5 : Si Gadis Bengal Dan Binal

3.2K 182 18
                                    

Alohaloo ii kambek lagi dicerita ini. Hihiiii😃😃😃

PS : Di part ini bakalan ada kata-kata yang agak vulgar dan mungkin bikin gak nyaman. Ii udah berusaha buat batesin tapi mohon dimaklum kalau kalau masih ada yang rada gitu soalnya ini kebutuhan ceritanya. Jadi kalau masih ada yang ngerasa gak nyaman diskip aja ya gengs. Dan jangan lupa dede gemay dilarang baca apaki dede bayi😆

Vote dan komennya ii tunggu. Makasih 😙😙😙

☕☕Happy Reading gengs☕☕

Milan
Gue udah ada di depan pintu kost lo
Read

Anna melotot membaca chat masuk dari Milan. Gadis itu melirik jam dindingnya yang saat ini menunjukkan pukul delapan lebih lima puluh sembilan menit. Dia lupa bahwa hari ini Milan mengajaknya pergi nonton, sekalipun Anna tidak menginginkannya.

Anna cukup kenal siapa itu Milano Panggalang, mereka sering bertemu saat di tempat hiburan malam.

Dan Milan, laki-laki brengsek itu tidak akan pernah merasa puas sampai apa yang dia inginkan terpenuhi. Laki-laki itu kasar dan pemaksa. Arogan dan tentunya menyebalkan. Anna paling malas berhadapan dengan dia. Seperti sekarang contohnya, dia tetap saja datang meski Anna sudah menolak keras ajakannya. Tapi bagi Milan, hal itu bukan ajakan yang mana Anna boleh memutuskan untuk ikut atau tidak. Tapi ini adalah sebuah perintah yang mana mau tak mau Anna harus menurutinya.

Anna memutar otaknya, mencari cara agar terbebas dari si gila Milan. Anna tidak mau bertemu dengan laki-laki itu. Dia malas bertemu dengannya karena pasti ujung-ujungnya membuat Anna naik darah.

Milan
Gue tahu lo ada di dalem
Cepet buka puntunya atau gue dobrak nih
Read

Anna merengut membaca chat Milan yang masuk selanjutnya. Wajahnya yang tadi sempat berseri-seri karena bertemu Bagas kini harus cemberut. Sumpah... Anna itu males banget ketemu Milan.

Lewat jendela yang gordennya sedikit terbuka Anna melihat Milan tengah berdiri seraya menyunggingkan sebelah bibirnya. Tak lama mantan pacar menyebalkannya itu lalu melambaikan tangan. Laki-laki itu terlihat semakin gila saja.

Tak berselang lama Anna lihat Milan berkutat dengan hpnya, lalu kemudian hp Anna kembali berbunyi karena ada pesan masuk dari Milan. Meski malas, Anna tetap membacanya.

Milan
Lo tahu kan gue paling gak suka nunggu dan juga orang ngaret?
Read

Dengan sangat terpaksa Anna pun menyeret kakinya menuju pintu dan membukanya untuk Milan. Anna mendengus malas saat mendapati Milan tepat berada di hadapannya.

"Kenapa lo masih berpenampilan kucel kaya gini?" tanya Milan dengan mata yang bergerak seakan memindai Anna dari atas hingga bawah.

Anna mendengus. "Masalah buat lo?"

Laki-laki itu terkekeh. "Jangan pura-pura lupa kalau lo hari ini ada janji nonton sama gue atau lo emang udah beneran pikun?" Milan dan perkataan tajamnya memang tidak bisa dipisahkan.

"Heh sejak kapan gue punya janji nonton bareng lo? Itu cuma keinginan sepihak lo doang. Jadi sekarang lebih baik lo pulang, gue mau ngerjain tugas." Anna tanpa ragu mengusir Milan, tapi bukannya pergi laki-laki itu malah menyeringai kecil.

"Buruan ganti baju." kata Milan tanpa dosa. "Atau mau gue gantiin?"

Anna mendelik Milan tajam dan benar-benar jengah dengan kata-katanya.

"Gue lagi sibuk, Pang-ga-lang." Anna masih berusaha mencari alasan. Saking kesalnya dia sampai menyebut nama belakang Milan dengan cara mengejanya penuh penekanan.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang