20 : Save Me (2)

1.8K 162 62
                                    

Alohalooo ii kambek lagi setelah kesibukan dunia nyata yang sangat menyita waktu santuuuy wkwkwk...

Maaf baru bisa up lagi, banyak kendala gengs.

Jangan lup Vommentnya yaaa... turnuhun.

🍎🍎🍎

Jauh di lubuk hatiku
Masih terukir namamu
Jauh di dasar jiwaku
Engkau masih kekasihku
(Kau Masih Kekasihku-Naff)
🍎🍎🍎

🌹HappyReadingGengs🌹

Memasak. Itulah yang sedang Bagas lakukan sekarang. Membuat spaghetti sederhana dari bahan-bahan instan yang dia beli dua hari yang lalu di supermarket.

Kemeja slim fit abu-abunya kini sudah berganti menjadi kaos hitam. Pun celana khaki nya pun kini sudah berganti menjadi celana cargo selutut. Sepatu pantofelnya yang selalu mengkilat sudah berganti bentuk menjadi sandal japit rumahan. Meski begitu, tak ada satu atributpun yang mengurangi pesonanya. Justru Bagas yang tengah memasak dengan stelan rumahannya sekarang ini terlihat jutaan kali lebih tampan dan keren.

Bagas mengadukkan spaghetti di teflonnya sekali lagi, setelah itu dia menuangkannya pada dua piring yang sudah dia sediakan. Harum saus tomat yang berpadu dengan daging cincang dan sosis rasa ayam semakin menggoda indera penciuman laki-laki itu. Dia tidak sabar ingin segera memakan pastanya. Tapi dia tak bisa menikmatinya sekarang karena seseorang yang dia tunggu sejak tadi belum keluar juga dari dalam kamar mandi. Dalam hal apapun perempuan memang cenderung lebih lama dari laki-laki, kecuali menyerbu barang diskon.

Bagas mengambil keju dan parutan, lalu mulai menyerut keju itu di atas spaghetti miliknya. Ya hanya miliknya karena Bagas hatam betul mahasiswi sekaligus mantan pacarnya yang sekarang masih mendekam di kamar mandi sana sangat tidak menyukai keju. Padahal menurut Bagas keju itu rasanya sangat enak.

Mahasiswi sekaligus mantan pacar. Ya, yang sejak tadi ditunggu Bagas memang Leticia Annandya, gadis yang tadi hampir tertabrak mobilnya karena menyebrang jalan dengan buru-buru tanpa melihat kiri-kanan. Terdengr drama memang, tapi itulah faktanya.

Bagas sangat terkejut saat itu. Dia buru-buru keluar dari mobil dan menghampiri seorang gadis yang tiba-tiba melintas di hadapan mobilnya yang sedang melaju. Untung Bagas menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia juga bersyukur karena refleksnya cukup bagus sehingga tak sampai menimbulkan kecelakaan besar.

Gadis yang hampir tertabrak oleh Bagas itu ternyata Anna. Penampilannya terlihat begitu kacau. Dan Bagas pun menangkap ada sesuatu yang tidak beres. Kondisi Anna pun cukup memprihatinkan. Dia terlihat begitu ketakutan dan tubuh yang gemetaran. Pasti karena gadis itu syok hampir tertabrak mobil. Jadi Bagas memaklumi jika tubuh gadis itu sampai gemetaran. Ya, awalnya Bagas berpikiran seperti itu sampai Anna yang tengah ketakutan menatapnya nanar dan sarat akan tatapan minta tolong.

"Saya dikuntit."

Dua kata itu cukup membuat Bagas tanpa pikir dua kali langsung membawa Anna masuk ke dalam mobilnya, mengabaikan tatapan orang-orang di sekelilingnya yang menatap dengan berbagai ekspresi padanya. Mungkin setelah ini akan ada gosip-gosip berterbaran di area kampus. Tapi Bagas tak terlalu ambil pusing. Ini hanya bentuk kemanusiaan dan bentuk tanggungjawabnya karena hampir menabrak Anna meski bukan dia yang salah.

Anna bukanlah gadis lemah, Bagas tahu itu. Jadi jika sampai Anna terlihat ketakutan dan kacau seperti ini pasti memang terjadi sesuatu yang tidak main-main. Seperti sebelum-sebelumnya. Entah apa sebenarnya yang terjadi. Bagas tak pernah mendapatkan jawabannya. Dan sekarangpun Bagas tak yakin akan mendapatkan jawabannya melihat kondisi Anna yang kacau dengan definisi tubuh gemetaran dan tatapan mata kosong. Gadis itu juga sejak tadi memeluk dirinya sendiri begitu erat seakan jika dia melepaskannya sebentar saja sesuatu yang sangat buruk akan menghancurkan dirinya.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang