Rumors #17

4.4K 264 2
                                    

Hidup ku seperti sebuah jalan yang panjang di penuhi duri kesengsaraan.

Sarah Amelia

***

Setelah pria brengsek itu keluar, tidak lama dokter masuk dan mengecek keadaan Sarah.

"Halo Sarah, bagaimana keadaan kamu, masih ada yang sakit ?" Tanya Lisa.

"Saya baik-baik saja, saya ingin mengurus kepulangan saya, sebentar lagi orang rumah saya akan menjemput Dokter, apakah anda bisa mengurus prosedur kepulangan saya."

Lisa tampak sedikit terkejut.

"Sepertinya kamu belum bisa pulang, harus ada beberapa kali pemeriksaan lagi."

"Saya ada Dokter pribadi sendiri, saya akan rawat jalan, tapi tolong untuk sekarang saya harus pulang Dokter, saya mohon."

Lisa hanya bisa mengiyakan karena ini juga permintaan pasien, keluar dan dia menelpon seseorang setelahnya dia langsung mengubungi Kevin untuk memberi kabar.

"Kevin, Sarah memaksa pulang, kau bisa kesini."

"Apa, apakah dia sudah sadar, memangnya dia bisa pulang ?"

"Dia memiliki Dokter pribadi, dan aku juga sudah menghubungi Dokter pribadinya, dan dia adalah Dokter hebat, jadi aku akan membuat berkas kepulangannya."

"Oke kalau begitu, aku akan ke sana sekarang, apakah kau melihat pria yang menjaganya ?"

"Dia keluar mungkin pergi entahlah."

***

Di Rumah Sakit.

Bi Inah yang sudah sampai langsung membereskan pakaian Sarah dan membantu Sarah memakai baju nya, ketika mereka selesai berbenah dan hendak pergi Kevin datang.

"Kau mau pulang ?" Tanya Kevin.

"Untuk apa kau kesini ?" Ucap Sarah.

"Pulang bersamaku."

"Tidak, aku akan naik Taxi."

"Pulang bersamaku, ayo Bi Inah saya bantu." Kevin mengambil tas dan lainnya yang perlu di bawa pulang dan mau tidak mau Bi Inah dan Sarah mengikuti Kevin.

Di perjalanan mereka semua diam, Kevin tidak mau bicara terlebih dahulu karena ada Bi Inah.

Tidak butuh waktu lama sampai ke rumah Sarah karena letak rumah sakit juga dekat dengan perumahan Sarah.

Sarah langsung turun dan masuk ke rumahnya, Kevin membantu Bi Inah membawa barang Sarah dan setelahnya mengikuti Sarah masuk ke Kamar.

"Pergilah." Ucap Sarah. Kevin langsung memeluk Sarah.

"Ada apa denganmu, lepaskan aku."

Kevin tidak menghiraukan, dan dia tetap memeluk Sarah dengan kuat, terdengar sesegukan dari Kevin, Sarah terkejut apakah Kevin menangis.

"Kevin ?" Panggil Sarah , Nadanya sedikit lembut.

"Kevin apakah kau menangis ?" Ucap Sarah lagi.

Sarah melepaskan pelukan Kevin dan Kevin terduduk di depan Sarah.

"Apa yang kau lakukan Kevin, berdiri. Kau kenapa ?" Sarah langsung duduk juga.

"Kau kenapa, kenapa kau seperti ini, apa ada yang salah ?" Sarah tampak khawatir.

"Kau pernah bertanya bukan , apa aku menakutkan sesuatu di dunia ini di dalam hidup ku ?" Sarah mengangguk.

"Aku takut melihat kau seperti itu, aku takut aku tidak bisa melihat dirimu lagi, kau adalah ketakutan terbesar di dalam hidupku sekarang Sarah, kenapa kau lakukan itu, kenapa kau menyakiti dirimu, jika kau marah kau kesal kau bisa melampiaskannya padaku, jika kau tidak puas sakiti aku, lukai aku, aku rela . Dari pada aku harus melihat kau terbaring lemas bertaruh nyawa seperti itu. Aku tidak pernah setakut ini dalam hidupku Sarah, bahkan ketika kedua orang tuaku meninggal aku sudah lupa seberapa takutnya dan sedihnya aku saat itu karena mereka meninggal sejak aku kecil dan semenjak itu aku tidak pernah merasakan ketakutan atau kesedihan seperti ini. Aku mohon jangan sakiti dirimu, dan jangan tinggalkan aku." Ucap Kevin memohon.

Tanpa Sarah sadari dia meneteskan air matanya dan langsung memeluk Kevin. Dia bisa merasakan ketulusan Kevin, dia tahu kalau Kevin tulus dan begitu menyayanginya. Sarah memeluk Kevin dengan erat.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, dan aku berjanji tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi, selama kau tidak meninggalkanku juga Kevin."

TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang