Alohalo Gengs... setelah sekian purnama akhrnya ii kambek lagi. Seneng banget bis alanjut lagi nulis. Oh ya ini postingan pertama ii di wp di tahun baru ini 2022. Mudah-mudahan kita makin berkah yaaaa... aamiin. 😊😊😊
***HAPPYREADINGGESNGS***
Rumah Vikro kini menjadi tempat persebunyian paling aman menurut Anna. Gadis itu sudah masuk ke dalam kamar dan mengunci semua pintu termasuk jendela. Dia sangat takut. Ketakutannya melebihi apapun yang ada di dunia ini.
Anna memantau dari balik gorden yang ia cengkram. Matanya menatap awas sekitaran depan rumah untuk memantau situasi,memastikan kalau Si Gil itu tdk embuntutinya sampai sini. Setelah sekitar lima menit,barlah Anna menghela nafas lega. Gadis itu pun lalu bergulung dengan selimut di tempat tidur,semenara AcC dibiarkan menyala agar dia tidak kepanasan.
Berbagai doa Anna rafalkan dalam hati. Dia berharap semoga terror ini segera berakhir. Dia tidak mau terus-terusan berada dalam tekanan dan ketakutan. Setelah beberapa saat gadis itu mulai agak tenang. Tak lama kemudian terdengar suara motor berhenti di depnan rumah. kesiagaan Anna kembali meningkat, dengan takut-takut dia mengintip kembali dari balik girden. Satu helaan nafas lega keluar dari hidung bangir Anna, ternyata Vikro.
Laki-laki berjaket Da-jek itu sekarang tengah duduk bersender di sofa, Anna baru saja membukakan pintu dan sekarang gadis itu tengah mengambil piring untuk cemilan yang Vikro bawa.
"Akulah orang yang kan selalu mengawasimu, menikmati indahmu dari sisi gelapku," Vikro bersenandung kecil seraya mengawasi gerak-gerik Anna di dapur yang bisa terlihat karena hanya disekiat lemari kecil. Bibirnya langsung tersenyum lebar dengan mata yang menatappenuh minat. "dan biarkan aku jadi pemujamu jangan pernah hiraukan perasaan hatiku, tenanglah tenang pujaan hatiku sayang, aku takan sampai hati bila menyentuhmu, mungkin kau takan pernah tahu betapa mudahnya kau tuk dikagumi nananaanana... nanaaa...." Senandung Vikro terhenti begitu Anna kembali ke ruang tamu.
"Lo kenapa? Kayak gelisah banget gitu?" tanya Vikro begitu Anna memindahkan gorengan yang VIkro bawa ke atas piring,padahal laki-laki itu tahu jelas apa alasannya.
"Enggak," jawab Anna sekenanya. Dia tidak mau cerita. Gadis itu bahkan sudah mati-matian agar terlihat baik-baik saja dan sepertinya itu cukup berhasil meski pada kenyataannya VIkro agak curiga.
Drrrt.... Drrrttt...
Nama Bagas tertera dilayar pintar Anna. Dosen sekaligus mantan taruhannya itu memang terus menghubunginya sejak kemarin, tapi belum Anna jawab. Sekarang mungkin sudah waktnya, tidak baik juga terus-terusan lari dari masalah.
Anna izin keluar untuk menjawab telpon dari Bagas dan Vikro tersenyum lebar sebagai jawaban. Tanpa Anna sdar senyum lebar dan ramah itu langsung bertransformasi sedater tembok saat Anna menghilang dari pandangan Vikro.
"Akhirnya kamu jawab juga," ucap Bagas di sebrang sana. Dia sampai lupa mengcapkan salam saking leganya karena akhirnya Anna mau menjawab telponnya.
Hening, Anna sama sekali belum mengucapkan sepatah katapun sehingga akhirnya Bagas melanjutkan kata-katanya. "Sekarang kamu di mana, Na? Kamu pindah ke mana?"
"Aku baik-baik aja,Kak Bagas gak usah khawatir," jawab Anna meski melenceng dari pertanyaan dan uga kenyataan. Dia sedang tidak baik-baik saja, ya tentu saja. Tapi Anna sudah terlatih untuk berpura-pura baik-baik saja sejak bertahun-tahun.
Satu helaan berta terdengar di sebrang sana. Bagas tidak langsung menjawab, sementara Anna kini menatap langit yang nampak biru. Cerah, pikirnya. Kira-kira kapan hidupnya akan secerah langit itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
EX
Romance18+ ⚠ [SELESAI] Apa jadinya jika si mantan pacar taruhan jadi dosen lo sendiri? Malapetakan banget kan? _♡_ "Na, bangun. Dosennya udah dateng tuh." Tck! Ganggu aja itu dosen. Ingin rasanya Anna kembali tidur. Tapi saat dia membuka mata, gadis itu...