23 : Kondangan

1.4K 126 64
                                    

Alohalooo ii kambek di cerita ini. Jangan lupa tinggalin jejak manis. Dan maaf buat typo yang masih bergentayangan kaya mantan yang gak bisa dimupoin.
😆😆😆

V O T E
A N D
C O M M E N T
(HATURNUHUN 😙😙😙)

🍎HappyReadingGengs🍎

Vikro. Anna jadi kepikiran perkataan Bagas beberapa hari yang lalu. Perkataan yang menyudutkan bahwa selama ini Vikrolah dalang dari semua peneroran yang dialamatkan padanya.

Vikro. Bos di tempat kerja Anna itu memang misterius. Anna akui itu. Tapi benarkan dia yang selama ini menerornya? Vikro terlalu baik untuk menjadi seorang penjahat. Meski Anna memang sempat mencurigainya, tapi selama ini Vikro tak pernah berbuat macam-macam padanya. Tapi di satu sisi, Anna juga tak bisa percaya sepenuhnya pada Vikro. Bagaimanapun juga dia adalah laki-laki dan Anna pernah mengalami hal buruk yang berhubungan dengan laki-laki. Dan juga bukankah Vikro ada hati padanya? Itu yang Anna tangkao dari gelagat Vikro selama ini. Tapi dia mencoba tak peduli.

Gadis yang tengah tiduran di kostannya itu mengubah posisinya jadi duduk bersila. Keningnya agak mengerut, tanda ia tengah berpikir keras bagaimana membuktikan tuduhan Bagas benar atau tidak. Lalu sebuah ide tiba-tiba muncul. Senyum manis Anna lalu terbit. Ya, sepertinya itu satu-satunya cara untuk membuktikan semuanya. Dan Anna harap dia akan baik-baik saja.

_______❤❤❤____________

Vikro
Gue udah di depan kost lo

Begitulah pesan yang Anna terima dari Vikro. Malam ini seperti yang sudah dijanjikan, Anna dan Vikro akan pergi kondangan. Lebih tepatnya Anna menemani Vikro ke kondangan teman bosnya itu. Dan sesuai yang Anna rencanakan juga, dia ingin mengetes apakah benar Vikro adalah si peneror itu atau bukan.

Takut. Jujur saja Anna memang takut. Tapi dia memberanikan diri demi membongkar siapa dalang di balik peneroran itu. Anna sudah cape terus-terusan dihantui rasa takut, gelisah, dan tak aman. Lagipula di kondangan itu pasti banyak orang, jadi setidaknya Anna tidak sendirian. Dia bisa meminta bantuan jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Buru-buru Anna memasang high heels dengan model tali silang yang sederhana tapi tetap terkesan cantik dan elegan. High heels ini pemberian Vikro. Termasuk dress berbahan brokat dibawah lutut yang saat ini dikenakannya. Warna soft purple yang lembut sangat cocok dengan kulit Anna yang putih.

Sejujurnya Anna sendiri masih bingung kenapa Vikro rela merogoh dalam kantongnya demi membelikan pakaian dan sepatu ini untuknya. Meski sudah pesiun menjadi gadis yang boros dan suka barang branded, bukan berarti Anna lupa begitu saja dengan merek-merek ternama itu. Anna berani bertaruh, semua barang pemberian Vikro ini jelas harganya mahal-mahal.

Awalnya Anna menolak semua barang pemberian Vikro. Meski jauh di lubuk hatinya ia tergiur, tapi Anna sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan berubah menjadi perempuan yang lebih baik lagi. Jadi perempuan yang tidak mengukur segala apapun dari segi materi. Selain itu Anna juga tak enak pada Vikro. Bagaimanapun juga Anna bukanlah siapa-siapanya Vikro. Dan alasan lainnya, tentu Anna tak mau terjebak dilingkaran setan yang dulu sempat menjeratnya. Seperti yang Anna tebak, Vikro sepertinya ada hati padanya dan dia tak mau Vikro mengambil kesempatan dengan cara seperti itu.Untuk itu, Anna pun menolaknya. Tapi bukan Vikro namanya jika dia tak memaksakan kehendaknya bukan?

Selain bingung dengan jalan fikiran Vikro, Anna juga bingung bagaimana Vikro bisa tahu ukuran baju dan sepatunya. Juga warna kesukaannya. Tapi Vikro bilang dia menjelaskan ciri-ciri fisik Anna pada pelayan di toko tempatbya membeli semua barang-barang itu dan pelayan itulah yang memilihkan ukurannya. Untuk warna, dia juga dapat rekomendasi dari pelayan itu berdasarkan watak dan karakter Anna yang Vikro jelaskan.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang