Alohaloo gengs ii kambek di cerita ini lagi. Oh yaaa mohon maaf lahir batin buat temen-temen seiman 😊😊😊
Di part ini dan part depan (mungkin beberapa) bakalan banyak kilas balik jadi harus fokus bacanya yaaa.
Vommentnya ditunggu. Haturnuhun
😘😘😘🍎🍎🍎💔HappyReaddingGengs💔
Hidup dalam bayang-bayang masa lalu tidak pernah diinginkan oleh siapapun, termasuk Anna. Apalagi jika orang yang pernah menorehkan luka yang amat dalam hingga menimbulkan trauma kembali muncul dan jadi bayangan nyata yang mengerikan. Sungguh Anna tidak menginginkan hal itu.
Tapi apa mau di kata. Tidak ada yang bisa menentang takdir, begitu juga Anna. Sekaipun Anna berlari dan bersembunyi, jika takdir untuk bertemu lagi telah tercatat maka tak ada seorangpun yang bisa menolaknya.
Dan Anna di sekarang di sini. Duduk meringkuk memeluk lutut di sudut kostnnya sambil menangis sesegukan. Matanya sembab dan hidungnya merah. Rambutnya acak-acakan. Dress konyaknya masih menempel di tubuh indahnya, belum sempat Anna ganti karena dadanya terlalu sesak. Dia perlu menangis meski lagi-lagi sendiri.
Bayangan laki-laki brengsek itu kembali berputar di benak Anna, termasuk bagaimana cara tangan dan bibir Si Brengsek itu bekerja. Gadis itu menggeleng lemah. Mengingatnya hanya membuat Anna semakin merasa hancur dan kotor. Tapi dia sendiripun tidak bisa melupakannya begitu saja. Masih untung dia bisa kabur melarikan diri.
"Enggak...!!!" Gadis itu kembali menggeleng.
"Enggak...!!!" Kali ini dia meremas rambuatnya kuat, lalu berteriak-teriak seperti orang kesetanan. "Enggak! Enggak! Enggak!"
Lalu bayangan itu kembali menyerangnya, bersamaan dengan bayangan masa lalunya saat lima orang sekaligus menggagahinya. Anna semakin histeris. Dia memukul-mukul tempat tidurnya, lalu menandang guling dan bantalnya. Air matanya semakin deras keluar seiriring dengan bayangan itu yang semakin jelas, seakan mengejek Anna. Apalagi saat suara tawa iblis mereka ikut meramaikan isi kepala Anna.
"Hahahaaaaaa..." Suara tawa itu rasanya makin jelas di telinga Anna.
"Enggak...!!! Pergi kalian semua! Pergiiiii!" Anna meraung, semakin merapatkan diri ke tembok dengan tubuh yang bergetar hebat. Matanya menatap nanar sekitar dan sesekali tatapan itu kosong. Kepalanya menggeleng lemah, kontras dengan gerak dadanya yang naik turun dengan cepat memperjelas kelelahan batin dan fisiknya. Sedang rambutnya semakin acak-acakan, sebagian ada yang menempel di pipi dan keningnya akibat air mata dan keringat yang bercampur.
"Hahahahaaa.... sayaaaang sayaaaang...."
Ini gila. Entah Anna berhalusinasi atau apa. Tapi rasa-rasanya suara itu makin jelas saja. Gadis itu menutup telinganya.
"Enggak! Pergi kalian!"
Dua orang tetangga kostan Anna yang kebetulan sedang ada di kamar kost masing-masing keluar dan mendatangi kamar Anna. Mereka saling tatap bingung seaigus takut tanpa ada berani yang bertanya atau sekedar mengetuk pintu. Jeritan Anna yang semakin menjadi membuat mereka tambah takut. Tak lama kemudian mereka pergi dan lebih memilih kembali ke dalam kamar masing-masing karena tidak ingin terlibat.
"Huaaaaaaah...." Tangis Anna makin pecah. Dia menatap langit-langit kamarnya dan dia lihat wajah-wajah si brengsek itu ada di sana. Tengah tertawa puas melihat ketakutan dan kesakitan Anna.
"Pergiiiiii!!!" Dadanya kini terasa sangat sesak. Lehernya sakit seolah ada yang mencekiknya. Tapi dari tadi dia sendiri.
Wajah-wajah puas yang tengah mengejek dan merendahkan itu terpampang silih berganti seakan-akan menegaskan betapa hina dan rendahnya Anna. Dia hanya gadis murahan dan gampang diapa-apakan. Wajah Bagas yang ikut menyelinap semakin memperkeruh suasana hatinya. Anna semakin merasa kotor. Dia merasa jijik pada dirinya sendiri. Hal itu membuat amarahnya semakin menumpuk, tapi tak ada apapun untuk dijadikan pelampiasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX
Romance18+ ⚠ [SELESAI] Apa jadinya jika si mantan pacar taruhan jadi dosen lo sendiri? Malapetakan banget kan? _♡_ "Na, bangun. Dosennya udah dateng tuh." Tck! Ganggu aja itu dosen. Ingin rasanya Anna kembali tidur. Tapi saat dia membuka mata, gadis itu...