K1N9 NINETEEN [SELESAI]

Tak menyangka

"Kadang orang bilang orang baik itu terlalu bodoh"

"Ara besok kan Sabtu main yuk dah lama"

Ajak Reva tengah menggeret koper karena hari ini Jumat dan saat nya seluruh siswa Harapan bangsa bisa pulang kerumah.

Mereka berjalan menuju gerbang sekolah "mau kemana"

Reva nampak berpikir "gimana kalau kita ke pantai aja yuk"

Ara menggeleng "gak ah males mending kita main di rumah nenek aja kita ikut kakek Ara mancing"

Reva berpikir  "lo bener-bener unik tau"

"Eh Ra gue ke toilet bentar yah lo tunggu sini" Ara mengangguk dan menunggu di dekat gerbang sekolah.

"Jangan lama-lama" Reva mengacungkan kedua jempol nya kemudian pergi.

Ara duduk di kursi dekat gerbang sambil memainkan ponsel nya dan membuka aplikasi instagram.

"Ekhem"

Sontak Ara mendongak dan mendapati Arkha di hadapan nya. Ara pun langsung berdiri dan tersenyum kikkuk.

"Lo gak pulang?" Tanya Arkha.

Ara memberanikan diri untuk menjawab "lagi nunggu Reva kak"

Arkha hanya ber oh saja tanpa bersuara.

Hening

"Kak Ara minta maaf yah soal Naya percaya atau enggak tapi Ara beneran gak sengaja"

Arkha mengangguk "gue udah lupain"

"Dan gue juga minta maaf udah bentak lo waktu itu dan semua perkataan gue waktu itu jangan diambil hati" lanjut Arkha yang berbicara panjang lebar.

"Gapapa kok kak mungkin bentar lagi Ara bakal pergi jauh dan gak bakal ganggu semua orang lagi" ucapnya seraya tersenyum.

"Maksud lo?"

Ara menggeleng saja "oh atau lo takut di dropout gara-gara gak bisa bayar uang bulanan?" Tanya Arkha.

"Tenang aja ada gue"

Ara hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Arkha. Dan tak lama Naya pun datang langsung menggandeng lengan Arkha.

"Raka pulang yuk udah sore nih" ajaknya manja.

Arkha menepis nya "Deluan" ucap nya dingin.

Naya menatap ke arah Ara seolah menyuruh nya pergi dari sini. "Ara ke depan dulu yah"

Lalu berlalu membawa koper nya dan duduk di pinggir trotoar di depan sekolah.

"Reva mana yah lama banget"

Ara melihat sekeliling banyak sekali siswa siswi yang berlalu lalang membawa koper dan mobil-mobil mewah yang menjemput anak nya.

Ara hanya bisa menatap iri kepada mereka bisa di jemput oleh orang tua nya. Sedangkan Ara paling juga di jemput supir itu pun kadang-kadang.