18 : Mood Anna

1.5K 135 44
                                    

Alaohalooo gengs... ii kambeeek 😊😊😊 Ada yang nungguin?

Sebelumnya ii mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri buat yang ngerayain. Mohon maaf lahir batin yaa 😊😊🍎🍎😙😙😙

Follow
Ig 👉hanarisa123
   👉galeriguppy_rh
Wp 👉 Guppy_Rh

V O T E
A N D
C O M M E N T

(HATURNUHUN)

___HAPPYREADINGGENGS🌷🌷

Anna tengah mengerjakan tugas di perpustakaan ketika sebuah chat mengusik kegiatannya. Gadis itu memeriksa hpnya dan berdecak kesal saat melihat lagi-lagi nomor asing yang menghubunginya.

082321038xxx
Siang bidadari Anna

Menjijikan. Batin Anna. Seolah kesabarannya dikuras habis, kini tangan Anna pun bergerak lincah untuk menghubungi nomor itu.

Tut... tut... tut...

Anna menggigit bibir bawahnya, mencoba menenangkan diri dari keinginan memakan orang hidup-hidup. Buku-buku dan alat tulis di hadapannya kini ia biarkan begitu saja. Mood-nya untuk mengerjakan tugas seketika anjlok begitu saja setelah menerima pesan menjijikan itu.

Tuuuut...

"Sialan! Gak diangkat!" Anna mengumpat dengan suara yang sengaja ditahan-tahan suapaya tidak mengganggu. Sejujurnya dia tetap manusia biasa yang bisa kesal dan mengumpat untuk melampiaskannya, terlepas bahwa kini dia sudah berubah.

Anna mencoba menghubungi nomor itu sekali lagi. Tapi masih belum membuahkan hasil, padahal si peneror itu sedang online. Tidak menyerah, Anna terus menghubunginya. Ini bukan kali pertama atau kedua Anna menghubungi si penerornya itu, sebeleum-sebelumnya pun dia beberapa kali menghubungi orang sinting itu dan selalu berakhir tak diangkat.

Mata gadis itu bergerak-gerak tak sabaran. Rasanya ingin segera memaki dan menyeruakkan isi hatinya selama ini pada dia.

"Ah sialan! Dasar banci!" Anna kembali memaki karena untuk kesekian kalinya nomor itu tidak menjawab panggilan Anna, bahkan sengaja memutuskan sambungannya seperti sebelum-sebelumnya.

Hp di tangan Anna kini menjadi objek tatapan tajamnya. Dia benar-benar merasa greget. Sebenarnya apa yang diinginkan si gila itu? Dia selalu mengirimnya pesan, tapi tidak mau mengangkat jika ditelpon. Menyebalkan, Anna merasa benar-benar dipermainkan.

Tangan lentik gadis itu kembali lincah mengetik chat, namun belum sempat selesai sebuah chat lebih dulu masuk.

082321038xxx
Kangen sampe menelpon aku berkali-kali? Haahaa

Anna melotot membaca pesan itu. "Najis!"

L.Annandya
HEH LO SIAPA SIH? BERHENTI GANGUIN GUE. NAJIS TAHU GAK. LO PIKIR LO KEREN APA NEROR GUE KAYA GINI? KALAU LO BERANI SINI HADEPIN GUE LANGSUNG! JANGAN KAYA PECUNDANG LO BERANINYA DARI JAUH. SEKALI LAGI LO GANGGUIN GUE GUE LAPORIN LO KE POLISI.

Send.

Anna segera mengirimkan balasannya. Gadis itu mengirim pesan penuh amarah itu dengan emosinya yang memuncak. Ada rasa khawatir juga sebenarnya jika tiba-tiba si peneror itu benar-benar muncul dihadapannya, tapi di saat dia sendiri. Ah... terserah. Gadis itu tidak mau mempedulikan hal itu. Dia sudah terlanjut penasaran. Jikapun memang si peneror gila itu muncul, Anna akan langsung menghajarnya. Ya semoga saja dia punya kekuatan dan nyali sebesar sekarang jika benar-benar tiba saat itu.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang