Rumors #3

10.6K 480 5
                                    

Tanpa perasaan, tanpa ikatan, tanpa kesenangan. Semua hanya seperti kebutuhan yang sering aku lakukan, untuk menutupi apa ? Entahlah. Hanya saja itu seperti kebiasaan. Datang dan pergi, itu adalah sebuah kenyataan yang terjadi. Menghilang tanpa jejak, itu adalah keahlian ku. Persetan dengan perasaan orang, karena aku sendiri tidak pernah tau apa itu yang namanya perasaan, dan aku tidak perduli.

Sarah Amelia.

***

Sarah POV.

Namaku Sarah Amelia, aku berumur 19 tahun, saat ini aku kuliah semester satu di salah satu Universitas di Kota Jakarta, aku tinggal di sebuah rumah yang cukup besar milik Papa ku, tapi aku tinggal sendiri karena Papa ku berada di Inggris, aku tidak memiliki Mama, dari kecil aku hanya punya Papa, walaupun sebenarnya sudah 7 tahun aku tidak merasakan punya Papa, Papa hanya memberiku rumah, uang, harta, mobil dan lain-lain, tapi dia tidak pernah datang, tidak pernah pulang, dan bahkan jarang meneleponku.

Aku merasa sangat kesepian, hidupku dipenuhi dengan kebohongan, mereka yang berteman hanya ingin memanfaatkan, dan sisanya hanya kemunafikan. Cinta, kepercayaan, kebahagian, semua itu sungguh aku tidak pernah percaya, aku hanya percaya dengan diriku sendiri.

Jujur saja aku rusak, dari umurku 16 tahun semenjak aku kehilangan pengawasan Papa, aku mulai suka pergi ke Clubs malam, aku mulai suka berdandan seperti wanita dewasa, aku bertemu dan berkumpul dengan mereka-mereka yang suka memberikan aku pengaruh buruk, tapi jujur saja ini rasanya bebas melakukan itu semua, aku merasa puas.

Tapi ketika aku dirumah, aku mulai merasakan sakit itu lagi, aku mulai merasakan sepi dan kesendirian, di dalam rumah besar ini, aku hanya sendiri tanpa siapapun.

Tapi semua itu membuatku menjadi pribadi yang keras, pribadi yang bahkan semakin buruk dan bertambah buruk, nakal dan rusak, tapi apa perduli ku, aku tidak perduli lagi dengan hidupku, bahkan orang yang seharusnya menjagaku saja sudah tidak perduli denganku, setiap masalah yang aku lakukan pasti akan di selesaikan oleh Papa, jadi tentu saja aku tidak perduli dengan semua permasalahan yang aku lakukan di sini.

"Pagi Nona Muda." Seru Asisten rumah tanggaku, Bi Inah.

"Sarapan sudah siap Non, makan dulu."

"Terima kasih Bi." Aku duduk dan meminum jus jeruk dan buah ku.

"Bi, saya pergi dulu ya." Ucapku padanya.

"Iya Non, hati-hati ya." Ucap Bi Inah.

Bi Inah, sudah menjadi Asisten rumah tangga di rumah ku selama 12 Tahun lamanya, dia begitu baik, ramah, dan penyayang.

Aku membawa mobil sendiri ke Kampus, aku tidak suka memakai Supir yang Papa berikan, karena mereka hanya akan menjadi mata-mata Papa. Saat ini Papa sudah di tahap mungkin tidak perduli lagi dengan apa yang aku lakukan, dia hanya seperti Bank untuk ku, dia tidak pernah menganggapku lagi, jujur saja semua yang aku lakukan hanyalah ingin membuatnya memperhatikanku, tapi semua itu percuma, dia hanya akan menyelesaikan masalah yang aku buat dengan uang dan uang, aku muak dengan itu semua.

Aku memakirkan Mobilku lalu langsung berjalan menuju kelas pagi ku.

Aku tahu banyak Rumor tidak bagus tentang ku di kampus ini, tapi apa perduli ku, karena kenyataanya Rumor itu hampir 80 persen benar, kecuali tentang aku pelacur dan mendapatkan uang dari Om-Om, karena kenyataanya aku lebih kaya dari yang mereka bayangkan, hanya saja aku tidak suka menjelaskan tentang diriku, dan aku juga tidak merasa perlu untuk menjelaskan apapun tentang diriku ke orang-orang munafik ini.

Baru duduk sebentar sambil menatapi lapangan yang terlihat dari jendela di kelas, perutku tiba-tiba sakit, aku merasa mual, lalu aku bergegas menuju toilet, ketika aku mau keluar kelas, aku tidak sengaja menabrak seseorang, hanya saja aku tidak perduli dan langsung saja meninggalkannya. Ketika aku sampai di toilet, aku langsung memuntahkan semua isi perutku.

Ini selalu terjadi ketika pagi menjelang, Asam Lambung ku akan naik dan membuatku muntah-muntah, perut ku juga pasti akan sangat sakit, keadaan ini memang sudah sangat parah dan aku selalu saja tidak perduli dengan kesehatanku.

Aku mengambil kaca dan membersihkan mulutku, sekilas aku merasakan mencium aroma Parfume yang aku kenali, dari mana asal Parfume ini ? Apakah orang yang tadi aku tabrak ? Tapi dari dimana aku pernah mencium Parfume ini ? Sangat tidak asing, rasanya baru saja aku mencium wangi ini.

TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang