Semoga berkenan! Terima kasih untuk vote dan komennya! Terima kasih supportnya. :)
.
.
.
.
Matahari belum nampak diujung bukit, namun Jung Kook sudah menyalakan motornya. Motor Kawasaki Z100 itu dikendarai dengan kecepatan penuh membelah jalanan Seoul yang masih sepi. Jung Kook terburu-buru karena dilanda cemas hati. Ini semua gara-gara pesan singkat Joo Hyun yang baru saja dibacanya. Pesan itu berisi niat Joo Hyun yang membatalkan janji temu karena sakit.
Dan disinilah Jeon Jung Kook sekarang. Didepan pintu apartement Joo Hyun dengan nafas terengah. Tergesa ia menekan password apartement Noonanya itu. Dengan gesit melepas sepatu dan melempar jaket kulitnya ke sofa.
"Noona" Jung Kook mengetuk pintu kamar, namun tak ada jawaban. Jung Kook jadi semakin khawatir. Bagaimana jika hal buruk terjadi pada Noona-nya? Ia pun membuka pintu dan mendapati Joo Hyun tengah tertidur pulas.
Dengan wajah gundah, Jung Kook mendekat. Ia menyelinap di balik selimut ungu Joo Hyun. Meraih tubuh wanita itu dan mendekapnya perlahan.
"Noona, aku datang." bisik Jung Kook hati-hati.
Joo Hyun sedikit bergerak. Mencari posisi ternyaman di dalam pelukan tubuh atletis Jung Kook. Kemudian kembali terlelap.
"Noona gwenchana?" tanya Jung Kook. Namun tak ada balasan apapun dari wanitanya.
"Noona selalu cerewet menyuruhku untuk jaga kesehatan. Minum vitamin dan makan sayur. Tapi kenapa malah Noona yang jatuh sakit begini?" Jung Kook mengeratkan pelukannya. Merasakan suhu tubuh Joo Hyun yang terasa lebih panas, tidak seperti biasanya.
"Aku tidur lebih awal. Pesan Noona baru aku baca menjelang pagi. Jantungku rasanya mau copot. Kucing dijalanpun juga mau copot jantungnya gara-gara hampir ku tabrak."
"Harusnya Noona telepon aku. Biar aku menginap saja disini. Memeluk Noona semalam suntuk. Pasti Noona bakalan sembuh. Aku___"
"Aku bisa mendengarmu, Kook. Jangan mengoceh terus, kepalaku jadi pusing." lirih Joo Hyun tanpa membuka matanya.
Jung Kook tersenyum. Dikecupnya kepala Joo Hyun sebelum meletakkan ujung dagunya disana.
"Sudah minum obat semalam?"
"Sudah"
"Sudah makan malam juga?"
"Sudah"
"Sudah beritahu kantor hari ini ijin?"
"Sudah"
"Sudah cinta Jung Kook belum?"
"Sudah"
"Oke, aku mengerti."
Jung Kook terkekeh penuh kemenangan. Bahagia dengan jawaban sang pujaan. Meski ia tahu itu adalah jawaban spontan karena sedang diambang kesadaran. Tapi tak mengapa, Jung Kook tetap menyukainya. Rasanya ingin melompat kesana-kemari membayangkan jika suatu hari Joo Hyun sungguhan menyatakan cinta.
Mendengar tawa halus Jung Kook membuat Joo Hyun tersadar bahwa ia dijebak.
"Menyebalkan." lenguh Joo Hyun dan menepuk lemah dada bidang pemuda itu.
"Noona, menggemaskan sekali." goda Jung Kook "Sayang sedang sakit. Padahal sudah sama-sama diatas ranjang begini. Atau Noona mau aku buat berkeringat? Siapa tahu cepat sembuh?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Remedy
FanfictionKim Seok Jin. Jeon Jung Kook. Kim Tae Hyung. Buku ini bercerita soal Joo Hyun ditengah 3 laki-laki yang menjungkir balikkan perasaanya. Kepada siapa ia harus bertahan? RATE MATURE. TOLONG KEBIJAKSANAANNYA YA KAWAN. REMEDY Love is selfish, possessi...