Rumors #39

4.5K 196 1
                                    

Author POV.


Seperti tidak ada habis-habisnya kesengsaraan dan kesakitan yang Sarah rasakan, dia terus menjadi target, dia terus menjadi sasaran untuk mereka-mereka yang egois dengan keputusan dan kehendak mereka.

Sarah yang tidak sadarkan diri dibiarkan masih terikat di kursi, sudah lebih dari 3 kali dia disiram dengan air tapi dia belum bangun, mereka mengecek nafasnya apakah masih ada, dan masih ada, Sarah hanya sekedar pingsan.

Di sisi lain.

Bambang dan Kevin sudah berada di dalam mobil polisi mereka mencoba mencari jejak .

"Coba telepon, ulur waktu selama mungkin, kita akan mengecek lokasinya ." Ucap 

"Halo, apakah kalian sudah tahu dimana aku ?"

"Jangan mencoba untuk mempermainkan kami Hendri, aku tidak bisa menebaknya, katakan dimana dirimu, bunuh aku sebagai gantinya, tapi aku mohon kembalikan Sarah."

"Itu tidak seru, bukan begitu cara mainnya, aku akan memberikan kau petunjuk."

"Tempat ini adalah tempat dimana Sarah sering menghabiskan waktu, jika memang kalian tahu segera datang kesini, dan satu lagi jika kalian membawa polisi Sarah akan langsung mati, aku tidak main-main, tapi kalau kalian mengikuti cara ku aku akan memberikan kalian waktu tambahan 20 menit, jadi sekarang waktu kalian tinggal 90 menit lagi, jika tidak aku akan mengirimkan mayat Sarah ke rumah mu." Lalu sambungan telepon itu mati.

"Apakah kau mendapatkan lokasinya ?" Ucap Kevin kepada Bayu.

"Tidak, kalian harus menahannya lebih lama ."

"Apa yang harus kita lakukan, Hendri benar-benar nekad, dia pasti akan melakukan apa yang dia katakan. Aku tidak ingin kehilangan Sarah."

Kevin terdiam, dia sepertinya ingat tempat yang Hendri katakan, tapi dia begitu takut untuk mengatakan kepada mereka semua, bagaimana kalau Hendri benar-benar langsung membunuh Sarah, dia sudah melihat aksi jahat Hendri dengan mata nya, dan dia benar-benar orang gila yang jahat.

"Turunkan aku disini, aku akan membawa mobilku Bayu." Ucap Kevin. Membuat Bayu dan Bambang heran.

"Mau kemana kau ?" Tanya Bayu.

"Aku mau ke Apartmen ku dulu, ada sesuatu yang mendesak, kita tetap saling komunikasi nanti aku akan menyusul kalian, dan Om, Om terus telepon Hendri agar Bayu bisa melacak lokasinya, aku akan pergi sebentar nanti kita ketemuan lagi."

"Kau tidak sedang merencakan sesuatu yang bodoh kan Kevin ?" Tanya Bayu.

"Percaya padaku." Ucap Kevin, lalu mereka menurunkan Kevin dan Kevin mengambil alih mobilnya yang di bawa oleh salah satu anggota polisi.

Setelah itu Kevin langsung menuju tempat yang dia duga, tempat itu adalah tempat persembunyian Sarah selama ini, Rumah tua yang tidak berpunghuni, memang tidak ada yang tahu itu tempat persembunyian Sarah selain Kevin, tapi tentunya teruntuk Hendri semua bisa di kecualikan karena memang Hendri bisa saja selama ini memata-matai Sarah.

sekitar 20 menit akhirnya dia sampai ke rumah itu, dan ketika dia sampai, dia langsung berlari masuk ke rumah itu mencari dan mencari, karena rumah itu lumayan luas dia sedikit kesusahan. Namun karena tempat itu sepi ketika diam terdengar lah suara seseorang dari lantai atas, dia langsung naik pelan-pelan dan kemudian dia mengikuti arah suara itu yang dia yakini berada di dalam satu ruangan.

Dia langsung mendobrak pintu itu dan benar saja disana ada mereka , Sarah tampak sangat tidak berdaya.

"Kevin ? Hebat juga kamu bisa tahu tempat ini. Apakah kau membawa seseorang selain dirimu ? Dimana Bambang ?" Tanya Hendri.

"Aku sendirian."

"Tidak seru jika tidak ada Bambang, apakah kita harus menunggunya, tentu saja kan ? Dia adalah penonton wajib untuk aksi ini."

"Jangan gila kamu Hendri." Lalu Kevin mendekati Hendri, tapi sebelum sampai Anak buahnya Hendri langsung meninju Kevin tepat di pipinya, Kevin menahan tubuhnya dan tidak tersungkur, dia langsung dengan gesit membalas pukulan itu, mulai dari perut dia menghajarnya berulang-ulang kali, lalu menendangnya hingga pria itu jatuh tersungkur cukup jauh. Dengan cepat Kevin berlari dan menendang Hendri dengan kuat, Hendri terjatuh dan ketika dia terjatuh Kevin tidak menunggu lagi dia langsung duduk di atas Hendri, meninju Hendri sampai babak belur.

"Kau sakiti adik mu sendiri, kau manusia tidak punya perasaan, kau pria dimana letak pikiranmu bisa-bisanya kau menyakiti wanita, dia lemah, dia tidak bisa melawan dan kau hajar dia habis-habisan seperti itu, dan kau terima akibatnya, kau harus mati di tanganku karena sudah berani-beraninya menyentuh wanitaku, dasar brengsek." Ucap Kevin dengan amarah yang menggebu dia terus memukul wajah Hendri, darah mengalir dari berbagai tempat, hidung, mulut, muka, dahi, pelipis, wajahnya sudah lebam tapi tampak tidak ada sedikitpun niat Kevin untuk berhenti.

"Kau mencekiknya bukan ? Hah, kau mencekik wanitaku dengan tangan kotor mu ini Hah ?" Lalu Kevin berdiri dan memijak telapak tangannya dengan kakinya kuat sangat kuat hingga membuat Hendri meringis kesakitan.

"Dan sekarang kau rasakan bagaimana sakitnya harus bernafas dengan susah karena di cekik, kau harus rasakan apa yang wanita ku rasakan akibat ulah jahat mu." Lalu Kevin mencekik Hendri dengan kuat, Hendri dengan upaya lemahnya melawan, meronta tapi apa daya Kevin yang saat ini Kevin lebih kuat dan penuh amarah terhadapnya.

"Kevin awas." Teriak Sarah, dan ketika saat itu juga Kepala Kevin di pukul dengan balok kayu oleh Anak buahnya Hendri.

Kevin langsung tersungkur, darah mengalir dari kepalanya. Tapi dia masih sadarkan diri.

Dia langsung berdiri dan bertarung dengan anak buahnya Hendri, Kevin sedikit lunglai , pandangannya sedikit kabur tapi dia masih kuat untuk memukul pria brengsek ini.

Ketika Pria itu hendak memukul Kevin, Kevin menghindar lalu dengan cepat Kevin menarik pria itu menghajarnya habis-habisan, menendang kaki nya dan menjatuhkannya ke lantai, menghajarnya lagi dan lagi. Kevin bukan tandingan mudah untuk mereka, Kevin pernah menjadi juara Judo tingkat nasional, dan tentu saja dia juga rajin melakukan olahraga dan masih aktif dengan Judonya, walaupun hanya untuk latihan sekedar saja.

Pada saat yang tepat suara mobil polisi terdengar, Bayu dan semua polisi langsung turun dan mengepung tempat itu. Sebelum Kevin turun tadi dari mobil dia mengirimkan alamat tempat ini kepada Bayu, dia kira mungkin dia akan menyelesaikannya sendiri, hanya saja dia yakin kalau melibatkan polisi adalah nomor satu, dia harus taat hukum.

Ketika melihat anak buah Hendri sudah pingsan tidak berdaya, dan melihat Hendri sendiri terbujur lemah, Kevin langsung dengan gontai kearah Sarah.

"Kau baik-baik saja Sarah ?" Ucap Kevin, sambil melepaskan tali yang mengikat Sarah.

"Kevin, kepala mu berdarah, kau terluka sayang ." Ucap Sarah, dia menangis melihat Kevin seperti itu demi dirinya.

"Kau tampak manja memanggilku, apakah kau sudah mengingatku ?" Tanya Kevin.

Sarah mengangguk.

"Ya, aku mengingat semua tentang kita, aku mengingat dirimu yang mengejar-ngejar aku, dasar om-om tua mesum." Ucap Sarah membuat mereka tertawa di dalam kesakitan yang mereka tahan.

Lalu ketika ikatan itu terbuka Sarah langsung memeluk Kevin, tapi ketika itu pula Kevin langsung memutar arah pelukannya dan mendapatkan dirinya di tusuk dengan pisau oleh Hendri, Hendri langsung menarik pisau itu dan hendak menusuk sekali lagi tapi malah terdengar suara tembakan 3 kali dan membuat Hendri jatuh seketika.

Lampu-lampu sorot menyinari, para polisi langsung mengepung dan mengamankan tempat itu.

Sarah sendiri masih berada di pelukan Kevin yang mulai terjatuh dengan perlahan.

"Kevin,,Kevin,,,Kevin,,," Ucap Sarah berkali-kali.

"Arghhh Kevin,,,Tidak tidak tidak , jangan, aku mohon, Kevin sadar lah, tolong , siapapun tolong, Kevin aku mohon bertahanlah." Ucap Sarah berkali-kali, dia melihat di pinggang Kevin sudah mengalir darah segar sangat banyak, dan di pinggang belakangnya masih tertancap pisau.

Polisi dan team medis segera membawa mereka berempat ke ambulance dan membawa mereka ke rumah sakit.


TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang