Rumors #25

3.9K 230 1
                                    

Dia terlihat kuat, tapi ternyata penuh dengan derita di hidupnya. Dia terlihat indah, tapi ternyata begitu banyak dengan luka di hatinya.

Dia begitu muda untuk merasakan kejamnya dunia ini. Jika memang aku harus jatuh ke lubang yang paling dalam jika harus bersamanya, aku akan siap. Tapi tujuanku bersamanya saat ini adalah untuk menariknya dari lubang dalam itu ,dan membawa ke atas untuk meraih cahaya kebahagiaan bersama.

Kevin Daly

***


Kevin POV.

Aku datang ke ruangan HRD untuk mengambil cuti, tapi sebelum aku mengatakan apapun dia malah sudah seperti tahu dan memberikan berkas cuti ku, aku melihatnya di sana tertera 6 bulan cuti.

"Apa ini Pak ?" Tanyaku.

"Saya dengar anda akan mengambil cuti, saya tadi mendapatkan telepon langsung dari Pak Bambang untuk mengurus cuti anda selama 6 bulan, dan kampus menyetujui." Jelas orang ini. Bambang ? Bambang Papanya Sarah ? Kenapa dia bisa tahu, apa ini ada hubungannya dengan Sarah.

Setelah mengambil berkas itu dan menandatanginya lalu memberikannya lagi ke pihak sekolah aku langsung keluar dan hendak menelepon Sarah.

"Sarah, ada apa ini ?"

"Kita akan mengurusi hal ini untuk 6 bulan kedepan, apakah kita bisa menyelesaikannya, termasuk menyingkirkan Hendri. Aku sudah membuat rencana dan salah satu rencananya adalah membuatmu cuti dan ikut pergi dengan ku, karena jika hanya kau yang meminta cuti pasti hanya akan dapat beberapa hari dan kau akan kesusahan untuk mendapatkan izin lagi, kau juga akan terancam di kampus, jadi aku menggunakan Papa ku untuk menyelamatkanmu." Jelas Sarah.

"Apa yang kau janjikan padanya untuk bisa pergi denganku." Kevin sangat curiga.

Tidak ada, aku hanya berjanji untuk kuliah lagi setelah 6 bulan."

"Apakah hanya itu ?"

"Iya Kevin, percayalah padaku oke."

"Oke, sebentar lagi aku selesai , aku akan datang oke, kau dimana ?"

"Aku di suatu tempat, nanti aku akan memberimu alamatnya, kau bisa datang kesini ."

"Oke, baiklah. Bye Sayang." Seru Kevin.

"Bye, Sayang." Balas Sarah.

Kevin menutup telepon itu.

"Kau akan cuti Kevin ?" Ucap Nindi.

"Tahu dari mana ?" Tanya Kevin.

"Dosen yang lainnya ? Kenapa kau cuti ? Apakah ada hubungannya dengan keluarnya Sarah."

"Nindi, jangan seperti ini oke." Ucap Kevin.

"Kevin, aku minta maaf karena dulu menyakitimu, tapi aku menyesal, aku masih mencintaimu, kau tidak cocok dengan Sarah, dia masih terlalu kecil."

"Ini tidak ada hubungannya dengan umur, dan tolonglah Nindi, berhenti mengatakan kau mencintaiku, hubungan kita sudah usai 2 tahun yang lalu, dan itu tidak akan merubah keadaan. Aku harus mengajar, aku pergi dulu."

Setelah selesai mengajar dan menerima lokasi tempat Sarah berada, Kevin langsung menuju kesana.

"Aku diatas, naiklah." Teriak Sarah dari atas.

"Apa yang kau lakukan di atas ?"

"Sudah naik saja." Kevin langsung naik ketempat Sarah.

"Hai, Kevin. Bukankah tempat ini bagus ."

"Dari mana kau tahu ada tempat seperti ini, bukankah ini bangunan milik orang ? Apakah tidak apa-apa ?"

"Tidak, selama ini aku aman-aman saja kok."

"Jadi apakah ini seperti tempat rahasiamu ?"

"Ya, bisa dibilang seperti itu, dan kau sekarang mengetahuinya. Jadi Detail seperti apa yang ingin kau bicarakan tadi ?"

"Nama wanita itu Marni Saraswati, berumur 49 tahun. Disini anehnya tidak banyak informasi yang bisa kita dapat tentang keluarga, suami, atau pun anak, tidak ada satupun informasi, tapi yang mengejutkan dan membuat aku sangat yakin kalau dia adalah Ibumu adalah karena Bayu mendapatkan catatan Rekening tentang dirinya , kalau dia selalu mendapatkan transfer uang dari orang yang bernama Danang Hermansyah, dan asal kau tahu Danang Hermansyah adalah Orang kepercayaan Bambang Hermanto , yang tidak lain adalah Papamu ."

"Apakah kita bisa langsung ke sana, aku ingin sekali melihatnya."

"Besok kita kesana, tapi setidaknya kita harus memperhatikannya dulu dari jauh, aku tidak ingin dia kaget dan melarikan diri, karena aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi, jika benar dia ibumu, kenapa dia tidak pernah datang untuk mengunjungi anaknya, kata Bayu menurut informasi yang dia dapat, Ibu Marni sangat sehat dan memiliki Restauran rumah makan. Aku takutnya ini ada sangkut pautnya dengan Papamu dan dia bisa saja kabur atau apapun, jadi kita harus berhati-hati."

"Baiklah, Kevin. Aku akan menuruti apa katamu, tapi pokoknya besok kita harus kesana, aku tidak sabar ingin melihat dirinya."


TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang