino siapa aurell. kenapa dia memisahkan kak vino dengan karin.
tak hanya kami saja yang ikut pesta tapi ayah, bunda dan papa juga mama. mereka kembali dari luar negeri siang tadi. dan sebelumnya aku sudah menemui mereka. aku memeluk mama dan papa sangat bahagia.
aku rindu dengan mereka, dulu baru satu tahun aku tinggal bersama mereka tapi kenapa malah aku harus berpisah selama enam tahun dengan mereka..
ini rasanya tak mudah bagiku tapi aku bisa melewatinya. revan mendekat ke arahku dan memberikan satu ikan bakar yang sudah matang. begitupun mereka. aku senang sekali berkumpul seperti ini. kita terlalu bersenang senang hingga tak sadar jika ini sudah sangat larut malam
jam sudah menunjukan pukul dua belas lebih. gapi kita tak mempedulikannya. kita masih asyik berpesta kecil ini. kita semua menikmatinya, setelah ikan bakarku habis aku mengambil snack yang tadi ku beli untuk cemilan. aku membukanya dan memakannya.
aku sebenar benar bahagia malam ini. tak lupa juga kita mengabadikannya. bunda menyuruh bibi untuk memfoto kita semua. dan hasilnya, kita sama sama bahagia malam ini.
semuanya terlihat gembira dan tersenyum, aku juga sangat gembira. semoga saja hari ini akan terulang lagi. sahabatku, keluargaku, dan pacarku ada bersamaku.
***
Jangan Lupa Vote Yha.
Di tungguin nih sama author
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
De Todo[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]