Malam yang dinanti pun akhirnya tiba. Aku sudah mengenakan gaun berwarna putih dan rambut yang kubiarkan tergerai tetapi aku kuncir kuda dibagian pingggirnya supaya terkesan cantik. Setelah selesai aku turun menemui kak vino yang sudah menungguku dibawah.
Aku melihat kak vino mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Kali ini kak vino benar benar tampan, bahkan aku tidak mengenali kak vinoku yang ku kenali hanyalah badannya saja bukan wajahnya. Mungkin jika kak vino bukak kakak ku dan revan saat ini bukan kekasihku, pasti malam ini aku akan jatuh cinta kepada kak vino.
“kamu cantik khei” ucap kak vino sambil tersenyum.
“makasih kak. Kak vino juga tampan banget malam ini. Andai saja aku belum punya revan di hati aku pasti aku akan jatuh cinta kepada kakak ku sendiri malam ini” ucapku sambil tersenyum manis.
“bisa aja sih khei. Yaudah bentar ya nunggu revan, katanya di mau kesini dulu biar barengan” ucap kak vino sambil mengajakku untuk duduk terlebih dahulu. Tak butuh waktu lama akhirnya revan datang juga. Dia membawakanku satu tangkai bunga mawar merah yang sangat hatum baunya.
“putri ku malam ini sangat cantik, kamu tau?” ucap revan.
“ makasih van. Kamu juga tampan malam ini, lebih tampan dari biasanya” ucapku. Itu memang benar karena malam ini revan sangat tampan dia mengenakan pakaian yang sama seperti kak vino hanya saja revan memakai jas sedangkan kak vino tidak.
Kali ini kak vino yang mengendarai mobilnya dan aku duduk dibelakang bersebelahan dengan revan. Anggap saja kak vino supir pribadi kami. Rasanya aku ingin menyatakan cinta kepada revan, tapi aku malu dengan kak vino. Bisa saja dia memberitau bunda dan ayah atau mama dan papa lagi.
Bukannya aku ingin merahasiakan hubungan ini, tapi revan bilang supaya kita bicarakan ini semua saat semua orang sudah berkumpul, keluargaku dan juga keluarga revan. Dan revan akan mengaturja jika saatnya telah tiba nanti, sedangkan kak vino hanya ingin yang terbaik untukku.
Setelah lima belas menit berlalu di jalan akhirnya kita sampai di tempat tujuan. Aku sudah melihat bahwa teman temanku dan teman teman revan sudah ada disana. Aku mengira bahwa pestanya tidak akan semewah ini, tapi ternyata sangat indah dan romantis. Menurutku ini adalah dekorasi untuk acara pesta pernikahan bukan pesta perayaan hari jadian kami.
Revan menggandeng tanganku untuk masuk kedalam. Dan aku menurutinya saja. Malam ini hanya acara makan malam dan bersenang senang d bawah langit malam hingga larut malam. Revan sudah menyiapkan semuanya secara detail. Teman teman yang diundang juga tidak banyak, hanya teman temanku dan teman teman revan juga teman satu geng revan bersama kak vino.
Tadinya aku sangat marah dan kecewa karena dua orang yang aku sayang menutupi hal sebesar ini dariku, tapi setelah melihat anggota gengnya malam ini aku merasa jika mereka semua anak baik baik. Kebanyakan dari mereka adalah anak sma tapi ada juga yang sudah kuliah seperti kak vino.
Kali ini saatnya acara makan malam bersama. Aku bersama revan satu meja dengan kak vino dan teman teman revan dan juga teman temanku. Sebagian teman teman revan dan anggota geng motornya makan secara terpisah di meja yang sudah di sediakan, ada yang di dalam dan ada yang diluar.
Aku sangat senang, waktu makan malam berlangsung revan sangat romantis bahkan dia sesekali menyuapiku. Menu yang dihidangkan pun tak sembarangan, mungkin ini semua adalah menu paling favorite di cafe ini dan bisa saja harganya sangat mahal.
Setelah makan malam selesai revan mengajakku untuk berdansa, sebenarnya aku menolak tapi teman temanku mengiyakan tanpa persetujuan dariku. Saat berdansa mataku hanya terfokus pada revan saja, malam ini dia benar benar sangat tampan. Mungkin hal yang sama juga berada di fikiran revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT in Love [END]
Acak[COMPLETED]"Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya" [Belum direvisi, dimaklumi jika banyak typo atau bahasa kurang menarik karena cerita pertama]