Author POV.
"Mengetahui apa ?" Ucap Sarah, yang sukses membuat Kevin terkejut hingga menjatuhkan HP nya.
Kevin berdiri menatap sarah, tanpa kata-kata. Sarah mendekatinya dan mengambil HP Kevin yang terjatuh.
Dia melihatnya lalu melihat sambungan telepon itu masih terhubung.
"Halo ?" Ucap Sarah pada Bayu yang sambungan teleponnya masih terhubung.
"Hai, Sarah." Balas Bayu , gugup.
"Aku harus mengetahui apa, apa ini tentang Mama ku ? Atau apa ? Aku tahu kamu membantu Kevin untuk mencari tahu tentang Mama ku , apakah kau mendapatkan informasi Bayu ?" Tanya Sarah.
"Aku akan menjelaskannya, mari kita duduk ." Ucap Kevin, langsung mengambil teleponnya dan mematikan sambungan itu.
Mereka duduk di kamar hotel, Lalu Kevin memegang tangan Sarah. Sarah sedikit curiga tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan santai.
Lalu perlahan-lahan Kevin menceritakan semua yang di ceritakan oleh Bayu, serinci-rincinya, tanpa ada yang terlupakan.
Terlihat sarah begitu Shock, dia selalu menggelengkan kepalanya merasa ini semua adalah mimpi dan kebohongan.
"Ini tidak nyata kan, ini bohong kan ? Kamu jangan becanda Kevin, ini tidak lucu ?" Ucap Sarah.
"Aku juga berharap ini semua adalah mimpi buruk Sarah, aku berharap itu, aku juga tidak mau kau merasakan kepahitan lagi, aku sakit melihat mu sakit, tapi inilah kenyataannya sayang, dan untuk mengkonfirmasi semua ini kita harus segera bertemu dengan ibu Ajeng, terutama Laras."
"Jadi maksud kamu Mama aku adalah seorang pelacur, aku adalah anak pelacur." sarah menutup mukannya dan menangis.
"Itu tidak ada hubungannya dengan kehidupan kamu Sarah, itu adalah masa lalu Ibu Laras." Seru Kevin menanangkan.
"Ini sangat lucu, bagaimana semua ini bisa terjadi di dalam hidupku, hidupku seperti lelucon untuk mereka semua, aku di bodohi oleh mereka, oleh Papa ku yang ternyata menghamili pelacur dan membawa pergi aku, oleh brengsek sih Hendri yang mencoba untuk menjebak dan menghancurkan aku , padahal dia sudah tau dari awal aku adalah adik tirinya, aku di bodohi dan di tipu oleh mereka semua yang tidak pernah memikirkan perasaanku, mereka semua mengapa begitu egois." Sarah menangis, meratap, meraung tanpa henti, dia merasa hancur, merasa sakit, dan menderita.
Kevin memeluk Sarah dengan erat, mengelusnya, menenangkannya.
"Aku selalu ada untukmu, aku akan selalu ada untukmu, aku akan membuatmu bahagia, maaf jika semua ini terjadi pada dirimu, aku sungguh menyesal dan prihatin, tapi aku janji akan selalu bersamamu, apapun yang terjadi." Ucap Kevin.
"Ini terlalu berlebihan Kevin, aku tidak sanggup menjalani ini, ini keterlaluan."
"Tenang sayang, tenang." Kevin terus memeluknya dan mengelusnya hingga semalaman, dan akhirnya Sarah tertidur karena kelelahan menangis.
***
Di Jakarta.
Mereka tidak mau menunggu lama lagi, setelah mereka sampai di Jakarta mereka langsung menuju alamat rumah Ibu Ajeng.
Tapi ketika sampai rumah itu kosong, setelah Kevin meminta alamat Rumah Sakit tempat anaknya Ibu Ajeng bekerja, mereka langsung saja kesana. Bahkan Bayu juga memberikan nomor kamar tempat Ibu Laras di rawat.
Tanpa bertanya pada perawat mereka langsung saja menuju kamar itu, dan ketika Mereka sudah berada di depan kamar itu, Kevin berkata.
"Kau siap ?" Tanya Kevin.
"Aku takut." Ucap Sarah pelan.
"Aku selalu bersamamu ?" Seru Kevin dan Sarah mengangguk.
Lalu mereka mengetuk dan masuk ke dalam kamar itu.
Di dalam kamar itu, terlihat seseorang terbaring lemah di ranjangnya sedang menatap jendela, perlahan dia menoleh ke arah Sarah dan Kevin yang datang menghampirinya. Wanita itu tampak cantik di usia nya yang tidak muda lagi, kulitnya putih , namun mukanya sangat pucat.
"Cari siapa ?" Tanya Wanita itu lemah.
"Selamat siang Bu, kami ingin menemui Ibu, apakah Benar anda Ibu Larasati Handayani." Tanya Kevin, dan wanita itu mengangguk.
Dia sendirian tidak ada yang menemaninya.
"Kok Ibu sendirian ?" Tanya Kevin lagi.
"Ada teman saya lagi keluar sebentar, kalian ada perlu apa kesini mencari saya ?"Ucap Wanita itu renta.
"Ibu, kami kesini untuk mengkonfirmasi tentang kertas ini." Kevin lalu memberikan kertas itu kepada Ibu itu, dia menerimannya tampak dia sedikit bingung, dia hanya menatapi kertas itu dengan diam.
"Kami datang untuk menanyakan tentang kertas itu dan tentang kebenaran puluhan tahun yang lalu tentang seseorang yang pernah datang ke Jakarta, ke rumah Bambang Hermanto untuk menemui anak nya yang masih kecil. Kami sudah berkeliling mencari wanita itu, kami sudah bertemu dengan beberapa orang , dan dari beberapa orang itu, kami mendapatkan informasi kalau kami harus menemui Ibu di rumah sakit ini, jadi kami ingin bertanya, apakah benar Ibu adalah wanita yang datang ke rumah Bambang dan menitipkan Kertas ini ke pembantu dari rumah tersebut ?" Jelas Kevin. Wanita itu mulai gemetar dan matanya mulai berkaca-kaca. Apakah benar wanita ini yang mereka cari ? Apakah benar wanita ini Mama dari Sarah ?
Dan ketika Ibu Laras ingin mengatakan sesuatu , tiba-tiba terhenti karena seseorang masuk dan langsung memeluk Ibu Laras , Ibu Laras tampak semakin tidak terkendali dia menangis dan gemetaran.
"Tenang Laras, tenang. Aku disini ." Ucap wanita itu.
"Apa yang kalian lakukan disini ?" Ucap wanita itu .
"Kami ingin bertemu dengan Ibu Laras, dan menanyakan sesuatu padanya Bu ?" Balas Kevin.
"Tidak kah kalian lihat kondisinya tidak memungkinkan, jangan membuat kekacauan disini, kemana para perawat ? Kenapa kalian bisa lolos dan masuk ke ruangan ini ?" Lalu wanita itu memencet bel dan masih menenangkan Ibu laras.
"Pergi kalian, Laras tidak bisa bicara sekarang."
"Tapi kami butuh jawabannya Bu, sebentar saja, izinkan kami bicara sedikit saja."
Lalu para perawat masuk.
"Usir mereka Suster, bagaimana mereka bisa lolos masuk ke ruangan ini, kan sudah saya pinta jangan ada yang boleh masuk ke ruangan ini selain saya, bukankah ini adalah kamar VVIP, kenapa kalian bisa membiarkan orang lain masuk."
"Maaf Ibu, mungkin ada kesalahan." Seru para perawat.
"Usir mereka." Suruh wanita itu, sangat tidak bersahabat.
Lalu para perawat meminta kami untuk keluar.
"Mama, ini Sarah Ma ? Mama kenapa Mama tidak kenal sama Sarah." Ucap Sarah , tapi percuma Laras seperti tidak menggubris dan dia masih berada di pelukan wanita itu sambil menangis.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/220011793-288-k412010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMORS [END]
Любовные романыSebuah pertemuan singkat antara Kevin dan Sarah, membawa mereka ke hubungan satu malam yang indah. Sarah yang memiliki masa kelam membuatnya hidup dengan kacau, tidak pernah perduli dengan sekitar dan selalu mabuk-mabukan. Namanya di Kampus sudah sa...