Selamat berpusing-pusing semuanya.
.
25. KAFETARIA ASRAMA?
Belva menepi ke sebelah kiri, memberi ruang pada Bella dan Ochi yang juga tengah berjalan beriringan ke kafetaria. Kedua cewek itu sedari tadi tak henti-hentinya bercerita panjang lebar mengenai kamar mereka yang punya pintu penembus ke kamar Jessica.
Di depan mereka ada Juna dan Fafa yang seperti diam dan jalan beriringan tapi dengan jarak. Entahlah, sejak seminggu lalu kedua orang itu terlihat seperti dalam masalah hati yang sama. Sekiranya itulah yang Belva pikirkan. Berbeda dengan Arin dan Akhtar yang semakin hari semakin lengket saja. Dan untuk yang lainnya, mereka sibuk dengan urusan masing-masing.
Di sini Belva melihat kafetaria asrama sangat sepi dan hanya terisi oleh beberapa murid saja. Dan di mata Belva wajah mereka terlihat begitu asing. Atau mungkin mereka para adik kelas, ya?
Fariz kini tengah duduk di meja dekat makanan terletak, di sampingnya ada Jessica dan Adim yang sedari tadi menanyakan perihal amplop dan gulungan surat itu.
"Pokoknya next time lo nggak boleh jauh-jauh dari gue," kata Jessica sudah kesal sendiri. Fariz hanya bisa mengangguk saja.
"Kalo lo nemuin petunjuk lagi atau nggak hal yang mencurigakan langsung lapor ke gue. Oke?" ucap Adim menambahkan.
"Iya bawel."
"Makan dulu woy. Nanti bahas yang begituan," teriak Wira di seberang dengan Fafa, Amira dan Asti yang duduk bersamanya.
******
"Udah nggak usah diambil pusing. Kita itu harus main santai gaesss," kata Aldi sambil menepuk dadanya sombong. Selanjutnya cowok itu memakan makanan yang sudah ia ambil beberapa menit lalu.
Fafa di belakangnya mendengus sebal. Santai ndasmu. Ini tuh udah gawat banget. Udah sampai makan korban. Masih bisa dibawa santai? Ya nggak lah.
"Serah lo dah," final Bella lalu kembali menikmati makanannya.
Tidak terlalu buruk. Setidaknya ia masih menemukan sayur di menu makanan kafetaria itu sudah lebih dari cukup. Berbeda dengan Emely yang terdampar jauh bersama Elgar di dekat pintu keluar kafetaria. Entahlah, atau mungkin karena hanya mereka berdua lah yang belum mengambil jatah makannya karena kehabisan dan masih diambilkan. Emely tak terlalu memperdulikan itu, ia masih bingung saja dengan semua yang terjadi sekarang.
Dari dirinya yang tiba-tiba memutuskan ikut yang lainnya tinggal di asrama, dari dirinya yang ditetapkan oleh pihak kepolisian sebagai tersangka pembunuhan Lilin. Semuanya terasa begitu tak nyata sekarang. Awalnya Emely tak memikirkan perihal itu, tapi semakin ke sini ia merasa ada sesuatu yang janggal tentang bagaimana pembunuhan ini terjadi. Apalagi menyangkut Saga, kakak kelas mereka, mantan Lilin dan orang yang pernah dekat dengannya.
Ini menyulitkan.
"Makan," kata Elgar membuyarkan lamunan Emely. Emely sampai terkesiap, ia langsung mengangguk dan mulai makan dalam diam.
Elgar menghela nafas panjang. Dia selaku ketua kelas entah kenapa merasa tidak berguna untuk memimpin kasus ini mau dibawa kemana. Sampai detik ini belum ada pergerakan yang pasti untuk menyelesaikan semuanya. Semua masih sebatas dugaan saja.
Yang Elgar takutkan adalah, jika masalah ini sampai memakan korban lagi. Sungguh, ia sangat tidak terima jika hal itu terjadi.
"ARGGGHHHHHHHHHHHHHHH."
"ENGGAKKKK. STOOOPPPPPP. PLISSSS JANGAAAAANNNNN!"
Fafa meloncat hingga menubruk Juna di seberang. Cewek itu sampai terkaget lantaran mendengar teriakan memekakkan dari temannya. Emely dan Elgar sampai berlari menghampiri dengan penuh kekhawatiran.
![](https://img.wattpad.com/cover/217663042-288-k402385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
11:A5 KELAS BOBROK ✔
Misterio / Suspenso[Jangan mau jadi pembaca gelap] Follow dulu sebelum baca. Cendana Internasional School dihebohkan oleh insiden memalukan saat awal kenaikan kelas. Dimana seluruh murid diharapkan beradaptasi dan membangun kemistri dengan teman kelasnya, justru pengh...