4. RUSUH
Sudah terhitung berkali-kali Elgar memijat pangkal hidungnya. Mungkin beberapa hari ke depan bisa dipastikan dirinya akan stress mendadak. Lihat saja, di hari pertama masuk sekolah saja sudah di berikan tanggung jawab untuk memimpin dan menciptakan kelas yang aman, damai, dan tentram. Sebenarnya Elgar bisa saja melakukan itu, masalahnya adalah.
Murid-murid kelas 11 IPA 5 itu bandel. Dikasarin dikit ngelunjak. Giliran dibaikin malah nggak tau diri. Lihat saja di depannya kini sudah ada Ochi yang mengacungkan kamera di depannya. Cewek itu sedari tadi tak mau pindah lantaran dirinya tak mau menjawab pertanyaan cewek itu.
"Gaeeeesss jadi dia tuh ketua kelas gue yang baru." Ochi mendekatkan dirinya pada kamera, seakan berbisik pelan, "galak gess orangnya. Gue nggak diajak ngomong dong dari tadi." Ochi merubah posisinya jadi meloncat, mengisi kursi kosong di depan Elgar.
"Oh iya lupa." Ochi menatap kamera lagi. "Betewe dia tuh salah satu kandidat yang bakalan ngasih kita semua peje gaeeesss," katanya terang-terangan. Elgar melotot, memajukan tubuhnya lalu menoyor kepala Ochi dari belakang. "Sembarangan!" semprot Elgar ngegas. Ochi hanya cengengesan saja, berlagak tak tahu menahu perihal tadi. Cewek itu tanpa kata langsung berdiri dan berjalan ke belakang kelas, mencari teman yang bisa di ajak kerja sama.
Elgar kembali berpikir, bagaimana caranya menjinakkan murid-murid 11 IPA 5? BAGAIMANA?
"WOY!" Juna menepuk pundak Elgar, menatap temannya itu yang seperti frustasi. Elgar mendongak. "Apa?" tanyanya kemudian.
Juna tersenyum. "Mabar yok. Gue baru aja beli kuota biar bisa main game lagi. Eh, ternyata Asti jual pulsa. Ntar lo kalo kehabisan kuota beli di dia aja, biar nggak ribet!" katanya menerangkan. Elgar berdecak malas. Elgar pikir kedatangan Juna akan membuatnya lebih baik eh kok malah bahas game dan promo jualan.
"Di bayar berapa lo sama Asti?" tanya Elgar sarkas. Juna malah cengengesan tidak jelas membuat Elgar mengumpat kasar dalam hati. "Dihutangin kuota hehe," jawab Juna sambil menyengir tanpa dosa.
"JANGAN LUPA BAYAR UTANG JUUUNNNN!" Juna lantas mengubah ekspresinya menjadi murung, cowok tinggi kurus itu menatap Asti. "Iya, iya, besok!" ucap Juna malas-malasan.
Asti di belakang sana mengacungkan jempolnya lalu kembali sibuk membuat tik-tok dengan Bella dan Arin. Ketiga cewek itu berjoget-joget tak jelas sedangkan Akhtar, cowok tampan itu harus dengan sangat terpaksa menjadi tukang pegang kamera. Kan, sudah Elgar bilang anak-anak 11 IPA 5 itu kalo dibaikin malah ngelunjak. Mana Akhtar iya iya aja orangnya.
"GAEEESSSS SIAPA YANG MAU JAJAN?"
Ochi, Fafa, Arin, Bella, dan Jessica lantas menoleh ke ambang pintu. Di sana, sosok Aldi berdiri seraya menenteng satu kantong plastik besar berisi makanan.
"GUEEE MAUUUUUUU!"
"ALDI DUUHHH BAIK BANGEETTTT. KAN GUE JADI NGGAK ENAK."
"SISAIN GUE YUPI LIMA," teriak Asti yang masih berjoget-joget tak jelas sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
11:A5 KELAS BOBROK ✔
Tajemnica / Thriller[Jangan mau jadi pembaca gelap] Follow dulu sebelum baca. Cendana Internasional School dihebohkan oleh insiden memalukan saat awal kenaikan kelas. Dimana seluruh murid diharapkan beradaptasi dan membangun kemistri dengan teman kelasnya, justru pengh...