17 : STOP!

1.5K 139 36
                                    

Alohalooo ii kambek 😊😊
Makasih udah vomment part sebelumnya. Jangan lupa juga tinggalin jejak manis di part ini.

V O T E
A N D
C O M M E N T
(HATURNUHUN)

FOLLOW :
WP 👉 Guppy_Rh
Ig 👉 Hanarisa123

🌷🌷HappyReadingGengs🌷🌷

Anna baru saja keluar dari toko buku. Gadis itu merapikan tasnya sebelum benar-benar keluar dari area parkir toko buku terbesar di kota perantauannya itu.

Gadis itu menghela nafas lega karena buku yang ia cari masih ada stoknya.Jadi dia tidak perlu repot-repot ke toko buku lain atau menunggu lebih lama jika ingin memesan.

Hari ini Anna mengenakan celana jeans kedodoran berwarna biru langit di atas mata kaki yang dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna kuning pudar dengan gambar lemon yang dipotong. Perpaduan warna yang menambah kesan cantik dan fress pada gadis itu. Rambutnya yang digulung menyerupai cepolan menambah cantik paras yang dimiliki gadis itu.

Leticia Anandya. Auranya masih sama kuatnya seperti dulu, sangat khatismatik. Musibah yang menimpanya tak mengurangi sedikitpun pancaran pesona dari setiap inci wajah dan tubuhnya. Meski kini dia menjadi pribadi yang tertutup, justru hal itu menambah point plus dalam dirinya. Kesan misterius semakin membuat orang-orang tertarik padanya.

Tak ayal Anna pun selalu jadi pusat perhatian, entah diperhatikan secara diam-diam atau terang-terangan. Seperti di toko buku tadi misalnya, ada segerombolan remaja yang terang-terangan memperhatikannya. Atau pengunjung laki-laki yang kedapatan mencuri pandang padanya. Atau juga si kasir yang malah terpana saat Anna ingin membayar belanjaannya.

Dan sekarang... dia pun masih menjadi bahan perhatiaan orang-orang sekitarnya.

Risi. Anna merasa risi diperhatikan seperti itu. Orang-orang yang tahu bagaimana masa lalunya mungkin akan menertawakannya jika tahu bahwa saat ini Anna malah merasa risi bukan begitu senang dan tersanjung.

Meski risi, rupanya hal itu tidak terlalu mempengaruhi mood-nya saat ini. Gadis itu memang terlihat lebih ceria dari biasanya.

Sehabis membicarakan permasalahannya dulu dengan Bagas, Anna merasa benan di hatinya sedikit-banyak terangkat. Meski tidak tahu Bagas benar-benar memaafkannya atau tidak, setidaknya dia sudah meminta maaf dengan benar. Sekarang tinggal, menyelesaikan masalah lainnya.

Semalam begitu mengantar Anna pulang, Bagas langsung pergi setelah menolak halus tawaran Anna untuk mampir. Ada yang beda dari tatapan mata Bagas malam itu setelah perdebatan yang menguras emosinya itu, tapi Anna tidak tahu apa. Dan gadis itu memilih untuk tidak memikirkannya. Anna tidak punya hak untuk itu.

Gadis itu berjalan ke halte, memilih berteduh di sana sambil menunggu angkot yang lewat. Anna memang lebih sering menggunakan angkot dari pada ojek online seperti yang marak saat ini. Harganya lebih terjangkau dan uang sisanya bisa ia pakai untuk kebutuhan lain.

Di halte itu ada seorang perempuan berusia sekitar tiga puluh tahunan yang tengah mengenakan headset.Gadis itu tidak terlalu memperhatikan karena perempuan itu sedang sibuk dengan hpnya. Dia pun memilih melakukan hal yang sama seperti ibu-ibu itu untuk pembunuh jenuh sambil sesekali melihat ke jalan, takutnya tertinggal angkot jurusannya.

Bruk!

Anna dikagetkan oleh seseorang yang menubruknya dari samping. Hp di tangan gadis itu hampir lepas dari genggamannya jika saja Anna tidak sigap.

Gadis bercepol itu melirik ke samping dan refleks menjauh saat orang yang tadi menubruknya itu malah menumpukan kepalanya di bahu Anna. Dia menatap bingung sekaligus takut orang eer... lebih tepatnya laki-laki yang tengah meringkukkan badannya itu. Salah satu tangan kokoh laki-laki itu memegangi perut bagian kirinya. Sedang satunya lagi dipakai bertumpu pada pahanya.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang