"Setidaknya Tuhan pernah menitipkan bahagia atas dirimu dalam kisahku"
••••••Ara berjalan menyusuri trotoar jalan dengan tatapan sendu. Seperti tak ada tujuan hidup di saat seperti ini dia hanya bisa menanggung beban hidupnya sendirian.
Sambil menatap langit yang sangat gelap menandakan hujan lebat akan turun. Titik-titik air mulai berjatuhan kebumi.
Ara selalu suka langit dia selalu bisa mengerti dirinya tanpa harus dijelaskan. Tapi Ara tak menyukai hujan karena saat bersama hujan Awalnya kita memang senang bermain dibawahnya tapi akhirnya kita sakit.
Maka dari itu dia segera berteduh di halte bis takut hujan nya makin deras. Dia duduk di halte tidak sendiri karena banyak orang yang juga ikut berteduh karena hujan sudah sangat lebat dan membuat udara sangat dingin.
Dari kejauhan dia melihat lelaki tua sekitar umuran Ayah nya. Yang terjatuh akibat baru saja dirampok oleh seorang pengendara motor. Tidak ada yang membantu mungkin karena tidak ada yang melihat karena hujan sangat deras.
Ara pun berlari melawan hujan menghampiri lelaki paruh baya tersebut.
"Eh bapak gak papa sini Ara bantu berdiri" tutur Ara lalu merangkul lelaki paruh baya tersebut.
"Makasih banyak nak" ucapnya.
Ceklek
Ada yang mengambil gambar mereka ternyata. sambil tersenyum sinis dari balik pohon itu.
"Rasain lo"
*#*#*#*#*#*#*
"Asslamualaikum"
"Walaikumsalam, eh non kok basah kuyup kaya gini nanti sakit lo"ucap bi Wati yang merupakan asisten rumah tangga Ara.
"Kehujanan tadi bi, bunda udah pulang?"
"Udah non di ruang tamu nyonya lagi main laptop"
Lalu Ara menghampiri bunda nya diruang tamu. Terlihat bunda nya sedang sibuk mengerjakan sesuatu sudah lama Ara tidak berbicara dengan bundanya itu.
"Bun lagi ngapain" tanya Ara yang masih berdiri didepan bunda nya kalau mau duduk dia takut sofanya ikut basah.
"Peduli apa kamu, Aldo pergi aja kamu gak ada"Jawab mery ketus.
"Bunn Ar...."
"Udah lah Saya capek" lalu pergi beranjak dari sofa dan masuk kekamar dengan menutup pintu keras.
Ara hanya tersenyum hambar sudah biasa dengan semua kenyataan yang pahit ini.
Setelah mandi dan mengganti piama Ara menghempaskan tubuh nya diatas kasur King size milik nya lalu memandangi plafon rumah nya.
Memikirkan setiap kejadian yang dialami nya dan Arkha pun terlintas dipikiran nya. Bagaikan keadaan mama Aulia sekarang apakah sudah membaik.
Ara mengecek ponselnya berharap Arkha mengabari nya namun nihil tak ada notip dari Arkha yang ada hanya berbagai macam grup WhatsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
K1N9 NINETEEN [SELESAI]
Fiksi Remaja"Lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan.."ucapnya Datar "Hah pacar? Kegiatan apa itu?:v..."Jawab gadis itu lugu. Akan kah ini awal dari cerita cinta nya. Apakah Tuhan telah mendengar satu doanya untuk mengirim malaikat yang membawa kebah...