43 : 🤍M I L I K K U 🤍

1.2K 41 9
                                    

Alohaloooo gengs.... langsung double up nih biar nggak kelamaan nunggu lagi hihiii

PS : Disarankan bacanya sambil dengerin lagi Lyla yang judulnya Wanitaku 🤗🤗🤗

V O T E
AND
C O M M E N T
(HATURNUHUN 🤗🤗🤗)
Makasih loooh 💕💕💕

E X
By Hana Risa
@Guppy_Rh

🍎Happy Reading Gengs🍎

Drrrtt... Drrrttt...

Ponsel Anna yang ada di kasurnya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Gadis yang tengah mengoleskan lip balm di bibir tipisnya beranjak dari meja riasnya untuk mengangkat panggilan itu. Ternyata Bagas. Anna tidak bisa menahan senyumnya begitu tahu siapa yang menelponnya, tapi di satu sisi di juga agak panik karena belum selesai berhias, takutnya Bagas sudah sampai.

Buru-buru gadis itu mengangkat telponnya dan mendapati dugaannya benar. Bagas sudah ada di depan kostnya? Sejak kapan? Apa ia terlalu fokus sampai tidak mendengar suara mobil Bagas?

Anna pun bergegas menyelesaikan ritual makeup nya. Gadis itu tidak memakai makeup tebal, hanya make up tipis ala-ala Korea. Gadis itu merapikan dress selutut putih tulangnya yang sedikit kusut. Ia juga merapikan pita-pita di kedua lengan dress berbentuk balonnya. Meskipun memang agak sedikit rame karena adanya pita-pita dan bentuk rok payungnya yang bertumpuk-tumpuk, tapi Anna lebih memilih dress ini dibanding dress-dressnya yang lain karena dress ini memiliki kerah yang cukup tinggi, tidak terlalu rendah seperti yang lainnya. Dan yang pasti Anna memilih dress ini karena ia menyukainya dan lebih nyaman memakainya. Jika ia adalah Anna yang dulu jelas ia akan lebih memilih dress-dress pilihan Asa. Tapi Anna yang sekarang jelas akan lebih memilih pakaian yang lebih sopan daripada pakaian-pakaian kurang bahan.

Anna lalu berdiri di depan cermin, berbalik ke kiri dan kanan untuk memastikan penampilannya cocok. High heels berwarna senada yang dikenakannya semakin menambah cantik tampilannya. Gadis itu lalu membetulkan tatanan rambutnya yang sengaja di gerai. Poni yang dulu selalu menutupi bekas lukanya itu kini ia sampirkan di daun telinganya. Gadis itu sengaja tidak menyembunyikan bekas lukanya lagi karena kini ia lebih percaya diri.

Setelah puas dengan tampilannya, ia lalu  bergegas menemui Bagas agar laki-laki itu tidak terlalu lama menunggu di luar. Begitu membukakan pintu, Anna disambut sosok Bagas yang tengah membelakanginya. Bahu lebarnya benar-benar mempesona. Dan begitu Bagas berbalik, wajah tampannya jauh lebih mempesona. Ketampanannya meneduhkan dan tidak bosan untuk dipandang. Laki-laki berkemeja putih yang dibalut jas abu-abu itu tersenyum manis. Sebuah buket mawar putih menjadi fokus lain Anna selain sorot mata Bagas yang menghanyutkan.

"Ini buat kamu," ujar Bagas seraya menyerahkan buket ditangannya. Suara berat laki-laki itu terdengar agak kaku dan Anna lihat pipinya sedikit merona. Ah menggemaskan.  Maklum biasanya Bagas tidak pernah melakukan hal-hal semacam ini.

"Makasih," ucap Anna seraya menerima buket itu lalu menghirup aromanya. Sebuah senyum tak bisa Anna sembunyikan. "Aku suka banget bunganya cantik."

Mendengar kata-kata Anna, senyum Bagas pun juga tak bisa ditahan. "Kamu juga cantik banget," ujar Bagas jujur. Ya, laki-laki itu memang berkata apa adanya. Meskipun bekas luka Anna kini terlihat jelas, namun bagi Bagas, ada atau tidaknya luka itu Anna tetap cantik dimatanya.

"Makasih loh Pak dosen," ujar Anna sambil tertawa kecil dan Bagas jadi senyum-senyum sendiri dipanggil Pak Dosen oleh Anna yang notabennya adalah mahasiswinya sendiri dan eummm mantan pacarnya dulu.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang