Tak Ingin Menyesal Lagi

1K 186 90
                                    

REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

.

Joo Hyun sama sekali tidak datang. Wanita yang Seok Jin harap dengan cemas itu sama sekali tidak mempedulikan semua pesan dan teleponnya. Joo Hyun masih berdalih menghindar. Seok Jin pun didera oleh cemas hati. 


Seok Jin ingin sekali menghampiri Joo Hyun. Menyelinap di apartement wanita itu. Memeluknya di atas ranjang. Berharap percakapan romansa akan terjalin seperti biasanya. Namun Seok Jin bahkan tak memiliki waktu untuk datang kesana. Perusahaannya tengah kelimpungan. Lima kontrak perjanjian kerjasama tidak menghasilkan rekonsiliasi yang baik dari kedua belah pihak. Terancam menempuh kerugian berskala besar. Seok Jin sudah bisa menebak bahwa Jung Kook adalah dalang dari semua kekacauan ini. Pemuda bermarga Jeon itu tidak main-main dengan ancamannya.


Malam itu Seok Jin meninggalkan timnya yang masih kelabakan di kantor untuk menangani gegap gempita yang timbul. Ia setengah berlari menghampiri mobilnya di basement. Tangannya memasang mono headphone di telinga. Sibuk berbicara dengan Ji Soo disambungan telepon.


"Aku telah menghubungi beberapa pengacara" kata Ji Soo. "Berharap masih ada celah hukum untuk kita menuntut mereka kembali. Kau sudah mencoba menghubungi pihak distribusi?"


Seok Jin menyalakan mesin mobilnya. Ia menggeleng perlahan. "Mereka menahan semua produksi bahan baku bangunan. Distributor berwacana untuk menarik kontrak kerjasama. Sepertinya mereka sudah mendengar kabar bahwa beberapa investor menuduh kita memanipulasi laba perusahaan. Mereka berupaya akan membawa kasus ini hingga meja pengadilan."


"Bagaimana bisa kalian kecolongan?!" Ji Soo memijat pelipisnya. Ingin sekali ia bertanya, kesalahan apa yang telah dilakukan oleh sang suami sehingga ia harus menambal begitu banyak cacat dalam kurun waktu satu malam. Namun Ji Soo menahan rasa penasaran. Sebab saat ini lebih penting untuk menyelesaikan persoalan.


"Aku akan meminta tolong Ayah untuk membekukan ijin pembangunan proyek mereka ditempat lain sebagai ancaman. Tapi ini tidak akan menahan tuntutan mereka selamanya. Lubang yang kau timbulkan terlalu banyak untuk ku urus semuanya sendirian. Kau tahu kan maksudku Kim Seok Jin?"


Seok Jin menghela nafas. "Aku paham. Terima kasih Ji Soo-ya" Sambungan mereka terputus.


Seok Jin memukul setirnya geram. Merasa kesal karena sekali lagi harus menjatuhkan diri dalam bantuan Ji Soo. Semakin Ji Soo sering menolongnya, maka akan semakin sulit bagi Seok Jin untuk melepaskan diri. Namun ia tak punya pilihan. Sebab ini menyangkut nasip hidup banyak orang. Kerugian yang ditimbulkan bisa berdampak jangka panjang. Dan jika tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Nama perusahaan akan tercemar oleh tuduhan palsu itu. Sementara akan semakin sulit mendapatkan penanam modal dalam situasi seperti ini. 


Seok Jin melajukan mobilnya dengan perasaan cemas. Ia menghampiri satu-satunya harapan yang dimilikinya. Tuan Chung, sang konglomerat pemilik perusahaan Sun Hwa Group. Perusahaan yang tak kalah berkuasa jika dibandingkan dengan UY Scuti Group.  Ia mendatangi kediaman Tuan Chung. Mengeluarkan seluruh keahlian tata krama dan pengetahuannya untuk menarik simpati Tuan Chung. Namun laki-laki bertubuh tambun itu berbicara tegas kepadanya.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang