19. BETINA NGGAK TAHU DIRI VERSI AKHTAR

2K 336 24
                                    

19. BETINA NGGAK TAHU DIRI VERSI AKHTAR


"SATU KALI LAGI AL!" teriak Amira lalu meloncat ke sisi Ando. Begitu juga Aldi di sampingnya.

"IYA GAES KAKINYA DIANGKAT SEMUA."

"KAU MENGAJARKANKU MENGENAL CINTA. MENGUATKAN AKU TERUS MELANGKAAAAAHHH," jerit dua orang itu kesetanan. Aldi semakin menggoyang-goyangkan pinggangnya persis seperti goyang itiknya Zaskia Gotik. Sedangkan Amira dengan sangat brutal mengibas-ngibaskan rambut panjangnya sambil menggeleng-geleng sudah mirip seperti trio macan saja. Ando yang ada di antara dua orang gila itu lantas menarik rambutnya kuat.

INI DUA ORANG DI SAMPINGNYA MAKSUDNYA APA SIH?!

MAUNYA APA?!

"TAK INGIN KAU TERSAKITI COBA TUK SLALU ADAAAAAAA. TETAP BERTAHAN TRUS MENJAGAMU," lanjut dua orang itu keras.

"STOP, STOP, STOP!"

Gerakan Aldi terhenti tepat ketika cowok itu merem. Sedangkan Amira sudah kelimpungan mencari pegangan lantaran kini kepalanya terasa pusing tujuh keliling.

"Lo tuh diem-diem nggak ada akhlak semua, ya?" komentar Belva di sofa sambil menekan tombol selesai di ponselnya. Senyum miring tentu saja menghiasi bibir cowok itu.

Aldi menegakkan tubuhnya. Jadi ikut duduk di samping Belva.

"Aisshhhh. Kenapa berhenti anjir. Gue lagi menikmati ini," sahut Adi dari dapur yang katanya tadi mau membuat minuman untuk mereka.

"Astaga, astaga, astaga. Kepala gue rasanya udah kek kenalpot." Amira memutar-mutar badannya sesaat, meski selanjutnya juga ikut duduk di sofa, lebih tepatnya berbaring asal seperti pura-pura pingsan.

"Seperti dihempaskan oleh gas," gumam Amira masih tak sadar.

"Dasar pasukan nggak jelas," gumam Ando sambil melengos keras. Masih merasa kesal dengan tingkah dua orang tidak punya otak itu. Rasanya telinganya kini berdengung lantaran mendengar nyanyian keras tadi.

Adi datang dari arah dapur membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan ringan. Melihat itu Amira langsung menegakkan tubuhnya. Bulu mata lentiknya ikut mengerjap polos.

"Astaga. Kok lo baiiikkkk?" ucap cewek itu berbinar langsung mengambil asal minuman itu.

"Buset dah. Ini cewek apaan sih? Bobrok parah," sahut Belva berdecak tak menyangka jika Amira bahkan tingkahnya lebih parah dari Bella yang absurd.

Amira masih tak perduli. Cewek itu terus meneguk minumnya sampai tandas. Tangan kanannya yang bebas pun langsung menyahut kue kering di dalam toples itu.

"Anjir ini enak banget," gumam Amira berbinar. Aldi hanya terkekeh pelan. Melihat teman-temannya yang nyaman-nyaman saja di rumah. Membuat hatinya merasa meringan begitu saja. Pasalanya beberapa temannya dulu jika diajak ke rumahnya tidak mau, menolak dengan alasan minder. Atau yang paling parahnya besoknya langsung tidak mau berteman dengan dia. Padahal kekayaan ini juga bukan punyanya. Tapi teman kelasnya memang berbeda. Sangat berbeda. Mereka akan menjadi diri sendiri di manapun dan apapun situasinya. Meski kadang sikap tidak tahu diri sudah mendarah daging pada mereka.

"Astagfirullah Amiraaa. Jangan malu-maluin dong. Kayak orang nggak pernah dikasih makan aja."

Dia yang menjadi satu-satunya cewek di sini langsung menelan kunyahannya, kemudian menatap Belva tajam.

"Tau sendiri lah gue anak rantau. Makan ginian juga jarang makannya selagi ada kesempatan kenapa enggak?"

"Tapi nggak gini juga. Cewek tuh makan yang kalem, pelan, cantik. Lah elo. Udah kek uler gini semua disantap."

11:A5  KELAS BOBROK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang