Alohaloooo gengs.... Ii kambek, kek biasa malem-malem heheee...
Lama? Biasalah gegara masih ada yang kurang sreg gitu heheeee 🐈🐈🐈
V O T E
AND
C O M M E N T
(HATURNUHUN 🤗🤗🤗)
Makasih loooh 💕💕💕E X
By Hana Risa
@Guppy_Rh🍎Happy Reading Gengs🍎
🌼🤍🌼
Basement rumah sakit Pelita Kasih tampak sepi. Bagas baru saja selesai terapi lengannya yang cidera berat dan sekarang tengah bersiap menyalakan mesin mobilnya. Meski sudah lewat setahun, tapi Bagas masih rutin terapi agar lengannya bisa kembali normal lagi. Ya meskipun harapan itu kecil, setidaknya Bagas tetap ingin berusaha. Dan salah satu hal yang patut Bagas syukuri, berkat terapi itu kini Bagas sudah bisa membawa mobil lagi.
Laki-laki itu memundurkan mobilnya untuk keluar agak terburu-buru. Jam sudah menunjukkan pukul satu lebih delapan menit. Bagas harus cepat sampai di apartemennya agar bisa menyiapkan pesta kejutan untuk Anna dengan tepat waktu. Laki-laki itu bahkan tidak bisa menahan senyumnya tiap kali memikirkan kejutan yang akan ia siapkan untuk Anna. Entah bagaimana tanggapan gadis itu, Bagas akan terus maju dan kali ini tidak akan mengalah lagi. Ia tidak akan membiarkan kata 'tidak' itu kembali terulang untuk kesekian kalinya.
Ckiiit... Brak!
Keasikan mengkhayal dan tangannya yang cidera kembali tidak bisa dikontrol, mobil Bagas menabrak mobil yang tiba-tiba melintas di belakangnya. Dosen muda itu mematikan mesin mobilnya dan keluar untuk memeriksa yang terjadi.
"Ya ampun," pekik seorang perempuan begitu keluar dari mobil yang ditabrak Bagas.
"Mobil gue," lanjutnya terdengar frustasi.
"Maaf, Mbak," ucap Bagas merasa bersalah meskipun ia tidak sengaja karena tidak tahu akan ada mobil yang melaju. Padahal tadi ia sudah memeriksa terlebih dahulu dan memastikan bahwa tidak ada mobil yang akan melintas di belakangnya. Laki-laki itu hanya bisa menghela napas panjang. Ferrari dan Prada benar-benar perpaduan sempurna untuk terlibat masalah dengannya.
"Duh Mas, bisa bawa mobil nggak sih?" tanya perempuan itu nyolot. Ia menatap Bagas sinis. Gaya bicara dan berpakaiannya mengingatkan Bagas pada Anna zaman dulu saat masih pacaran dengannya, sexy dan glamor.
"Maaf, Mbak, saya benar-benar tidak sengaja." Bagas kembali meminta maaf, lalu memeriksa body mobil yang ia tabrak. Untungnya hanya tergores sedikit.
"Maaf maaf, mobil saya jadi lecet!" ucap perempuan itu masih ketus. "Makanya kalau nggak bisa nyetir nggak usah sok-sokan bawa mobil!"
Bagas tidak menjawab. Laki-laki itu hanya menghela napas berat.
"Cepet ganti rugi atau gue laporin lo ke polisi!" Kali ini nada sinisnya terdengar mengancam juga.
Tanpa banyak bicara, Bagas merogoh dompetnya di saku belakang celananya. Namun ia kesusahan saat mengambil beberapa uang yang ada di dompetnya karena tangan kirinya lagi-lagi sulit dikendalikan lagi. Sementara itu perempuan di depan Bagas menatap Bagas dengan tatapan menilai, terutama saat Bagas kesulitan mengambil uang dari dompetnya. Perempuan itu menduga ada yang tidak beres dengan tangan kiri Bagas.
"Sebelumnya saya benar-benar minta maaf, Mbak. Ini sebagai ganti rugi dari saya, Mbak," ucap Bagas menyodorkan beberapa lembar uang seratus ribu.
Perempuan di depan Bagas berdecak sebal sambil melipat tangan di depan dada. "Lo pikir gue pengemis? Lagian uang segitu mana cukup bikin body mobil mahal gue mulus lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EX
Romance18+ ⚠ [SELESAI] Apa jadinya jika si mantan pacar taruhan jadi dosen lo sendiri? Malapetakan banget kan? _♡_ "Na, bangun. Dosennya udah dateng tuh." Tck! Ganggu aja itu dosen. Ingin rasanya Anna kembali tidur. Tapi saat dia membuka mata, gadis itu...