🍁🍁Happy Reading Gengs🍁🍁
"Na... Na... bangun." suara seseorang mengganggu tidur nyaman seorang gadis yang tengah menenggelamkan wajahnya pada ransel yang dia taruh di atas meja duduknya. Tangan kirinya dia pakai untuk menjadi bantalan, sementara tangan kanannya dia pakai untuk menutupi telinga kanannya.
Gadis itu terusik, namun hanya bergerak membetulkan posisinya tanpa berniat sedikitipun untuk bangun.
"Woy... dasar kebo! Bangun!" desis suara itu lagi. Suaranya pelan namun penuh penekanan dan tertahan-tahan, seperti memang sengaja dimode seperti itukan agar tidak ketahuan.
"Na bangun!" suara lain mengintrupsi, kali ini diiringi guncangan cukup keras pada lengannya. "Dosennya udah dateng tuh."
Tck! Ganggu aja itu dosen.
Dengan sangat terpaksa Anna membuka matanya. Gadis itu mengucek pelan matanya lalu dikerjap-kerjapkan, menyesuaikan diri dengan sinar matahari yang masuk. Dia menggeliat kecil sebelum memfokuskan pandangannya ke depan, tepatnya pada laki-laki yang dua sahabatnya sebut-sebut sebagai dosen mereka yang sudah datang.
Pandangan mata Anna masih buyar, namun yang jelas laki-laki berkemeja putih rapi di depan sana memiliki paras yang sangat tampan dan memikat.
Tapi tunggu dulu, sepertinya wajah itu sudah tidak asing lagi di mata Anna. Gadis itu memicingkan matanya, untuk memperjelas tatapannya. Betapa terkejutnya dia saat menyadari siapa laki-laki di depan sana yang menjadi dosennya.
Mata gadis itu melotot horor, sementara wajahnya langsung pias. Dia menelan ludahnya dengan susah payah. Gugup dan gelisah di waktu yang bersamaan. Bagaimana mungkin Anna tidak syok jika laki-laki di depan sana adalah...
"Nama saya Bagas Razka Adima."
Ya dia adalah Bagas Razka Adima. Mantan pacarnya saat SMA dulu, tepatnya mantan pacar taruhan karena Anna memacari Bagas agar dia bisa mendapatkan Hp keluaran terbaru yang sangat dia inginkan tapi tak mungkin dia dapatkan dengan uangnya sendiri. Plus vocer senilai satu juta sebagai bonusnya jika dia bisa mempertahankan Bagas selama dua bulan lebih. Dan ya... Anna berhasil mempertahankan Bagas hingga satu tahun lebih sampai semua kebusukkannya terbongkar.
Anna menahan nafas dan menoleh ke arah Aas yang ada di samping kanannya dengan gerakan yang kaku."As..." Anna terlihat memelas.
Gadis bermata sipit yang sudah bersahabat dengan Anna sejak SMP dan menjadi saksi bisu kebusukkan sahabatnya itu hanya bisa memasang wajah iba pada Anna.
"Sabar yaaaa..." Aas mengusap-usap bahu Anna penuh prihatin. Sementara Asa yang memang tidak tahu apa-apa hanya terbengong-bengong saja melihat kedua sahabatnya.
Anna kembali mengalihkan fokusnya ke depan, memberanikan diri mencari tahu apa yang sekarang tengah dilakukan dosen sekaligus mantan pacar taruhannya itu. Dan Anna begitu menyesal setelahnya karena yang Anna dapatkan adalah Bagas tengah menatap lurus padanya. Terlihat tenang, tapi Anna bisa merasakan tatapan Bagas begitu menusuk.
Seketika rasa gelisahnya semakin menjadi. Bagas tengah menatap kearahnya. Laki-laki itu menyadari keberadaannya secepat ini. Dan tatapan tenang laki-laki itu begitu menusuk seolah mampu meloloskan seluruh persendian Anna. Anna dapat merasakan aura permusuhan yang menguar dari diri Bagas meski laki-laki yang tengah jadi pusat perhatian seluruh mahasisiwanya terutama yang perempuan itu nampak kalem dan tenang.
Jika mahasisiwi lain menatap Bagas tanpa berkedip dengan mulut yang terbuka bahkan sampai wajah yang merona, maka Anna merupakan kebalikan dari mereka. Boro-boro ingin terpesona, yang ada dia nyaris mau mati rasanya.
Dia gak naruh dendam sama gue kan? Dia gak bakalan nindas gue kan? Enggak... enggak... dia bukan orang yang seperti itu. Tapi setiap orang bisa berubah, apalagi karena masa lalu yang kelam. Dan gue adalah penyebab masa lalu kelamnya. Gimana nih???
Anna bermonolog dalam hati. Dia benar-benar nyaris frustasi.
__♡♡♡__
Okeh... okeeeh... sekian dulu perkenalannya awalnya nih. Gimana? Lanjut apa enggak? Jangan lupa tinggalin jejak yaaa.
Jawa Barat, 30 Mei 2019
Salam Manis Guppy_Rh
Jaaa neee
KAMU SEDANG MEMBACA
EX
Romance18+ ⚠ [SELESAI] Apa jadinya jika si mantan pacar taruhan jadi dosen lo sendiri? Malapetakan banget kan? _♡_ "Na, bangun. Dosennya udah dateng tuh." Tck! Ganggu aja itu dosen. Ingin rasanya Anna kembali tidur. Tapi saat dia membuka mata, gadis itu...