35. BELLA SI KAPTEN

1.6K 352 67
                                    

Vote dulu, ya.

Siap mengisi setiap paragraf dengan komentar di detik-detik cerita ini menemui ending?

Happy reading...

......

35. BELLA SI KAPTEN

"Wira. Dari mana?" tanya cewek itu yang sudah melambai-lambai di bawah tangga. Bersiap menghampiri Wira yang jadi berhenti mendadak.

"Apaan tuh?" Amira sudah meloncat ke sisi Wira. Sedikit mencondongkan kepalanya ke depan, bersiap mengintip kotak itu pelan. Wira segera menjauhkan kotak itu dari jangkauan Amira dan Jessica.

Jessica jadi mendengus kesal. Menatap Wira penuh amarah yang meninggalkan mereka berdua begitu saja tanpa kata.

Amira menatap Jessica.

"Wira kenapa sih? Ditanya nggak dijawab. Cuek misterius gitu ah," gerutu Amira menggaruk keningnya yang tak gatal. Selanjutnya mengekor bersama Jessica jauh di belakang Wira menuju ruang radio.

Berbeda dengan Wira yang semakin mempercepat langkahnya. Gemuruh di dada entah kenapa semakin meningkat drastis mengingat lagi apa isi kotak itu.

Ia berhenti tepat di depan ruang radio. Dengan sebelumnya menatap lekat kepergian Bu Sisi yang baru saja keluar.

Wira segera masuk. Wajah datar super kesal itulah yang ia berikan pada teman kelasnya. Ia berhenti di ambang pintu. Jessica dan Amira menyembulkan kepalanya di belakang Wira. Ikut menatap teman-temannya di dalam yang tengah memandangi Arin di sana.

"Kalian harus tau sesuatu." Wira segera mendekat. Mengambil duduk di samping Ochi, di depan sofa tempat duduk Fafa.

"Kotak apa tuh? Donat kah?" tanya Arin tak sadar sudah mendekatkan diri. Aldi dan Adi melirik saja. Benar-benar tidak minat dengan isi kotak itu. Berbeda dengan Bella dan Asti yang sudah menggeser Ochi untuk segera pergi ke tempat lain.

"Wira itu apa sih?" Jessica benar-benar tidak mengerti tentang apa yang sudah terjadi di sini. Tentang teman-temannya yang jadi aneh. Wira yang jadi pendiam.

Amira pun sama. Cewek itu justru mengambil duduk bersama Aldi dan Adi. Tidak mau lagi jika dipaksa untuk berpikir keras.

"Lihat."

Wira membuka kotak itu cepat. Membiarkan para temannya ikut melihat isi kotaknya.

Mereka semua memandangi isi kotak itu dengan tatapan yang berbeda. Adim yang langsung mengepalkan kedua tangannya kuat.

Bella dan Fafa sampai tersulut emosi lantaran tahu bahwa isi kotak itu benar-benar mencengangkan.

Jessica mundur perlahan. Hampir menabrak kursi kuat. Ia menggeleng kecil. Kembali mendekat guna memastikan isi kotak itu lagi.

Asti mengambil gulungan kertas di dalam kotak itu cepat. Membukanya tepat di depan wajah. Membacanya perlahan.

Dahinya saling bertautan tak paham.

"Di kesepian malam. Tiga purnama habis, sang pemilik tahta akan kehilangan harta. Kesombongan membuatnya lenyap diterkam sang dalang."

Tubuh Asti tersentak sendiri. Ia menatap Wira dengan tatapan nanar berbalut bingung.

Otak Jessica seketika dipaksa bekerja. Memikirkan segala kemungkinan serta arti dari surat itu.

"Petunjuk lagi?" ucap Ochi masih mengerjap kecil. Ia mulai mengambil kameranya dari tangan Aldi. Mengutak-atik dengan cepat. Mencari-cari hal yang perlu dicari.

Arin mendengus. Ia mulai menunduk lagi. Entah karena apa. Cewek itu bahkan semakin merapat pada Adim.

"Di kesepian malam. Sunyi? Hening? Yang berarti suasananya?" tanya Jessica mulai menyuarakan isi kepala.

11:A5  KELAS BOBROK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang