Rumors #16

4.4K 245 1
                                    

Sebuah harapan terkadang malah membuat luka yang begitu besar.

Sarah Amelia.

***


Author POV.

Sarah mencari HP nya ketika dia sudah sadar, tapi dia cukup kesulitan karena ketika dia bangun kepalanya sangat sakit. Akhirnya dia memencet bel dan tidak lama suster datang.

"Anda sudah sadar , Saya akan panggil Dokter terlebih dahulu." Ucap Suster itu.

"Tidak perlu saya tidak apa-apa, kalau boleh minta tolong apakah anda bisa membantu saya mencarikan HP saya, saya kira ada di tas saya."

"Oh Oke, baiklah." Lalu Suster itu mengambil HP yang ada di dalam tas yang terletak di lemari penyimpan.

"Ini Hp anda." Ucap sanga suster.

"Terima kasih banyak Suster."

"Iya sama-sama, mungkin sebentar lagi Dokter akan datang, kalau ada apa-apa silahkan pencet bel saja ya." Jelas Suster itu lagi.

"Iya, terima kasih banyak suster."

Lalu Sarah mencari sesuatu nama yaitu Bi Inah.

"Halo , Bi Inah ?"

"Nona muda, bagaimana keadaan Nona ?" Bi Inah tampak khawatir sekali.

"Saya baik-baik saja, Bibi jemput saya sekarang di rumah sakit ya, enggak usah kasih tau siapa-siapa pokoknya Bibi langsung saja ke rumah sakit terus kita pulang sekarang juga."

"Oke, Oke Non, Bibi ke rumah sakit sekarang Non."

Sarah lalu hanya berdiam diri memikirkan apa yang harus dia lakukan setelahnya, entah kenapa pikirannya di penuhi oleh Kevin . Dimana Kevin ? Seingat dia dia di jemput Kevin di Clubs, tapi sampai sekarang dia tidak melihat Kevin.

"Kenapa tidak ada satupun orang yang benar-benar tulus dan sayang sama aku, kenapa aku harus hidup seperti ini, ingin rasanya aku mati, aku sudah tidak tahan hidup seperti ini, tapi sebelum aku mati tentu saja aku harus menyingkirkan Hendri dengan cara yang paling keji." Ucap Sarah dalam hati.

Banyak orang yang memanfaatkan keluarga mereka, tapi Hendri terlalu tamak dan serakah, tidak mudah menghancurkan Hendri karena dia adalah pengacara hebat, dia pasti akan menggunakan cara-cara licik untuk menjatuhkan Bambang dan Sarah, Sarah hanya perlu waktu yang tepat dan rencana yang sempurna untuk menyingkirkan Hendri sebelum Hendri melangkah lebih jauh dan mendapatkan apa yang dia mau.

Setelah itu Hendri keluar dari kamar mandi, dan dia cukup kaget karena melihat Sarah sudah duduk di kasurnya.

"Sarah, kamu sudah siuman ?" Ucap Hendri.

Sarah hanya mengangguk.

"Aku akan memanggil Dokter."

"Tidak perlu, suster tadi sudah masuk, tidak lama lagi Dokter akan datang, lalu apakah kau tidak ke kantor mu, bukankah ini sudah jam kerja ?" Ucap Sarah.

"Aku harus menjagamu." Sarah menunduk tersenyum kesal, sangat munafik, menjijikan.

"Aku baik-baik saja, kau kerja lah."

"Apakah kau yakin ?"

"Iya tentu saja, pergilah, aku akan menghubungimu jika terjadi apa-apa ."

"Baiklah kalau begitu, tapi ingat ya langsung telepon aku, oh iya dan satu lagi, jauhi Dosen kamu yang pria itu, Papa kamu sedang menyelidikinya, kalau kamu tidak mau dia kenapa-kenapa lebih baik kamu jauhi dia." Ucap Hendri , lalu dia mengambil tas nya dan mengelus kepala Sarah lalu dia pergi meninggalkan Sarah dengan kebencian yang semakin mendalam.


TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang