Depresi

1.2K 196 66
                                    

REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

.


Gemerlap lampu berpendar di ruangan gelap itu. Hingar bingar tawa dan suara musik yang berdentum memekakkan telinga. Wangi alkohol menyeruak mengelabuhi akal setiap insan. Lantai dansa dipenuhi oleh para pemuda yang menikmati keintiman mereka. Joo Hyun berada disana. Dengan pakaian minim yang mempertontonkan kulitnya yang putih mulus. Menggoyangkan tubuhnya dengan anggun dan menggoda. Membuat laki-laki disana tanpa basa-basi mendekat padanya. Merengkuh tubuh langsing itu dalam godaan hasrat dan bisikan seksual.

Joo Hyun sudah terlalu mabuk. Terlalu membenci dirinya sendiri. Menganggap harga dirinya sudah tak berarti. Sudah tak peduli oleh arti visualisasi diri. Ia bahkan menerima ketika tangan-tangan itu menyentuh leceh tubuhnya. Tak pula menolak saat para laki-laki asing itu menggiringnya ke ruangan vip yang tersedia. Para bajingan itu memanfaatkan Joo Hyun yang tengah dibuai oleh alkohol dan rasa patah hati. Mencumbu tubuh indahnya begitu kasar. Memaksa mulut kecil itu untuk mengulum kejantanan mereka. Joo Hyun sampai tersedak oleh air mani yang memenuhi mulutnya. Namun bukannya kasihan, mereka malah tertawa mengatainya 'jalang'. Dan handphone salah satunya sedari tadi asik merekam aksi porno itu.

Pintu mendadak terjeblak terbuka oleh tendangan. Seorang pemuda tiba-tiba datang dan mengamuk menghabisi mereka. Membabi buta melancarkan tendangan juga serangan. Lima orang itu bahkan tidak sanggup melawan.

"Brengsek!" Tanpa segan pemuda itu pun menjatuhkan pukulannya bertubi-tubi kepada seorang lelaki yang didapatinya sedang merekam. Empat sisanya pergi kocar-kacir menahan rasa sakit di seluruh tubuh. Mereka meninggalkan kawannya yang sedang diterkam itu.

"Jeon Jung Kook hentikan!" seorang laki-laki menyusul dibelakang menarik tubuh sang pemuda sekuat tenaga. Laki-laki bernama Min Yoongi itu bahkan sudah memanggil tiga orang security untuk membantu. "Kau hampir membunuhnya!"

Mereka berhasil menyelamatkan nyawa laki-laki yang sudah tak terindikasi lagi wajahnya karena babak belur. Tiga security itu langsung mengamankan tubuh lemas sang laki-laki sebelum Jung Kook melampiaskan lagi amarahnya.

Jung Kook terengah namun rasa murkanya belum habis. Ia meraih handphone yang tergeletak di lantai. Dibantingnya handphone yang penuh oleh video maksiat Noona-nya. Memukul kesetanan sampai remuk. Hingga tangannya pun berdarah oleh pecahan layar kaca benda persegi itu.

"Kook" suara lirih sang juwita menyadarkan Jung Kook. Jung Kook menghampiri Joo Hyun yang tengah tergeletak lemas diatas sofa. Jung Kook merasa hatinya hancur. Pujaan hati-nya itu begitu berantakan. Dress hitam Joo Hyun sobek disana sini mempertontonkan bra yang hampir melorot dari tempatnya. Leher wanita itu dihiasi tanda kebiruan. Sementara cairan mani yang putih kental masih tertinggal diujung bibirnya.

Bergetar tangan Jung Kook ketika melepas jaket kulitnya untuk menutupi tubuh Joo Hyun. Jung Kook pun segera menarik tubuh lemah Joo Hyun ke dalam pelukan. Dalam geram, air matanya jatuh perlahan kala mengutuk orang-orang yang sudah melecehkan tubuh wanitanya.

"Aku akan pesankan taksi. Jangan buat kekacauan ditempatku lagi." ujar Min Yoongi kesal melihat ruangan VIP hancur berantakan serta darah yang berceceran di lantai. Otaknya sedang menghitung berapa kerugian yang ia terima karena aksi tanpa pandang bulu Jung Kook tadi.

"Hapus semua rekaman CCTV malam ini." suruh Jung Kook tanpa sedikitpun melepas raga Noona-nya.

Yoongi bersungut-sungut.

"Kau pikir aku tidak merugi ha? Kau tahu siapa yang kau hajar tadi? Kalau dia menarik investasi, clubku yang tidak seberapa ini akan gulung tikar! Dan sekarang kau menyuruhku?" Setelah kekacauan yang sudah ditimbulkan Jung Kook. Bukannya kata terima kasih atau maaf yang Yoongi dengar, tapi pemuda itu malah sekenanya memerintah tanpa ada kata 'tolong'. Seenak jidat sekali dia! 

"Bodoh sekali, kenapa juga aku meneleponmu untuk memberitahu wanitamu itu ada disini! Aku tahu bakalan begini!"

Jung Kook dengan tenang merogoh kantong celananya. Melempar kunci motornya dan segera ditangkap Yoongi.

"Ambil. Motorku ada didepan." ujar Jung Kook enteng. Seakan-akan motor yang bernilai ratusan juta itu tidak ada artinya. Kemudian ia meraih dompet. Mengeluarkan sebuah cek kosong dan melempar asal ke atas meja kaca yang sudah pecah akibat ulahnya.

Yoongi berdecih sebal melihat aksi Jung Kook. Sekarang ia merasa sedang disuruh-suruh oleh seorang bocah. Dan lihat? Bocah itu menyogoknya! 

"Hapus semua rekaman CCTV malam ini." ujar Jung Kook dingin. "Blacklist para bajingan itu. Pastikan tidak ada video yang tersebar atau tersimpan di mereka."

Yoongi tertegun oleh sorot mata membunuh Jung Kook. Bocah itu sedang tidak main-main rupanya.

"Kalau tidak sanggup. Biar aku yang akan turun tangan."

Yoongi tahu hal gila apa yang mungkin terbersit di kepala pemuda itu. Ia tidak bisa membayangkan jika suatu hari polisi akan menandai pita kuning tempat usahanya. Atau hal lebih buruk, tiba-tiba dipanggil sebagai saksi mata. Bagaimanapun, ia juga pernah tahu rasanya berada dibalik jeruji besi. Dan ia sangat benci jika diinterogasi. Maka Yoongi pun cepat-cepat meraih cek kosong itu sebelum Jung Kook berubah pikiran untuk mengeksekusi sendiri.



§§

To Be Continued 

.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note penulis:

Setiap manusia punya sisi gelap dalam hidupnya. Dan sisi gelap itu akan muncul ketika suatu kejadian menyentuh titik kelemahan yang ada dalam dirinya. Sisi gelap oleh karena rasa tidak peduli itu bernama depresi.

Semoga belum bosan ya! Jangan lupa apresiasi penulis dengan vote dan komen.

Thank you! Luv!

.

.

.

.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang