14. PERMAINAN DIMULAI

2K 330 31
                                    

14. PERMAINAN DIMULAI


"Bell. Lo bawa apaan?" Fafa berdecak malas melihat Bella yang sudah berkali-kali keluar-masuk dari dalam rumahnya. Entah apa yang coba cewek itu cari yang pasti apapun yang Bella bawa keluar selalu membuat mata Fafa ingin keluar.

"ASTAGFIRULLAH BELLAAAAA! NGAPAIN BAWA PANCI?"

Bella terhenti tepat di depan pintunya, jadi tersenyum senang sambil mengendikkan bahunya acuh.

"Buat ngusir setan. Kata orang-orang jaman dulu ini tuh ampuh banget buat ngusir setan," jawab Bella sambil mengangkat panci di tangannya.

"Goblok!"

"Fa, Adim kok lama, ya?" Kali ini Bella jadi menaruh panci itu di depan pintu rumahnya, jadi mengikuti Fafa duduk di teras rumah cewek itu. Berhubung rumah mereka hanya berhadap-hadapan, jadilah memudahkan mereka yang bertetanggaan.

"Iya kok lama ya? Padahal udah dari tadi gue denger suara mobilnya dipanasin," ucap Fafa. Cewek ber-sweeter abu itu lantas berdiri lagi, jadi berjalan keluar gerbang dan menoleh ke kiri, tapi tetap belum ada mobil Adim keluar dari rumahnya.

"BELL. SAMPERIN AJA YUK," teriak Fafa dari gerbang. Sontak Bella mengangguk saja. Akhirnya mereka berdua memilih mendatangi Adim yang rumahnya hanya selisih 3 rumah dari rumah mereka.

Bella dan Fafa memilih diam saja. Lagian di kompleks jalan cempaka ini memang selalu ramai, banyak ibu-ibu atau bapak-bapak yang tinggal di sini di luar rumah kalau sudah jam-jam segini. Jadilah mereka berdua tidak takut kalau hanya sekedar berjalan ke rumah Adim.

"AAADIIIIMMMMMMMM!"

"ADIM KOK LAMA BANGET? GUE NUNGGUIN UDAH SAMPEK KARATAN TAUUUUUUUUU."

"YUHUUUU ADIIIMMMMMM PRINCESS BELLA DI SINI."

"ADIIIIMMM BURUAN KELUAR MOBIL LO KEKNYA UDAH KELAMAAN DIPANASIN. NTAR MELEDAK GIMANA?"

"OOOOOOO ADIIIIMMMMM."

"YUHUUUUUUUUU."

"SUMPAH LO NGGAK LAGI BUDEK KAN DIIIMMM?"

"LO NGGAK LAGI PURA-PURA NGGAK TAU KAN?"

"ADIIIMMMM BURUAN KELUAR ATAU NGGAK GUE ADUIN KE PAK CAHYA LOH."

"ADIM CEPETAAANNN MAU LO KALAU DIPECAT JADI WARGANYA BAPAK YADI."

Terlalu lelah memanggil orang yang nggak keluar-keluar. Akhirnya dua cewek itu memilih duduk manis di sofa teras rumah Adim. Menunggu cowok itu yang mungkin masih bersiap-siap di dalam rumahnya.






******


"Jess, Jess. Tungguin napa sih." Amira berdecak sebal saat Jessica mendahuluinya keluar kamar. Kali ini mereka berdua memutuskan menunggu Adim dkk di luar asrama, sebenarnya mereka berdua bisa saja langsung ke rumah Maul yang 10 menit jalan kaki saja samapi. Tapi, masalahnya mereka sama-sama penakut. Kalau sampai terjadi sesuatu di jalan gimana? Sebenarnya lagi, mereka berdua bisa saja mampir dulu ke rumah Asti, yang kalau 5 menit jalan kaki aja sampai. Tapi lagi, masalahnya kalau lewat jalan itu agak serem, gelap, minim pencahayaan.

Jadilah mereka berdua sekarang duduk di gazebo pinggir gerbang asrama putri.

"Gue masih nggak nyangka aja gitu kalau ternyata mbak Melati itu orang yang sama yang viral dulu," celetuk Jessica begitu saja. Amira mengangguk membenarkan.

"Pas gue masih kecil banget. 10 tahun dong gilak. Umur sekecil itu gue udah nonton berita dong. Keren banget nggak sih?" Jessica hanya memutar bola matanya malas. Ini punya teman satu otaknya emang agak geser.

11:A5  KELAS BOBROK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang