Cemburu

1.6K 223 60
                                    

Terima kasih untuk support kalian! Semoga berkenan ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih untuk support kalian! Semoga berkenan ya!

.

.

.

.

.

.





Baru saja perusahaan menyelesaikan event konsinyering. Orang-orang masih bercengkrama, menikmati keramaian di aula. Tapi Seok Jin dan Joo Hyun malah menghilang begitu saja. Tentu saja, salahkan Seok Jin yang diam-diam menarik pergelangan tangan Joo Hyun.

Joo Hyun pikir Seok Jin sudah gila. Entah apa yang merasuki laki-laki itu. Tak dilepaskannya genggaman pada tangan sang wanita meski berada didalam lift sekalipun. Seakan-akan ia takut jika Joo Hyun tiba-tiba pergi melarikan diri. Sedangkan Joo Hyun cemas memandang sekitar. Bagaimana jika ada yang melihat mereka bergandengan tangan?

Seok Jin tentu bukan orang yang gegabah. Laki-laki itu tahu resiko yang akan dia hadapi jika sampai orang lain curiga. Ia hanya tak mampu menggantungkan rasa rindunya lebih lama. Maka di kesempatan yang sempit ini, ia terburu-buru menggiring sang kekasih untuk melangkah masuk ke ruang kerjanya.









"Kau cantik sekali, Bae Joo Hyun." Seok Jin memeluk tubuh langsing itu begitu khidmat. Khusyuk sekali seolah-olah lama tak mendekapnya hingga sekian abad. Menghirup wangi tubuh sang pujaan sungguh menenangkan bagai berada di tengah taman bunga. Rasa penat dan lelahpun menguap entah kemana perginya.


Ruang kerja Seok Jin memang luas dan mewah. Temboknya pun tebal. Suara desahan bercinta tidak akan terdengar sampai luar. Tapi berduaan terlalu lama juga bukan pilihan yang benar. Orang-orang akan menaruh prasangka dan itu akan menjadi masalah besar.


"Sajang-nim, jangan begini." bisik Joo Hyun dan berusaha mendorong tubuh jangkung laki-laki itu. Ia masih berusaha memanggil Seok Jin dengan sebutan resmi, mengingat mereka masih di dalam jam kantor. "Sajang-nim!"

Seok Jin pura-pura tuli. Ia mengangkat tubuh wanitanya. Mendudukkan tubuh menggoda itu di atas meja kerjanya. Beberapa berkaspun menjadi jatuh berserakan. Posisi mereka nampak sensual. Joo Hyun duduk di atas meja, dan Seok Jin berdiri di antara kedua kakinya. Bisa gempar kalau sampai ada yang memergoki mereka dalam keadaan tidak senonoh begini.

"Aku benci sekali melihat orang-orang menatap damba dirimu" bisik Seok Jin di ceruk leher Joo Hyun. Direngkuhnya pinggang wanitanya untuk menipiskan jarak. Bibir tebalnya melumat mesra leher sang pujaan hati. Sedangkan tangannya yang lain menyingkap dress Joo Hyun. Membuatnya leluasa untuk membelai paha mulus wanita itu.

Seok Jin benar-benar hapal setiap titik gairah ditubuh Joo Hyun. Joo Hyun sampai harus mengigit bibir untuk menahan desahannya agar tidak keluar. Akal Joo Hyun masih mengudara. Ini tidak benar. Jika mereka bercinta disini, sama saja mereka membuka aib.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang