16. MISI PERTAMA

2K 333 26
                                    

16. MISI PERTAMA


"Udah dong jangan nangis," kata Akhtar yang sedari tadi menenangkan Arin agar diam. Pasalnya setelah mereka memilih pindah tempat diskusi, Arin tak mau berhenti menangis.

"Iya. Kasian tuh makanannya udah minta lo makan, Rin," ucap Fafa prihatin.

"Gu-gue cu-cuma masih kag-kaget kok," jawab Arin sesenggukan.

"Tarik napas," suruh Amira membimbing. Arin mengikuti instruksi dari Amira. "Buang pelan-pelan."

"HUUUUFFFTTTTT"

"SANTAI DONG. GAK NGEGAS JUGA," pekik Ochi yang hampir saja tersedak pisang goreng.

Ah kan. Arin jadi mau nangis lagi.

"Kalem Ci. Mending makan lagi," kata Bella mengingatkan.

Elgar, Juna, Reza, Fariz, Maul dan Adim sibuk duduk melingkar di atas karpet depan TV. Keenam cowok itu tengah bertukar pikiran mengenai misi mereka ini. Sedangkan Akhtar, Arin, Fafa, Bella, Ochi dan Amira tengah duduk di atas sofa, menghadap makanan tadi.

Emely dan Jessica sibuk sendiri di dapur, membuat minuman untuk teman-temannya.

Sedangkan yang lainnya sibuk di teras depan bermain game yang entah apa namanya. Ada juga yang main ps di kamar Maul.

"Gue bingung mau mulai dari mana," gumam Juna seraya menatap satu-persatu temannya.

"Sama Jun. Mbak Melati terlalu misterius," sahut Maul lagi.

"Misterius?" gumam Adim tanpa sadar. Maul mengangguk saja.

"Sebelum gue kasih tau Mbak Melati itu kek gimana. Gue kasih tau lebih awal aja ya. Supaya kalian nggak bingung dan supaya kita bisa dapet benang merahnya." Maul mulai mengubah duduknya, kini jadi bersila dan menautkan kedua tangannya. "Mbak Melati juga dulu masuk kelas 11 IPA 5," lanjutnya.

Adim sudah hampir melompat kaget. Berbeda dengan itu, Elgar dan Juna justru hanya mengangguk saja. Mereka berdua lebih penasaran tentang kehidupan Mbak Melati di Cemara bagaimana.

Fariz hanya diam mendengarkan. Dan Reza sendiri bahkan sudah berselancar ria di laptop milik Juna, entah mencari apa.

"Nggak heran sih. Lanjut, lanjut," ucap Juna kemudian.

"Gue bingung mau jelasin yang bagian mananya dulu. Jadi mending kalian deh nanya ke gue dan kalau gue tau bakalan gue jawab."

"Kehidupan Mbak Melati selama bersekolah di Cemara?" tanya Juna bersemangat.

"Bukan. Lebih tepatnya kehidupan Mbak Melati selama menjadi murid famous dengan segudang prestasi," ucap Elgar membenarkan.

"Kata Pak Cakra sih, Melati ini murid baik-baik. Bahkan hampir nggak ada masalah yang nyerang dia. Sama sekali nggak ada. Makannya Pak Cakra juga sampai kaget pas tau Melati ditemukan tewas di lapangan utama sebelah kiri, tepat di depan gedung 3," jawab Maul.

"Terus, terus. Gimana ceritanya kelas 11 IPA 5 dapat julukan kelas bobrok?" Kali ini Fariz yang mengangkat suara.

"Itu cuma para muridnya aja yang trauma karena dulunya Melati berasal dari kelas itu. Makannya setelah Cemara diganti dengan Cendana, kelas itu cuma berisi orang-orang yang otaknya pas-pasan dan tentunya murid-murid nakal. Makannya konsep di tahun ini di rubah sama Pak Cakra," jawab Maul lagi.

Kelima cowok itu mengangguk paham.

"Lo emang sedekat itu sama Pak Cakra?" tanya Elgar hati-hati. Sedikit merasa tak enak kalau Maul nanti tersinggung. Maul hanya terkekeh.

11:A5  KELAS BOBROK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang