"Jangan pergi gue sayang sama lo"
"Ara bangun sayang kamu udah tidur tiga jam sekarang bangun dan peluk bunda"
"Kamu kuat kan kamu cuma lagi tidur aja kan kamu gak mungkin tinggalin bunda"
Lolita terus menangis memeluk Ara. Namun sayang gadis itu tetap diam dengan muka dan bibir pucat. Tiga jam berlalu tapi mereka masih belum mengikhlaskan ini semua.
Lolita yang telah sadar pun segera menemui Ara dan terus menangis di dekapan nya.
"Maafin bunda sayang"ucap nya mengusap lembut puncak kepala Ara.
Dokter pun datang memasuki ruangan serba putih itu "maaf pasien harus segera di makamkan"
"Keterlaluan kamu bilang anak saya meninggal gitu?"
"Dia cuma lagi tidur kamu jangan berisik!" Ucap Lolita sambil menunjuk Dokter itu.
Arkha menghampiri dokter itu "Dok saya bisa bayar berapa pun yang Dokter mau bahkan saya bisa beli Rumah sakit ini untuk Dokter asal selamatin dia dok"ucap nya memohon.
Dokter itu hanya tersenyum tipis "Walau kamu beli seisi dunia ini dia udah gak ada"
Rasanya Arkha ingin menonjok muka Dokter dihadapan nya ini sekarang juga. Ia sudah mengepalkan kedua tangan nya. Apa maksud nya bilang Ara udah gak ada.
"Dok beri kami waktu sampai besok" Bujuk Reva memohon agar Ara masih tetap dirawat.
Dokter itu hanya tersenyum dan mengangguk saja. Dia dapat memaklumi dengan keluarga pasien seperti ini sering terjadi.
Jam sudah menunjukan pukul 20.00wib. Lolita Reva Yani dan Jesica serta Arkha masih diam menunggu berharap ada keajaiban Ara bisa sadar.
Arkha menoleh ke arah Lolita yang nampak lelah duduk di sofa. "Rev mending lo sama yang lain ajak Tante Lolita pulang dulu"
Reva menoleh dan merasa ibah melihat kondisi tante Lolita yang nampak lelah. Ia pun menghampiri Lolita "Tante kita pulang dulu yuk"
Lolita menggeleng lesu "Nanti siapa yang jagain Ara"
Yani dan Jesica pun ikut bersuara "Ada kak Arkha yang jagain tante besok kita kesini lagi yah" ajak Yani.
Jesica ikut mengangguk "Iya tante juga harus jaga kesehatan nanti besok kita jemput buat kesini lagi"
Lolita berdiri lalu berjalan lemas ke Arah Arkha di dekat tempat tidur Ara. "Tante Titip Ara yah nak Arkha tolong jagain"
Arkha mengangguk seraya tersenyum "tante tenang aja jangan khawatir"
"Bunda pulang yah sayang" lalu mencium pipi Ara.
"Ara kita pulang dulu yah lo cepatan sadar yah kita semua sayang sama lo" ucap Reva dan diangguki oleh Yani dan Jesica seraya tersenyum.
Setelah mereka semua keluar dari ruangan. Sekarang tinggal lah Arkha yang masih mengenakan seragam sekolah.
Ruangan nampak sunyi dan dingin. Arkha terus memandangi wajah tenang Ara yang nampak sedikit pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
K1N9 NINETEEN [SELESAI]
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan.."ucapnya Datar "Hah pacar? Kegiatan apa itu?:v..."Jawab gadis itu lugu. Akan kah ini awal dari cerita cinta nya. Apakah Tuhan telah mendengar satu doanya untuk mengirim malaikat yang membawa kebah...