Sebuah jalan yang berliku mungkin akan terasa melelahkan tapi aku yakin jika aku berusaha aku akan sampai pada titik cahaya kebahagian di ujung jalan sana, bersamanya.
Kevin Daly
***
Kevin POV.
"Sarah tidak pernah cerita kalau dia memiliki kekasih." Ucap ku padanya.
"Hubungan kami sangat kami jaga, kami tidak mengumbar ke sembarang orang." Kata-kata sembarang orang dia tekan, seolah-olah merendahkanku.
Aku mengepalkan tanganku, jujur rasanya ingin sekali aku meninju muka pria ini, aku tahu pasti ini bukan kehendak Sarah, ini hanya permainan kotor orang dewasa yang memanfaatkan Sarah.
"Jadi Pak saya harap anda tahu batasnya, anda adalah Dosen dia dan anda harus menjaga nama baik reputasi anda bukan, jadi silahkan keluar dan tolong jangan terlalu mendekat lagi dengan Sarah, mulai sekarang saya akan lebih perhatian dengannya." Tanpa sepatah kata pun lagi aku keluar dari kamar itu, aku langsung pergi ke parkiran dan masuk ke mobil, dengan kesal aku memukul setir mobil ku berkali-kali. Aku akan menunggu sampai Sarah sadar dan mendengar penjelasannya, untuk sekarang lebih baik aku bersabar.
Aku pulang ke Apartmen ku dan mencoba untuk beristirahat.
Pagi Hari.
Author POV.
Seorang wanita berambut sebahu sedang merias wajahnya yang tampak begitu cantik tidak terlalu mencolok. Dia menggunakan baju kemeja satin berwarna merah muda dan Celana dasar berwarna hitam, mengambil tas nya dan keluar dari kamar nya.
"Kakak jadi mengajar di Kampus ku ?" Tanya Adiknya.
"Iya, Kakak sudah mendaftar di Kampusmu, dan ternyata di terima, mulai hari ini Kakak akan mengajar, Kakak sangat berterima kasih sama kamu sayang karena kamu yang mengusulkan Kakak untuk melamar menjadi pengajar di Kampus kamu, Kakak harap semua akan berjalan dengan lancar." Ucap wanita cantik mempesona itu, Adiknya tampak terlihat senang dan bahagia.
"Iya Kak, aku juga sangat bahagia Kakak diterima, tapi lagi pula siapa juga yang mau menolak lulusan S2 Australia seperti Kakak. Yaudah kalau begitu ayo kita pergi bersama Kak."
"Ayo, Kakak senang deh bisa pergi bareng gini sama kamu."
"Iya Kak, aku juga, dan aku harap nantinya akan ada orang yang senang juga karena melihat Kakak." Ucap Nada sambil tersenyum riang.
Di Kampus.
Setelah tiba di Kampus Kevin langsung duduk di kursinya, dia langsung menelepon Lisa.
"Lisa apakah kau sudah mengecek sarah ?"
"Belum , aku bahkan belum pergi ke Rumah sakit, tapi nanti aku akan telepon perawat dan menanyakannya, aku akan segera mengabarimu ."
"Oke baik terima kasih banyak ya Lisa."
"Iya Kevin , sama-sama."
Siska datang dan menghampiri Kevin.
"Kau tampak kusut, ada masalah ?" Tanya Siska.
"Sarah OD." Ucap Kevin.
"Apa ?" Teriak Siska, sepertinya setiap pembicaraan dengan Siska pasti akan berakhir teriakan, APA.
"Apa ada hubungannya dengan kamu ?"
"Aku tidak tahu."
"Apa maksud kamu , kamu tidak tahu ?"
"Aku bingung, Sarah sangat tidak stabil, aku memang ada sedikit masalah dengan dia, setelahnya dia begitu, dia meminum obat dengan alkohol."
"Lalu bagaimana dengannya sekarang , apakah dia baik-baik saja ?"
"Dia sudah melewati masa kritis, aku harap dia baik-baik saja, Lisa akan mengurusnya. Aku harap kau untuk merahasiakannya Siska ?"
"Iya, tentu saja Kevin, aku tidak mungkin memberitahu siapapun."
"Oh iya Kevin, katanya hari ini akan ada guru baru, apakah kau sudah tahu."
"Tidak, kau tahu dari mana ?"
"Biasalah Gosip para guru perempuan pagi-pagi."
"Oh, oke baiklah."
"Sepertinya itu dia, gila cantik banget itu orang ." Ucap Siska ketika ada seorang wanita masuk melewati pintu.
Kevin dengan lemas melihat wanita yang di maksud oleh Siska, tapi betapa terkejutnya dia ketika yang dia lihat adalah wanita yang sangat dia kenal, walaupun sudah hampir 2 tahun lebih dia tidak melihatnya, tapi wanita itu tetap saja tidak berubah, masih seperti dulu, dan wanita itu adalah Nindi, sang mantan tunangan.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMORS [END]
RomanceSebuah pertemuan singkat antara Kevin dan Sarah, membawa mereka ke hubungan satu malam yang indah. Sarah yang memiliki masa kelam membuatnya hidup dengan kacau, tidak pernah perduli dengan sekitar dan selalu mabuk-mabukan. Namanya di Kampus sudah sa...