"Gak semua usaha langsung dapat hasil. Gapapa. Udah mau usaha aja kamu udah hebat"
••••••Ara harus mengalami pagi yang sangat buruk semua orang memberikan tatapan sinis dan tidak suka kepadanya.
Mentari bersinar begitu semangat pagi ini. Tak terasa keringat bercucuran diseragam putih milik Ara.
Pagi ini mereka sedang melakukan upacara bendera kegiatan yang sudah tak heran lagi selalu mengawali pagi dihari senin.
Ara melihat langit berharap hujan deras turun disaat amanat upacara bendera ini. Siapa lagi kalau bukan Kepsek yang terus menyindir tentang kebersihan kelas Asrama Taman dan tentang membuang sampah pada tempatnya.
Kringggg
Bel istirahat pun berbunyi menandakan siswa bisa rehat sejenak setelah makan otak berjam-jam.
Ara langsung diserbu oleh ketiga teman nya itu. Dengan pertanyaan tentang beredarnya foto itu ingin meminta penjelasan.
"Ra emang foto itu beneran?" Tanya Reva disamping Ara.
Ara hanya mengangguk lemah.
"Jadi loh beneran jalan sama om-om"
Ara menggeleng kali ini karena ini tidak benar.
"Terus?"tanya Jessica didepan nya.
"Ara kemarin habis dari makam Aldo terus ngeliat Ada lelaki tua kaya seumuran Ayah dirampok dan jatuh jadi Ara Bantuin deh"
"Dan foto itu Ara juga gak tau siapa yang ngambil dan nyebarin kok jahat banget" ucapnya sendu.
"Lo tenang aja Ra kita percaya kok sama lo nanti kita cari tau siapa pelakunya" Jawab Yani menenangkan.
"Iya kita lebih percaya sama lo kok dibanding kan foto itu" sambung Reva.
"Makasih yah kalian semua emang sahabat Ara yang baik" ucapnya lalu mereka berempat berpelukan.
Lagi dan lagi sahabat bakalan belain kamu disaat dunia sedang jatuhin kamu. Mereka bukan pergi meninggalkan saat kamu ada masalah tapi merangkul menguatkan dan menyakinkan bahwa semua nya bakal baik-baik aja.
Dia bertanya bukan karena ingin tahu tapi karena peduli. Dia tertawa saat kamu jatuh bukan karena senang melihat kamu jatuh tapi berusaha menyalurkan kebahagiaan.
Dia menghina kamu dengan candaan nya bukan karena kamu hina tapi dia berusaha agar kamu berubah menjadi lebih baik.
Kata-kata pedas yang keluar dari mulut seorang sahabat bukan berati dia tidak suka denganmu tapi
Dia sangat Menyayangimu hingga tidak pernah membicarakan mu dari belakang."Ehemmm"
Serempak mereka berempat menoleh dan mendapati patung tembok yang sedang bersandar dipintu kelas.
"Udah Dramanya??" Tanya Cowok itu didepan pintu. Yah itu Arkha si mulut pedas dan muka tembok.
"Gue pinjam Ara bentar" ujar nya dingin lalu melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
K1N9 NINETEEN [SELESAI]
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan.."ucapnya Datar "Hah pacar? Kegiatan apa itu?:v..."Jawab gadis itu lugu. Akan kah ini awal dari cerita cinta nya. Apakah Tuhan telah mendengar satu doanya untuk mengirim malaikat yang membawa kebah...