"Bukan nya lemah kalian aja yang gak tau beban nya gimana"
••Syifa Zahara Aderlli
Hari-hari berikutnya juga sama Ara masih tetap menjalankan hari tanpa senyuman dia benar-benar lupa bagaimana caranya tersenyum.
Sekarang dia tidak banyak bicara dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca novel. Menurutnya novel menjadi teman baru sekarang tanpa harus merasa kesepian.
Ara tersenyum ketika novel yang dibacanya Happy ending. Semoga saja kehidupannya juga berakhir dengan Happy end dan penderitaan ini semua berakhir.
"Pagi Anak-anak kita kedatangan murid baru silakah perkenalkan diri kamu" Ucap mem Sarah bersama seorang laki-laki.
"Perkenalkan nama saya Rafly Lesmana Wijaya"
Ucapnya sambil tersenyum."Omaygat Rafly lo ganteng banget"
"Nomor hp nya dong sebutan sekalian"
"Raf lo pangeran ikan yah haha"
"Rumahnya dimana yah?"
"Duduk ama gue aja dong Raf"
"Rafly kamu silakan pilih mau duduk dimana" ucap mem Sarah.
Rafly pun celingak celinguk mencari kursi kosong. Yang kosong hanya terisa tinggal disamping Gadis yang sibuk membaca novel itu dengan dipojok sana. Hem daripada sendirian lebih baik dia duduk dengan Gadis itu.
Rafly pun duduk di segera gadis itu. Dan seisi kelas melongo melihatnya bagaimana mungkin ia bisa memilih duduk dengan gadis gila itu?
"Hai gue Rafly nama lo siapa?"
Yang diajak bicara hanya menoleh sekilas lalu kembali membaca Novel itu lagi. Dia sama sekali tidak tersenyum bahkan menyambut tangan Rafly tangan yang mengajak kenalan.
Bisa diakui Rafly memang ganteng dan keren. Kulit putih hidung mancung sedikit mirip dengan Arkha tapi masih ganteng dan keren Arkha dong kemana-mana.
Kriiiingggg
Akhirnya bel istirahat pun berbunyi dan seluruh anggota kelas pun ke kantin. Tak terkecuali Naya dan kawan-kawan.
Tanpa diduga Arkha pun masuk ke kelas mereka sontak satu kelas heboh hem tidak juga sih hanya kaum hawa saja.
"Eh kak Arkha cariin aku yah?"
"Kak Arkha ganteng deh"
"Kantin yukk kak"
Arkha tidak memperdulikan mereka dan nyelonong masuk saja.
"Sar lo mau ponsel ? Kalo ga mau tinggal buang aja" ucap nya dingin pada ketua kelas tersebut.
Sardikan jelas melotot tak percaya. Itu kan jelas ponsel mahal dan Arkha memberikan kepada nya secara cuma-cuma jelas dia mengangguk mantap.
Ara pun menoleh dan menyadari bahwa itu kan kotak ponsel pemberian nya. Itu kan yang ia beli untuk mengganti ponsel nya Arkha. Tapi? tak terasa cairan bening jatuh begitu saja dipipi Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
K1N9 NINETEEN [SELESAI]
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan.."ucapnya Datar "Hah pacar? Kegiatan apa itu?:v..."Jawab gadis itu lugu. Akan kah ini awal dari cerita cinta nya. Apakah Tuhan telah mendengar satu doanya untuk mengirim malaikat yang membawa kebah...