"Mungkin kita gak pernah kehilangan apapun dalam hidup ini yah mungkin saja hanya ditukar dengan sesuatu yang lebih indah"
-Ara-
•
•
•
•Sore ini adalah hari yang paling menyenangkan bagi anak SMA harapan bangsa setelah beraktivitas padat mereka bisa pulang kerumah Setiap Jumat sore dengan catatan minggu sore sudah berada lagi di asrama tercinta ini.
"Dadah beybih Ara pulang dulu jangan kangen yah nanti kesini Jangan lupa bawa makanan yang banyak" ucap Ara dengan semangat pada teman sekamarnya itu.
"Gue harap sih lo yang bawa makanan Ra jangan cuma bisa minta dan habisin aja lo"
"Iya tuh sekali-kali berguna kek bawak makanan" sahut Sindy.
"Bawel deh nanti Ara bakal bawa satu plastik besar dan gak mau bagi kalian, wleeeee" Ara menjulurkan lidahnya lalu melenggang pergi.
Dengan semangat ia berjalan ke gerbang sekolah sambil bersenandung kecil, kecil yah gak pakai teriak yah untung masih ingat tempat.
"Oh Iya Ara kan pulang sama Kak bos" gumanya pelan pada diri sendiri.
Tiinnnnnnnnnnnnnn
Suara klakson mobil Sport berwarna merah berhasil mengagetkan Ara.
"Ngapain lo bengong? Ambil koper gue dipost" perintah Arkha pada Ara bak seorang bos besar.
Dan secara kan Ara tuh anak baiks dia segera ke post dan melihat ada banyak koper titipan yang berjejer rapi.
Maygat koper kak Bos yang mana kira-kira?batinya.
"Eh pak tau sama kak bos eh maksudnya kak Arkha gak?"tanya nya pada satpam sekolah yang tengah duduk.
"Eh den Arkha mah tau neng, Ada apa yah?"
"Kopernya Kak Arkha yang mana yah pak?"tanya Ara sambil melirik ke arah banyak koper itu.
"Oh koper den Arkha mah itu yang Abu-abu dipojok sana"tunjuk pak Bejo.
"Busyet gede amat lebih Gede daripada badan Ara itu mah"Batinya.
Dengan tenaga penuh dari seluruh jiwa dan raga Ara menggeret koper besar milik Arkha tersebut ke mobil nya yang sama sekali tidak bergeser sedikit pun atau mendekat.
"He... heeee.... Ar...a ..cape...kkkk...gak kuat...to..loong" ucapnya didepan mobil dengan napas ngos-ngosan.
Setelah menaruh koper di dalam bagasi belakang Ara pun naik kedalam mobil dan duduk dikursi depan seperti orang yang bekerja kuli saja.Lebay. Satu kata buat Ara.
Jika kalian bertanya apakah Ara tidak membawa koper? Yah anak itu gak mau ambil pusing dia mah ngelondry ke salah satu Guru disana dan tinggal tunggu jadi aja tanpa harus membawa koper berat-berat.
Hanya ada keheningan di mobil itu dan yang membuat Arkha kesal ialah gadis ini tidur seenaknya sedangkan jalan menuju rumah nya saja Arkha gak tau. Hingga ide gila muncul di otaknya.
"Heyy noleb bangun mobilnya mogok"
"Eughhhhhhh kok pakai mogok sih lebay banget nih mobil kan Ara ngantuk Huaaaaaa!!!"
"Turun! Dan dorong" perintah Arkha seenaknya saja.
"Duh kak bos Ara mah mana kuat dorong mobil segede ini yang ara nanti mobilnya yang dorong Ara" cerocosnya dengan separuh nyawa.
Dengan tatapan mematikan dari Arkha, Ara pun bergidik ngeri dan segera turun langsung mendorong mobil itu dengan seluruh tenaga yang ia punya.
Sedikit demi sedikit mobil itu jalan lalu Arkha hanya memandang dari balik kaca spion "Tolol mana ada mobil matic bisa didorong"
Sampai sejauh 30cm pun Ara masih dengan sekuat tenaga mendorongnya walau hanya bergerak dikit sekali.
" Ayo dong dorong lemah amat sih gak ada tenaga" ejek Arkha dari dalam mobil.
"Duuu...uuhhhh in..i bee..rat... bangettt!!"
"Mending kak bos turun dulu dehh biar dosa nya gak ikut naik"ucapnya yang masih berusaha mendorong mobil itu.
Mata Arkha tak sengaja melihat orang yang tak asing baginya lalu keluar dari mobil tanpa menghiraukan Ara yang masih sibuk mendorong mobilnya.
"Ngapain disini gak pulang??" Tanya Arkha pada wanita yang sedang duduk dan sepertinya sedang gelisah.
"Eh Arkha ada elo ini gue lagi nunggu ojek onlen tapi gak sampe-sampe soalnya habis beli bubur buat nyokap lagi sakit" jawab nya dengan lagak sok prihatin.
"Yaudah bareng gue aja"
"Emang nya gak bareng pacar lo?" Tanya Wanita itu.
"Kesehatan nyokap lo jauh lebih penting!" Ucap Arkha lalu menarik tangan perempuan itu ke arah mobilnya.
Ara yang sedang terduduk lemas ditrotoar pun terkejut kala melihat tasnya tiba-tiba ada didepanya.
"Gue mau antar Aulia pulang nyokap nya sakit"
"Lo bisa naik ojek kan?" Lanjut Arkha dengan dingin berbeda dengan semenit yang lalu.
"Tapi kan kak boss A...." belum sempat Ara menyelesaikan kalimatnya.
"Gue buru-buru, lo hati-hati" ucapnya lalu pergi meninggalkan Ara yang masih kelelahan.
Eitsss tunggu dulu itu kan bukanya mobilnya mogok yahh? Batin Ara bingung.
Tak lama kemudian mobil itu pun hilang dengan cepat meninggalkan Ara sendirian dipinggir jalan Raya saat ini."Hufttttttt..... tadi kan Ara mau bilang kalau gak punya ongkos lagi" tunduknya sambil menatap sepatu ketnya.
Didalam mobil.
"Kha lo gpp nih anterin gue balik padahal kan lo lagi sama pacar lo tadi" ucap Aulia pede seakan Arkha lebih milih dia dibanding cewek sialan itu.
"Gue cuma lebih peduli sama kesehatan nyokap lo aja" Jawab Arkha padahal bukan itu alasan sepenuhnya.
Sebenarnya Arkha masih sangat menyayangi Aulia yah bukan mudah melupakan orang yang udah lo sayang di waktu yang cukup lama bukan?
Arkha sudah mengenal Aulia dari Kelas sepuluh dan berstatus pacaran cukup lama satu tahun lebih. Aulia memang jahat sih tapi melupakan orang yang kita sayang bukan semudah membuang sampah pada tempatnya kan.
Jujur Arkha rindu kepada Aulia dan masa-masa indah yang pernah mereka lalui bersama dan hati Arkha masih sangat peduli kepada Aulia bagaimana pun kondisinya.
Kalian Bisa Bilang Arkha egois. Tapi percayalah semua ini gak semudah yang kalian bayangkan dan jujur rasa peduli dan sayang itu masih ada didalam hati kecil Arkha.
———————————————————————————
Kasian yah Ara udah dikerjain ekh malah ditinggal dipinggir jalan Tapi kan bukan Salah Arkha sepenuhnya Ara kan cuma Pacar pura-pura:) Sad GurlsLike dan komen terusss yah sahabatku dimanapun kalean berada!!!!!?
KAMU SEDANG MEMBACA
K1N9 NINETEEN [SELESAI]
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan.."ucapnya Datar "Hah pacar? Kegiatan apa itu?:v..."Jawab gadis itu lugu. Akan kah ini awal dari cerita cinta nya. Apakah Tuhan telah mendengar satu doanya untuk mengirim malaikat yang membawa kebah...