Author POV.
"Aku adalah pengacar pribadi keluarga ini, sangat jelas aku berad disini, dan tentu saja itu bukan urusanmu, sedangkan kau ? Apa yang kau lakukan disini, kau tidak layak berada disini." Ucap kasar Hendri.
Kevin tertawa dan memegang pundak Hendri lalu berkata.
"Seharusnya kau berkaca, Kau pikir aku tidak tahu siapa dirimu dan apa yang sedang kau rencanakan dengan keluarga ini ?" Ucap Kevin sambil mendekat ke arah Hendri, mereka saling menatap garang dan tampak amarah dari diri mereka masing-masing keluar.
Mereka saling bertatap garang. Lalu setelah ketegangan itu berlangsung Hendri tiba-tiba tersenyum dan menepis tangan kevin lalu dia yang kembali menepuk pundak Kevin sambil tertawa.
"Jangan ikut campur urusan orang lain jika kamu tidak ingin terluka, pergilah. Jika kamu tahu apa yang sedang terjadi seharusnya kamu pergi dan tidak ikut campur, seperti yang kamu ketahui ini adalah urusan keluarga, aku kesini untuk menyelesaikan urusan keluargaku yang rumit." Ucap Hendri sambil berbisik di telinga Kevin.
"Pergilah, sebelum aku menelepon polisi dan menyeret mu keluar." Ucap Hendri lagi.
Perasaan Kevin semakin tidak enak, dia hanya memikirkan tentang Sarah, tapi dia juga tidak benar jika dia tetap berada disini karena dia hanya tamu yang sudah di usir berkali-kali, dan sebaiknya dia mundur dulu sampai Sarah menghubunginya. dan mau tidak mau Kevin dengan berat hati keluar dari rumah itu. Dan setelah Hendri menutup pintunya dia langsung naik ke atas meninggalkan Kevin.
Namun Sebelum Hendri sampai ke atas, Bambang turun, mereka berpapasan.
"Kau sudah datang Hendri ?" Ucap Bambang.
"Sudah Pak."
"Kamu urus semuanya disini, saya akan pergi besok dengan Sarah, dia tambah menjadi-jadi, anak itu benar-benar di luar kendali."
"Baik Pak, saya akan mengurus semua masalah di sini."
"Dan satu lagi, dia bilang dia bertemu seseorang yang dia sangka adalah Mama nya, kamu cari tahu wanita itu katanya di rumah sakit, namanya Larasati, aku ingin wanita itu lenyap selamanya dari hidup ku dan terutama hidup Sarah, aku tidak mau dia muncul lagi, aku juga heran kenapa Sarah bisa bertemu dengannya, aku yakin ini pasti karena Dosen sialan itu, pokoknya kamu urus semuanya, apa kamu mengerti Hendri ?" Perintah Bambang dengan arogan, dan Bambang turun dari tangga.
"Baik Pak, saya akan mencari wanita itu." Balas Hendri menahan amarah. Tapi tanpa di sangka Hendri malah mendorong Bambang saat Bambang sedang berjalan menuruni tangga, Bambang terjatuh dengan sangat keras.
"PAPA." Teriak Sarah yang melihat Papa nya terjatuh, tapi sebelum Sarah sampai menuju bawah, Hendri menarik Sarah dan mencekiknya.
"Lepaskan anakku dasar brengsek." Ucap Bambang sambil meringis kesakitan.
"Wanita licik, laknat, seharusnya aku membunuhmu dari dulu, aku sangat muak dengan tingkah mu, kau tahu semua gara-gara kamu, gara-gara kamu di lahirkan di dunia ini , gara-gara kamu Mama ku menderita, Gara-gara kamu Mama ku gila dan hancur, semua Gara-gara kamu wanita laknat." Ucap Hendri dan dia mencekik sarah semakin kuat dan kuat.
Bambang dengan lemah dia berdiri dan mencoba untuk menghampiri Sarah dengan gontai dia menahan berat tubuhnya memegang gagang tangga.
"Lepaskan Anakku, apa salahnya, dia tidak salah, kamu berani-beraninya menyentuh anakku."
"Larasati Handayani, wanita tidak berdosa yang kau hamili dan kau rampas anaknnya tanpa ada perasaan, kau menjauhkan dia dari anaknya, membuatnya gila dan hancur, bahkan setelah kau mendengar namanya setelah bertahun-tahun kau malah menyuruh diriku untuk menyingkirkan dia sejauh-jauhnya, kau adalah iblis kau manusia tidak berperasaan, dan asal kau tahu aku adalah anak pertama dari Larasati Handayani, dan aku datang kesini untuk menghancurkan kalian, untuk membalas dendam sengsaranya Mama ku."
"Kau gila, lepaskan anakku, lepaskan Sarah." Teriak Bambang dan dia memukul Hendri, tapi ketika semua itu terjadi Hendri malah mendorong Sarah dan dia terjatuh dari pembatas Tangga.
"TIDAK." Teriak Bambang.
"Non Sarah " Teriak Bi Inah yang panik berlari dari dapur dan melihat Sarah sudah terbujur digenangi darah di bawah lantai.
Bambang langsung berlari menuju Sarah sampai terjatuh-jatuh.
Bi Inah dia langsung berteriak kuat dan berlari ke arah Sarah.
"Non Sarah, Non, sadarlah Non." Ucap Bi Inah.
Hendri perlahan -lahan berjalan santai menuju ke arah Bambang yang terjatuh lagi karena dia sendiri sudah tidak telap berjalan, kepalanya mengelurkan darah akibat jatuh pertama tadi, dan dadanya sangat sakit saat ini, Bambang dengan susahnya merangkak menuju ke arah Sarah yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Kevin yang mendengar teriakan dari dalam rumah langsung mencoba untuk masuk ke rumah dan berlari ke dalam.
"Brengsek apa yang kau lakukan pada mereka ?" Ucap Kevin terkejut melihat kondisi kacau ini, dia langsung mencari Sarah dan melihat Sarah sudah terbujur lemah di lantai dengan darah segar yang keluar dari kepalanya.
Kevin langsung menelepon Polisi dan belari ke arah Sarah.
"Bi, tolong ambilkan handuk dan kotak p3k." Ucap Kevin yang saat ini sedang menekan luka Sarah agar tidak terlalu banyak keluar darahnya.
"Apa kau gila Hah ? Kau akan membusuk di penjara brengsek ?" Ucap Kevin pada Hendri.
Hendri hanya tertawa sambil berdiri di dekat Bambang.
"Kau lihat semua ini, ini semua karena kejahatan mu, kau akan melihat anak mu mati di depan mu dan kau harus ingat semua ini karena ulah mu yang sangat jahat karena telah menghancurkan Mama ku, membuatnya seperti orang gila, menghamilinya, meninggalkannya, dan mengambil anak nya dari dirinya. Kau tahu betapa hancurnya Mama ku, dia hanya wanita desa yang polos , dan kau memanfaatkan semua itu, dan inilah balasan untukmu, aku sebenarnya sudah merencakan sesuatu yang lebih gila lagi, hanya saja anak mu yang sok ikut campur itu menghancurkan semuanya, jadi aku lakukan ini, anggap saja ini sebagai tambahan indah untuk rencanaku, dan aku tidak akan berhenti sampai disini, kau akan hancur bahkan sampai ke akar-akar nya." Ucap Hendri lalu dia segera pergi dari rumah itu.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMORS [END]
RomanceSebuah pertemuan singkat antara Kevin dan Sarah, membawa mereka ke hubungan satu malam yang indah. Sarah yang memiliki masa kelam membuatnya hidup dengan kacau, tidak pernah perduli dengan sekitar dan selalu mabuk-mabukan. Namanya di Kampus sudah sa...