Rumors #11

5.7K 324 5
                                    

Apakah kalian percaya yang namanya sebuah kebetulan, karena kenyataanya aku tidak pernah percaya yang namanya kebetulan, semua itu hanyalah sebuah rencana untuk sebuah cerita yang akan baru dimulai.

Sarah Amelia

***

Author POV.

"Kau mengenal Nada ?" Tanya Kevin.

"Iya, dia teman ku dulu di sekolah." Jawab Sarah.

"Kamu kuliah disini Nada ?" Tanya Kevin.

"Kau mengenalnya Kevin ?"  Tanya Sarah yang menatap Kevin, tapi dia merasa ada yang salah dengan panggilannya, dia langsung memperbaikinya.

" Maksud ku Bapak ?" Ucap Sarah jadi salah tingkah. Nada hanya tersenyum licik.

"Hai Kak Kevin ? Apa kabar ?" Ucap Nada dengan riang menatap Kevin.

"Kak ? Nada memanggil Kevin dengan sebutan Kak ?" Seru Sarah di dalam hati.

"Sepertinya kau dekat dengan Kak Kevin Sarah, kau sampai memanggilnya dengan namanya saja ? Bukankah umur Kak Kevin jauh lebih tua darimu Sarah, setahu ku umur Kak Kevin lebih dari 30 tahun kan, Kak ?" Tanya Nada.

"Oh, aku hanya keceplosan, tidak sengaja." Ucap Sarah lagi.

"Apa kalian mau pergi ?" Tanya Nada mengganti topik pembicaraan.

"Iya ." Ucap Kevin dengan lantang.

"Tidak ." Jawab Sarah hampir bersamaan dengan Kevin.

Lagi-lagi Nada hanya tersenyum. 

"Berhenti berbohong Sarah, bukannya kau tidak suka berbohong, lagipula untuk apa menutupi hal yang sudah terlihat sangat jelas, Kau malah terlihat semakin konyol jika seperti itu Sarah, aku tidak suka sesuatu yang rumit, bertemu denganmu sudah merumitkan, ayo permudah hal ini. Jadi dia Nada, aku sudah mengenalnya sejak lama, aku tidak tahu kalau Nada mempunyai teman yang bernama Sarah, karena kita lumayan dekat dulu,  dan seingatku Nada tidak pernah mengenalkan teman yang bernama Sarah. Dan bagaimana aku bisa mengenal Nada, karena aku pernah bertunangan dengan Kakaknya Nada , yaitu Nindi, tapi hubungan kami berakhir 2 tahun yang lalu, begitu juga hubungan ku dengan Nada, karena tampaknya Nada sangat kecewa dengan ku, dia langsung menjauhiku. Dan Nada, perkenalkan dia Sarah yang katanya teman sekolahmu dulu,  Sarah, dia adalah wanita yang penting sekarang dalam hidupku, dia bukan sekedar Siswi ku tapi kami sekarang sedang mencoba menjalin hubungan. Dan ya, aku ingin pergi dengannya aku ingin membawanya makan, kerena dia susah sekali makan?" Jelas Kevin panjang lebar kepada kedua belah pihak sekaligus.

Sarah mencubit lengan Kevin dan Kevin langsung menggenggam tangan Sarah, Nada hanya tersenyum melihat kekonyolan ini, tapi dia langsung merubah raut wajah dan mengangguk sambil tersenyum riang.

"Oke, sepertinya aku mengerti, untukmu Kak Kevin dan Sarah selamat ya, aku harap hubungan kalian berjalan dengan baik, dan bagaimana kalau aku ikut kalian makan, Lagipula aku juga lapar. Aku juga merindukan kamu Kak, sudah lama kita tidak bertemu. Ini kebetulan yang sangat luar biasa. Temanku dan Pria yang sudah aku anggap seperti Kakak kandungku, pasti asik kalau kita pergi bersama." Ucap Nada. Kevin tidak bisa menolak, sedangkan Sarah hanya diam saja.

Di dalam mobil suasana tampak canggung. Sarah sangat membenci hal ini, dia yakin ada sesuatu dengan Nada, dia tampak merencanakan sesuatu. Firasat Sarah tidak pernah salah.

Kevin lah yang terlebih dahulu memulai pembicaraan.

"Bagaimana kabar kamu Nada , orang tua dan Kakakmu."

"Aku baik, Ibu dan Ayah baik, Kakak baik, hanya saja Kakak belum bisa melupakan Kak Kevin dan Ibu masih sering menyinggung nama Kak Kevin di rumah, mereka sangat merindukanmu Kak, terlebih lagi Kak Nindi." Sepertinya hal itu menjadi pertanyaan yang salah saat ini, Sarah tampak tidak nyaman, Kevin menatap Sarah dan Sarah hanya melihat jendela, tapi dia mengepalkan tangannya, ini sepertinya buruk, apakah dia akan semakin menjauh dari Kevin setelah ini.

"Sudah hampir 2 tahun padahal ya, aku rasa kau salah paham, Nindi orang yang ceria dan lepas, aku yakin dia sepenuhnya sudah melupakanku."

"Kak Nindi hanya kuat di depan orang, tapi sebenarnya dia sangat rapuh, sedih, dan menderita semenjak kau tinggalkan dia Kak, Lagi pula Kalian bersama sudah hampir 8 tahun Kak, dan Kak Nindi sangat mencintai Kakak, tentu saja dia sangat sulit melupakan Kakak."

"Nada, Kakak minta maaf kalau perpisahan itu terjadi, tapi itu juga suatu kesepakatan yang kami buat, dan itu sudah 2 tahun lamanya, aku harap kau mengerti." Ucap Kevin, Sarah semakin kesal mendengar pembicaraan ini, entah apa yang ada di pikirannya dan hatinya saat ini, yang jelas saat ini hatinya begitu kesal, pikirannya ingin marah saja.

"Iya Kak, Nada mengerti. Oh iya Sarah bagaimana kamu bisa bertemu dengan Kak Kevin ? Apakah di kampus ?" Tanya Nada.

"Tidak, aku bertemu Kevin di Clubs malam, aku bercinta dengannya pada malam pertama kami bertemu, bahkan aku tidak tahu kalau dia Dosen ku, dia mengejar ku terus dan terus sampai sekarang , walaupun dia tahu dia tidak akan mendapatkan apapun dariku." Ucap Sarah lantang, membuat Nada dan Kevin sontak terdiam dan kaget.

"Dan persetan dengan makan, kalian bisa bernostalgia berdua, turunkan aku disini, aku akan naik Taxi pulang, dan kamu jangan pernah menjemput ku lagi, aku bisa bawa mobil sendiri, dan kau Nada berhenti berpura-pura dengan senyuman dan keceriaanmu, kau sangat munafik." Seru Sarah lagi. Tampak Kevin khawatir, tapi di kursi penumpang tampak Nada tersenyum.

TBC.

RUMORS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang