Rumors #1

19.6K 634 5
                                    

Aku terhanyut oleh rasa satu malam yang tercipta, itu indah, itu menawan, dan itu membuatku ketagihan, membuatku tergila-gila. Aku memikirkan mu, tidak bisa melupakanmu, Kau seperti racun yang membuatku seperti bukan diriku, Aku begitu menginginkanmu lagi dan lagi.

Kevin Daly

***

Kevin POV.

Malam itu seperti biasa Aku pergi ke Clubs bersama teman-teman ku, Aku hanya suka duduk disini menghabiskan waktu malam, membuang pikiran yang menumpuk tentang pekerjaan dan kehidupan, Aku tidak suka terlalu mabuk, hanya akan meminum sedikit, paling banyak 3 gelas, itu sudah batas ku.

Aku Kevin Daly, Aku berusia 30 Tahun, Aku seorang Dosen di salah satu Universitas di Jakarta, Aku keturunan Jerman-Indonesia, Aku lahir di Indonesia dan besar di Jerman, tapi sekarang Aku tinggal di Indonesia. Aku tinggal di sebuah Apartemen yang Aku beli 2 Tahun yang lalu, kedua Orang Tuaku sudah tiada, Aku tidak memiliki Saudara Kandung, ada beberapa Saudara Sepupu, tapi Aku bukan orang yang pandai berhubungan dengan Keluarga.

"Kevin,  Kau lihat Wanita yang sedang duduk sendirian disana?" Ucap Bayu, salah satu dari ke tiga Teman ku.

"Yang mana ?" Jawab ku, dan mencoba melihat ke arah Wanita yang mereka tunjuk.

"Itu, yang pakai baju hitam tanpa lengan, sangat cantik bukan, Aku sudah beberapa kali melihatnya disini, tapi Dia selalu saja sendirian. Apakah Kau ingin mendekatinya ?" Ucap Bayu lagi, tampak mata Bayu begitu menginginkan Wanita itu, terlebih dia sudah beberapa kali melihatnya.

"Mana berani dia, Seorang Kevin sih tukang jual mahal, kau lihat saja selama ini wanita antri dibelakangnya tapi dia tidak pernah memperdulikannya, aku sangat kasihan sama teman kita ini, sudah hampir 2 tahun dia menjomblo semenjak putus dengan Nindi." Ucap Dani. Ya, dia benar, apa yang dia katakan tidak salah, aku selalu saja mencoba menghindar dari wanita-wanita yang mendekatiku, aku merasa risih dan terganggu saja, bukan berarti aku tidak suka wanita. Dan mengenai Nindi, dia bukan salah satu alasan untukku tidak menjalin hubungan lagi, aku hanya tidak mau asal memilih.

Sekilas aku menatap wanita itu lagi, kulitnya sangat putih dan mulus, dia hanya menggunakan Mini Dress yang begitu ketat, memperlihatkan keindahan tubuhnya, apakah dia wanita malam ? Atau hanya sekedar wanita yang ingin menghabiskan malam saja di Clubs. Dia menengguk minumannya habis, entah kenapa disitu aku merasa ingin sekali mendekatinya, dan mencoba untuk menawarkannya minuman. Dan tanpa pikir panjang, aku langsung mendekatinya.

"Lah-lah,,nyosor duluan dia Bro." Ucap teman-teman ku.

"Ingin minum tambahan ?" Ucap ku padanya, kini aku sudah duduk di sampingnya. Aku menawarinya minuman tanpa ragu.

Dia melihatku, entah kenapa hatiku tiba-tiba berdetak lebih cepat ketika melihat wajahnya, bohong jika aku tidak suka dengan paras yang cantik, tapi banyak wanita cantik yang sudah aku temukan, tapi kenapa dia begitu memukau, wajahnya, matanya, bibirnya, ingin sekali aku mencicip bibir itu, bibir merah yang begitu indah.

"Jika kau tidak keberatan, Ya tentu saja boleh, aku masih haus." Ucapnya lembut. Lalu aku memesan 2 minuman lagi, untukku dan untuknya.

"Sendirian ?" Tanyaku.

"Iya, kau sendiri ?" Jawabnya.

"Bersama teman, disana ." Aku menunjuk teman-teman ku, dan mereka melambaikan tangan.

"Jadi apakah Kau membuat taruhan dengan teman-teman mu, untuk mendekatiku ?" Ucapnya, lalu dia menengguk minumannya lagi.

Aku sedikit terkejut dengan ucapannya.

"Apakah setiap pria yang menawarkanmu minuman berarti mereka menjadikanmu taruhan dengan teman-temannya ?" Ucapku.

"Kau yang menyimpulkan. Ya, tapi rata-rata seperti itu. Tapi kalau itu membuat harga dirimu menjadi lebih tinggi, kau bisa membawaku pergi denganmu di depan teman-teman mu." Ucapnya, lalu dia menatapku dengan Intens.

Jujur, jujur saja aku terkejut, dia tidak basa-basi, dan dia tidak kenal takut, wanita ini malah yang membuatku takut, apakah benar dia seorang wanita malam ?

"Apakah kau ?" Seru ku, menggantung perkataan, aku tidak yakin ingin menanyakan hal itu, tapi jujur saja aku tidak ingin menghabiskan malam ku dengan wanita malam.

"Apakah aku terlihat seperti wanita malam ?" Ucapnya, dia seolah bisa membaca pikiranku.

"Maaf, aku tidak bermaksud menyinggung mu ." Seru ku.

"Tidak, aku bukan salah satu dari mereka, aku hanya wanita yang menghabiskan malam tanpa ada batas dan ketentuan, aku hanya mencari sebuah kesenangan tanpa ikatan, aku hanya menyukai hubungan satu malam, tapi aku bukan wanita malam, jadi siapapun namamu, apakah kau ingin pergi denganku, dan membuat dirimu menjadi hebat di depan teman-teman mu ?" Ajaknya. Wanita ini penuh dengan pesona, bodoh jika aku menolaknya, sebagai pria dewasa jujur aku sangat menginginkannya.

Aku berdiri lalu mengulurkan tanganku, dia tersenyum dan meraih tanganku lalu kami pergi, masih terdengar sorak-sorai teman-temanku, tapi jujur saja apa yang dia katakan tadi tentang membuat aku hebat di depan teman-teman ku, ya aku bisa merasakannya sekarang.


TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang